hargai waktu mentari dengan memberikan vote sebelum baca💋
♠♠♠
"Mau pulang sekarang apa nanti?"
Naeva yang baru bangun mendengar suara Ricardo lantas menatapnya. Suaminya itu datang dengan membawa tas pink miliknya lalu mendekatinya.
"Perutnya masih sakit?" Ricardo mengusap perut Naeva yang dibalas gelengan oleh gadis itu. "Jam berapa?"
Ricardo mengambil ponsel dari saku celananya. "Lima,"
"Serius? Kenapa aku ga dibangunin dari tadi." kalau begini Naeva melewatkan semua mata pelajarannya kecuali jam pagi tadi.
"Lo tidur nyenyak banget, ga tega gue bangunin," padahalkan Ricardo juga baru bangun beberapa menit lalu.
Tidur di atas brankar yang sempit membuat Ricardo menyukainya dan mungkin Naeva nyaman juga karena hal itu. Dipeluk erat olehnya namun gadis itu tak mengetahuinya. Itu juga lebih baik dari pada Naeva mengetahui Ricardo yang memeluknya hingga jam pulang sudah pasti bibir mungilnya akan mengomel.
"Ayo pulang," Ricardo mengambil sepatu Naeva lalu memakaikannya pada kaki mungil itu.
"Makasih." Ricardo berdeham lalu merangkul bahu Naeva untuk diajaknya keluar UKS.Keduanya kini berjalan menuju parkiran dengan keadaan sekolah yang sudah sepi hanya tinggal beberapa murid yang ikut ekstrakurikuler.
Ricardo memakaikan helm istrinya lalu dilanjut keduanya yang berkendara keluar dari gerbang.
Naeva memeluk tubuh Ricardo dengen menyenderkan kepalanya. Tidur seharian membuat kepalanya terasa pusing.
"Nanti mampir ke supermarket dulu ya?"
"Mau beli apa? Nanti gue suruh Pe Hans aja yang beliin."
"Beli sendiri, aku mau beli pembalut."
"Di mansion ada banyak, ga usah beli," matanya melirik Naeva dari kaca spion.
Naeva memiringkan kepalanya. "Punya siapa?"
"Bunda, gue yang beliin. Lo pakai aja sekalian, ada banyak." mendengarnya hanya membuat Naeva mengangguk hingga keduanya telah sampai di mansion.
Ricardo kembali menaruh motor scoopy itu di tempat parkir asalnya. Menerima helm pemberian Naeva lalu keduanya beranjak masuk lift untuk ke lantai dua.
Ricardo menunduk begitu merasa ada yang bersandar di dadanya. "Kepala aku pusing,"
"Habis ini makan dulu terus gue pijitin," tangan kekarnya sedikit memberikan pijatan pada kepala sang istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
RICARDO : DANGEROUS HUSBANDS
Teen Fiction"Jangan deket-deket. Mulut kamu bau neraka-eh, alkohol maksudnya!" Ricardo terkekeh mendengarnya lalu ia mendekatkan wajah mereka hingga terjarak satu senti antara hidungnya. "Cantik. Gue mau lo." 📖 Bercerita tentang Ricardo Ace Austin dengan sega...