Sering menghakimi.
Sering pula mencaci.
Mereka pikir itu hanyalah komedi.
Padahal itu adalah tragedi.
Lalu, aku berimajinasi.
Jika mereka ada di posisi ini.
Apa yang terjadi?
Barangkali sudah tidak di sini.
Barangkali sudah mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Iseng
PoesiaBerisi sajak iseng yang tertuang diantara malam dan siang. Ditulis oleh sebuah tinta yang keluar dari balik jemala. Dariku sajak sederhana.
Untuk Mereka: Penghakim
Sering menghakimi.
Sering pula mencaci.
Mereka pikir itu hanyalah komedi.
Padahal itu adalah tragedi.
Lalu, aku berimajinasi.
Jika mereka ada di posisi ini.
Apa yang terjadi?
Barangkali sudah tidak di sini.
Barangkali sudah mati.