commentnya dipinggiran yawww🫀💗 jangan lupa di share juga cerita mentari ke teman-teman kalian atau sosial media kalian juga, heheh😸
⛓️⛓️⛓️
Naeva menatap Ricardo aneh, padahalkan lelaki itu tadi yang menanyai keadaan Ringga, lalu kenapa disuruh diam? Ah, sudahlah, terserah Ricardo saja. Lebih baik ia segera menyelesaikan makannya.
"Pelajaran apa lo habis ini?" Ricardo mengambilkan tisue di sebelahnya saat melihat Naeva butuh namun hanya diam.
Naeva mengambil tisue pemberian Ricardo tak lupa mengucapkan terimakasih.
"Olahraga,"
"Ada penilaian basket minggu depan,"
"Tahu," jawabnya seadanya.
"Dapet berapa kalo penilaian?"
"30,"
Ricardo berdecak mendengarnya. "Selain oon dalam pelajaran oon dalam olahraga juga ya lo,"
"Apasih!? Ga usah ngehina dong!" kesalnya.
"Gue ga mau anak gue ngebandingin nilai Papa sama Mama," ucapnya seolah menerawang masa depan. "Papanya dapet nilai sempurna masa Mamanya dibawah rata-rata," lanjutnya mengejek.
"Ikut gue, ayo," tangan kekarnya menarik tangan mungil Naeva.
"Mau kemana?" tanyanya masih kesal. "Langkahnya pelan-pelan, kaki aku pendek."
"Gue ajarin, jangan sampe anak kita nanti ngomong kok Mama lebih pintar dari Papa sih, malu lo,"
Naeva menatap Ricardo sebal, memang ia sebodoh itu? Lagian itupun kalau mereka benar jadi nikah.
"Waktu dapat nilai 30 aku lagi ga enak badan," Naeva merebut bola basket yang Ricardo pegang, tak terima diremehkan.
"Sekarang sehat?"
KAMU SEDANG MEMBACA
RICARDO : DANGEROUS HUSBANDS
Ficção Adolescente"Jangan deket-deket. Mulut kamu bau neraka-eh, alkohol maksudnya!" Ricardo terkekeh mendengarnya lalu ia mendekatkan wajah mereka hingga terjarak satu senti antara hidungnya. "Cantik. Gue mau lo." 📖 Bercerita tentang Ricardo Ace Austin dengan sega...