"Jangan deket-deket. Mulut kamu bau neraka-eh, alkohol maksudnya!"
Ricardo terkekeh mendengarnya lalu ia mendekatkan wajah mereka hingga terjarak satu senti antara hidungnya.
"Cantik. Gue mau lo."
📖 Bercerita tentang Ricardo Ace Austin dengan sega...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
update bubs, terimakasi sudah dipenuhi comment 1k-nya😋
♠♠♠♠
Setelah selesai membuat pasta dan juga dua gelas susu, Naeva membawanya menuju kolam renang dengan sang tuan muda yang berada di sana.
Keduanya sudah pulang dari rumah sakit sekitar setengah jam yang lalu dengan Ricardo yang menuruti ucapan istrinya. Ah, sepertinya bau-bau suami takut istri sudah mulai tercium. Padahalkan Ricardo bisa saja memaksa. Dan untuk lukanya tidak ada yang serius hanya luka ringan, Ricardo juga hanya diberi salep.
Dengan kaos crop dan hotpanst putih yang Naeva kenakan, kini kakinya melangkah mendekati kolam dengan membawa nampan di tangannya. Suaminya itu tengah asik berenang dengan menenggelamkan kepalanya lalu muncul saat mengetahui kedatangan sang istri.
"Malam-malam main air, sakit baru tahu rasa." cibir Naeva yang dibalas tawa oleh suaminya.
"Seger bee, temenin masuk sini," Ricardo berenang mendekati istrinya yang mendudukkan diri di pinggiran kolam.
"Ga mau," Naeva hanya menyeburkan kakinya ke dalam kolam setelah meletakkan nampan di sisinya. "Sini, minum dulu susunya,"
Dengan badan yang berada di dalam air, Ricardo menyentuh kedua kaki telanjang Naeva saat sudah berada di depannya. "Lo aja, gue udah ga minun susu gituan."
"Ck, tadi minta dibawain susu dua!"
"Iya, tapi bukan yang itu maksud gue," balasnya dengan meletakkan kedua kaki Naeva di atas bahunya.
"Terus?"
Ricardo hanya tersenyum dengan pandangan mata tertuju pada dada Naeva. Hal itu membuat Naeva langsung memberikan jambakan pada rambut Ricardo yang basah.
"Mesum banget sih, otaknya!"
"Bukannya lo yang mesum? Yang kemaren minta lagi siapa, coba?"
"Maksud aku 'kan cium! Kamu malah itu." kesalnya mengingat kejadian di mobil kemarin. Hal itu membuat Naeva malu juga tentunya.
Ricardo tertawa mendengarnya, hal itu tak luput dari pandangan Naeva.
Cup.
Ricardo mengecup paha Naeva yang terbuka. "Nenen di kolam enak kayaknya," kepalanya kembali mendongak menatap wajah istrinya yang kecantikan lebih terpancar saat ditatap dari bawah.
"Sana nenen sama sapi." wajah ia buat kesal yang aslinya tengah memerah akibat ucapan Ricardo. "Udah ah, aku mau masuk."
Ricardo menahan kaki Naeva agar tetap berada di atas bahunya. "Pasta sama susunya dihabisin dulu,"
