Bagian dua puluh empat

38.1K 2.9K 289
                                    

Halo!!!!

SEBELUM MEMBACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DULU!!!!
.
.
.
.
.
Happy reading❤

•••••

Lucius menyipitkan matanya yang sedang terpejam lantaran merasakan tusukan halus pada pipi kanannya, hal itu membuat tidur nyenyaknya terganggu. Tanpa membuka mata, Lucius sudah tahu siapa pelakunya. Dia hafal betul dengan aroma gadisnya.

"Kak Lu, bangun!" Sentak Ruby keras. Dia kesal karena Lucius tak kunjung membuka matanya.

Lain halnya dengan Ruby yang sedang dirundung rasa kesal, Lucius justru tengah menahan diri untuk tidak tertawa. Dia enggan untuk membuka mata, karena dengan menggoda Ruby awal paginya akan terasa menyenangkan.

 Dia enggan untuk membuka mata, karena dengan menggoda Ruby awal paginya akan terasa menyenangkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"KAK LU!!!"

Kali ini tak hanya tusukan jari kecil yang Lucius rasakan, melainkan goncangan pada bahunya. Sekuat apapun Lucius menahan bibirnya untuk tidak melengkung ke atas, tapi nyatanya dia tidak bisa. Senyum tipis sudah terpatri pada wajah tampannya. Lucius perlahan membuka matanya dan dia disuguhkan sebuah senyuman manis Ruby.

"Morning my baby Ruby." Sapa Lucius dengan suara seraknya.

"MORNING KAK LU!!!" Sahut Ruby begitu semangat sampai-sampai membuat Lucius sedikit terkejut. Untung saja pria itu tak sampai terjungkal.

Lucius terdiam menatap Ruby yang juga tengah membalas tatapannya. Namun kali ini ada yang berbeda. Gadis itu sedari tadi tak melunturkan senyumnya. Senyum yang terlihat memiliki arti di dalamnya itu membuat Lucius sedikit khawatir.

"What's wrong, sweetheart?" Tanya Lucius.

Tak ada jawaban dari Ruby, namun gadis itu dengan cepat menjulurkan kedua tangannya yang sedang memegang piring. Kali ini, tindakannya berhasil membuat Lucius jatuh terjungkal ke lantai. Dia terkejut ketika melihat tangan Ruby muncul secara tiba-tiba di depan wajahnya.

"HAPPY ANNIVERSARY 1 HARI KAK LU!!!!" Ujar Ruby penuh antusias dengan suaranya yang menggelegar menyelimuti kamar luas itu. Untung saja kamar Lucius kedap suara. Jika tidak, mungkin suara Ruby akan terdengar sampai lantai 3.

"W-what?!" Terlihat jelas jika pria yang baru saja menegakkan tubuhnya tengah dilanda kebingungan luar biasa.

Kedua mata tajam Lucius melihat isi dari masing-masing piring yang dipegang oleh Ruby. Piring di tangan kanannya berisi toast, sedangkan piring di tangan kirinya berisi lilin berbentuk hewan menggemaskan.

 Piring di tangan kanannya berisi toast, sedangkan piring di tangan kirinya berisi lilin berbentuk hewan menggemaskan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LUCIUS OCEAN [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang