VOTE SEBELUM BACA🫵🏻 jangan cuma enaknya aja yaa, kita sama-sama feedback, soalnya viwers dengan votenya beda jauh😟
♠♠♠♠
Sejak bangun tidur Naeva terus menggerutui suaminya. Lelaki yang tengah menunggunya di sofa itu tak bisa diajak diskusi.
Semalam mereka hanya melakukan adegan kissing dan Ricardo yang membuat kissmark di area dadanya.
Sebenarnya Naeva tak masalah, itu ia juga yang memperbolehkannya. Namun lelaki yang menyandang suaminya itu tak tahu diri. Dengan banyaknya Ricardo membuat kissmark disaat akan mereka pergi camping paginya.
Bilangnya, masih mending di area dada, tidak sampai tt. Namun hal itu justru membuat Naeva kesal, ucapan suaminya sangatlah fulgar hingga membuatnya malu.
Pagi ini juga Naeva sibuk menutupi kissmark di area dadanya, tak peduli Ricardo yang menunggunya dari tadi.
"Anak-anak udah pada kumpul, mau sampe kapan lo di depan kaca terus?" kesal Ricardo mendekati istrinya.
"Bentaran kenapa sih? Aku masih tutupin ini." Balasnya ikut kesal. Padahal ini semua kan ulah Ricardo.
Ricardo menghela nafasnya, sudah berapa lama ia menunggu Naeva namun gadis itu belum selesai juga. Bus sudah datang, anak-anak yang ikut camping juga sudah siap. Dan kali ini Ricardo harus rela telat jika harus menunggu Naeva selesai. Jika benar telat ia akan menyusul pakai mobil. Biarkan saja.
Keduanya juga baru baikan dengan iming-iming hal semalam. Makannya Naeva memperolehkan karena rasa bersalah dan sedikit paksaan dari Ricardo. Ricardo juga rela mengejar bus jika seandainya telat. Demi Naeva puas menutupi tanda lehernya dan dirinya tak di salahkan. Ricardo rela.
"Udah?" Ricardo menatap Naeva yang bangkit dari kursi.
"Udah," balasnya dengan keduanya yang berjalan ke luar kamar hingga sampai di depan mobil.
Begitu sampai di dalam mobil, Naeva langsung mengambil kaca miliknya. Ia ingin melihat lehernya, memeriksa apa tanda pada lehernya masih terlihat atau tidak.
Ricardo berdecak malas dengan mobil yang sudah keluar dari pekalangan. "Gue bikinnya ke bawah, ga mungkin kelihatan."
"Tapi kamu bikinnya banyak," balasnya. "Kalau ada yang lihat terus tanya, gimana."
"Bilang gue yang bikin."
"Gila." tangan mungilnya memukul bahu Ricardo.
Ricardo mendengus. "Kita belum telat 'kan?"
"Menurut lo?" sinisnya.
"Tapi kata Ayudi belum berangkat kok, lagi nungguin supirnya pup." Ricardo hanya mendengus mendengarnya lalu menambahkan laju mobil kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
RICARDO : DANGEROUS HUSBANDS
Teen Fiction"Jangan deket-deket. Mulut kamu bau neraka-eh, alkohol maksudnya!" Ricardo terkekeh mendengarnya lalu ia mendekatkan wajah mereka hingga terjarak satu senti antara hidungnya. "Cantik. Gue mau lo." 📖 Bercerita tentang Ricardo Ace Austin dengan sega...