"Jangan deket-deket. Mulut kamu bau neraka-eh, alkohol maksudnya!"
Ricardo terkekeh mendengarnya lalu ia mendekatkan wajah mereka hingga terjarak satu senti antara hidungnya.
"Cantik. Gue mau lo."
📖 Bercerita tentang Ricardo Ace Austin dengan sega...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
vote comment follownya bubss🤏💗 share cerita mentari ke teman-teman kalian juga biar banyak yang bacaa😄
⛓️⛓️⛓️
Cup.
Ricardo menaikkan selimut untuk menutupi tubuh istrinya, menatapnya lama dengan tatapan teduh. Rasa syukur dapat memiliki Naeva saat ini sampai seumur hidupnya nanti.
Ricardo menutup pintu kamarnya sepelan mungkin agar tak membangunkannya Naeva. Namun bergitu keluar kamar tiba-tiba saja ada yang mengagetinya.
"Maaf tuan muda." Pe Hans menundukkan kepalanya hormat.
Ricardo mendengus pelan, ia pikir Majma, kalau memang Ayahnya gagal sudah rencana keluarnya. Ya, Ricardo akan menemui Ringga sesuai ucapannya, maka dari itu ia menunggu orang-orang pada tertidur dahulu baru ia pergi. Biasa gawat kalau sampai Majma tahu ia pergi malam-malam jam satu seperti ini.
"Tuan muda ingin ke mana?"
"Gue mau pergi bentar, jangan sampe ada yang tahu gue pergi."
"Baik tuan muda, apa mau saya antar?"
"Ga usah, gue pergi dulu." pamitnya berlalu pergi.
Begitu Ricardo menganjakkan kakinya pergi, kini berganti Majma yang berjalan mendekati asisten putranya.
"Mau ke mana anak itu Hans?"
Pe Hans lantas menunduk kembali begitu tuan besarnya datang. "Saya tidak tahu tuan besar,"
Majma memperhatikan punggung Ricardo yang sudah tak terlihat. "Ikuti, saya takut dia berbuat macam-macam."
"Baik tuan."
"Jangan sampai dia tahu kamu mengikutinya Hans, kalau tidak dia bisa marah. Ikut dan laporkan pada saya."
"Siap tuan besar."
♥♥♥♥
Motor Dodge Tomahawk V10 Superbike milik Ricardo kini berhenti di hadapan gedung tua yang sudah tak terpakai.
Dengan mengguyar rambutnya ke belakang kini Ricardo berjalan mendekati Ringga yang sudah berada di sana, lelaki itu berdiri di samping motornya dengan tersenyum mengejek pada Ricardo.
"Gue kira lo cupu, ga berani dateng." ucapnya, di sana hanya ada Ricardo dan Ringga saja, tanpa salah satu anggota mereka.
Ricardo terkekeh mendengarnya. "Gue yang ngajakin banci ketemu, ga mungkin gue ga dateng." ucapnya ikut mengejek yang tiba-tiba mendapat pukulan dari Ringga.
