eighteen

1.9K 314 196
                                    

Semenjak Victor hadir dalam hidup Gihan, kehidupan Gihan sekarang selalu 24/7 tentang Victor terus. Setiap memikirkan kekasihnya itu pasti Gihan merasakan ada kupu-kupu yang berterbangan didalam perutnya. Setiap bertemu dengan Victor juga, pasti rasa cinta Gihan selalu bertambah.

Gila cinta? memang benar, itu yang terjadi pada Gihan sekarang.

Buktinya sekarang Gihan malah memilih untuk berduaan sama Victor ditaman, bukannya istirahat untuk isi perut, ini malah isi hati.

Gihan duduk di kursi panjang dengan Victor yang berbaring disana. Kedua paha Gihan dijadikan sebagai bantal untuk Victor berbaring.

"Ini kalau kita ketahuan guru, bisa-bisa kena hukuman Vi." Ucap Gihan sambil mengelus rambut Victor dan menatap dalam mata kekasihnya itu.

"Kamu pasti belum pernah dihukum guru ya. Pilihan yang tepat untuk pacaran sama aku Vi. Kalau sama aku kamu bakalan ngerasain kena hukuman guru." Sambung Gihan sambil bercanda.

"Kalau saya ngelakuin kesalahan, saya bakalan 2 kali kena hukuman. 1 Disekolah, 1 Dirumah sama ayah." Ucap Victor.

"Ayah kamu baik apa galak sih sebenernya, aku masih belum paham sama sifatnya." Gihan bertanya.

"Tengah-tengah, kadang baik kadang jahat." Jawab Victor.

Victor dan Gihan pun sama-sama tertawa.

"Sayang, saya mau nyanyi." Ucap Victor setelah menghentikan tawanya.

"Silahkan."

Victor mengambil nafas sebentar lalu menghembuskannya, ia memejamkan mata bersiap untuk bernyanyi.

"Kamu mau rekam?"
Victor tiba-tiba membuka mata, membuat Gihan jadi terkejut.

"Hah? e-enggak kok."

"Tangan kanan kamu bergerak mengambil handphone."

Gihan jadi salah tingkah sendiri, ini si Victor tadi mejamin mata, tapi kok bisa tau pergerakan Gihan?

"Aku ngambil ponsel kan bukan berarti mau rekam." Elak Gihan.

"Terus kenapa wajah kamu jadi gugup?" tanya Victor sambil menatap lekat wajah Gihan.

Seperti maling yang tertangkap basah, kini Gihan bingung ingin membalas omongan Victor gimana lagi.

Mau tak mau, Gihan akhirnya mengaku juga. "Iya-iya aku mau rekam. Kok kamu bisa tau sih?"

"Pergerakan kamu terlihat sangat jelas."

Victor memejamkan matanya kembali, ia mengeluarkan ponselnya yang berada di dalam saku celananya. "Yang kamu maksud seperti ini kan?" Victor menunjukkan sebuah rekaman.

"Kamu mau rekam?"

"Hah? e-enggak kok."

"Tangan kanan kamu bergerak mengambil handphone."

"Aku ngambil ponsel kan bukan berarti mau rekam."

"Terus kenapa wajah kamu jadi gugup?"

"Iya-iya aku mau rekam. Kok kamu bisa tau sih?"

"Pergerakan kamu terlihat sangat jelas."

"Merekam tanpa ketahuan." Victor membuka matanya kembali, lalu tersenyum, tapi senyumannya tuh seolah lagi meledek Gihan.

Gihan tercengang. Perasaan Victor daritadi baring dan cuma diam. Kok bisa-bisanya percakapan mereka langsung terekam begitu saja? ini gimana Victor ngambil ponselnya, Gihan aja tidak lihat Victor menyentuh ponsel sedari tadi. "K-kok bisa?" tanyanya dengan syok.

APPROPRIATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang