thirteen

2.2K 361 103
                                    

"Nah ini selfi pertama gue sama Victor." Sehabis bercerita, Gihan memamerkan foto yang ada di ponselnya kepada ketiga temannya.

"Lo ada foto Kakaknya Victor nggak Han?" tanya Kajoya.

Gihan menggeleng, "percaya deh sama gue, Kakaknya Victor ganteng banget, definisi sempurna dia tuh. Tinggi, ganteng, suka senyum, ramah, Dokter lagi."

"Tapi masih tetap kerenan Victor sih, hehe." Sambung Gihan sambil cengengesan.

"Idih, bucin lo!"
Gigi melempar bantal ke wajah Gihan.

Gihan menunjukkan wajah ngeledek nya meskipun bantal mengenai wajah cantiknya. "Punya Victor nih bos, senggol dong!" ucapnya dengan wajah yang songong.

"Putus tau rasa lo." Kajoya sudah kegeraman.

"IHH JANGAN DONG!!"
Gihan mengambil bantal bekas lemparan Gigi tadi, lalu memukul Kajoya dengan brutal.

Kajoya segera melindungi dirinya dengan guling sambil terus memaki Gihan. "GIHAN BANGSATT!! SESAK NAPAS GUE ANJING!!" teriaknya.

Seperti biasa, Jenna malah merekam kedua aksi temannya itu sambil menyemangati.

Gihan memberhentikan aksinya, ia menjulurkan lidahnya pada Kajoya.

Kajoya yang kesal pun langsung membalas pukulan brutal Gihan dengan guling sebagai senjatanya, sesekali ia tutupi wajah Gihan dengan guling. "Rasain simulasi dalam kubur."

"KAJO BANGSAT! MINGGIR LO, GUE UDAH SEKARAT." Maki Gihan sambil menendang udara, karena nggak tau posisi Kajoya dimana.

"Hilal siapa yang menang belum keliatan guys, karena mereka sama-sama lemah." Ucap Jenna masih dengan posisi merekamnya.

Gigi hanya menghela napas lelah sama kelakuan ketiga temannya. Mau di diamkan juga tetap tidak bakal berhenti nantinya. Gigi malah kasian sama penyimpanan Jenna yang bakal habis nantinya karena terus merekam video yang tak penting.

Gigi mendekati Kajoya yang masih memukul Gihan, malah pukulannya semakin brutal lagi. Gigi mendorong kasar tubuh Kajoya, menyebabkan Kajoya terjatuh ke lantai.

Rambut Gihan berantakan, persis seperti rambut singa, wajahnya juga memerah. Gihan mengatur napasnya yang ngos-ngosan. "Lo punya dendam besar ya sama gue, Jo?!"

"Anjir! muka lo aib banget Han."
Jenna tertawa, ia menyudahi aksi rekam nya lalu memotret wajah Gihan.

Kajoya berdiri untuk mengusap pantat nya yang terasa sakit. Kajoya naik lagi keatas kasur Gihan, "nggak usah di dorong juga dong tai!" gerutunya.

Gihan duduk dan bersandar pada sandaran kasurnya sambil merapikan rambutnya yang berantakan. Gihan mengacuhkan Jenna yang terus menertawakan dia.

"Eh Han, kami nginap dirumah lo selama 3 hari." Ucap Gigi.

"Hooh, mau healing." Tambah Kajoya.
Kajoya juga ikut menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang.

"Healing kok dirumah gue, nggak modal emang lo bertiga, bikin bangkrut aja." Cecar Gihan.

"Rumah lo doang yang sepi masalahnya, kan lumayan bisa nemenin lo juga. Kalau males pulang, kami seminggu ya disini." Sahut Jenna sambil cengengesan.

"Serah lo deh,"
"Eh jam berapa ini?" Gihan menyalakan ponselnya untuk melihat jam.

Gihan membuka aplikasi Whatsapp untuk mengirim pesan ke Victor. Gihan penasaran apakah Victor sudah sampai rumah apa belum, soalnya cowok itu tidak mengirimkan pesan, padahal Gihan sudah memintanya tadi.

Victor Kavincent

kok nggak chat aku sih
lama banget, udah sampai rumah belum?

APPROPRIATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang