46 - Fever Drama

14K 801 1.7K
                                    

📑 HAPPY READING 🏷 Mentari Jingga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📑 HAPPY READING 🏷 Mentari Jingga

💌💌💌

"Sayang,"

Ricardo menggesekkan wajahnya pada dada Naeva saat istrinya tak kunjung bangun. "Bee,"

"Sayang hiks."

Naeva menggeliat dengan membalas. "Kenapa?"

Ricardo mengambil tangan Naeva untuk diletakkan pada lehernya. "Panas, kepala aku juga pusing." kepalanya kembali mendusel pada dada Naeva yang kancing piyamanya masih terbuka.

"Tuhkan, gara-gara kehujanan tadi pasti." matanya kini terpaka ia buka untuk melihat keadaan suaminya yang tengah mendusel seperti anak kucing. "Ya udah bentar aku ambilin kompresan," Naeva yang akan beranjak namun Ricardo menahannya.

"Ga mauu.." Ricardo memeluk erat tubuh Naeva agar tak meninggalkannya.

"Aku kompres dulu biar panasnya reda,"

"Ga mau sayang, ga mau."

"Ish, terus gimana? Kamu sih ga mau nurut sama aku. Aku bilang suruh neduh malah kamu terobos. Sakit 'kan?" omelnya dengan menaikkan selimut agar menutupi tubuh Ricardo.

Ricardo mengerucutkan bibirnya. "Aku lagi sakit kamu omelin." rajuknya yang tetap memeluk Naeva erat.

"Mau peluk aja, ga mau dikompres."

Naeva membuang nafasnya, memang kalau Ricardo sakit seperti ini ya?

"Ya udah, tapi tangannya jangan nakal." Naeva memindahkan tangan Ricardo dari dadanya lalu kembali tertidur dengan memeluk suaminya.

❥❥❥❥

Naeva terbangun dari tidurnya. Matanya menatap suaminya yang masih memejamkan matanya di sisinya. Butuh lima menit untuk Naeva melepas pelukan Ricardo yang tak ingin melepasnya.

Sebelum menuruni ranjang terlebih dahulu Naeva mengancing piyamanya yang terbuka semua akibat Ricardo. Kini langkahnya berjalan menuju kamar mandi untuk bersiap ke sekolah.

20 menit berada di dalam kamar mandi membuat Naeva langsung keluar dengan keadaan yang lebih segar. Gadis itu berjalan mendekati ranjang untuk mengambil ponselnya yang ada di atas nakas.

"Hallo menantu bunda? Aduh, bunda kangen banget nih sama kamu," suara riang Vira menyapa telinga Naeva begitu ia memencet panggilan telpon. "Kenapa sayang telpon bunda pagi-pagi? Abang ada buat masalah ya sama kamu? Aduh, anak itu memang."

"Eh, engga bunda. Malahan Ardo lagi demam gara-gara kehujanan tadi malam,"

"Demam?" Vira bertanya seraya tertawa kecil.

"Iya bunda. Maaf Naeva belum bisa—"

"Eh, ngapain minta maaf? Itu emang salah Ardo yang kalau dibilangin bandel. Ga mau nurut." Vira menyela ucapan Naeva yang akan menyalahkan dirinya. "Udah ga papa. Pasti kamu mau berangkat sekolahkan? Biar bunda yang jagain abang."

RICARDO : DANGEROUS HUSBANDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang