Chapter 9

610 49 1
                                    

Setelah kejadian ditaman tadi, Louis langsung menyeret Vale menuju dapur untuk mencuci tangannya dan berkumur sampai rasanya mulut Vale pegal. Louis terlalu berlebihan menurutnya, lagipula ia tak memakan buah itu dan buah itu tidak menyentuh mulutnya sama sekali. Tangannya juga memerah karena Louis menyuruhnya mencuci dengan sabun berulang kali sampai perih rasanya.

"Louis kau terlalu berlebihan!" Ucap Vale sambil mengusap tangannya.

"Buah itu terlalu berbahaya untukmu, mate."

"Tapi bibirku bahkan tidak menyentuhnya sama sekali."

"Tetap saja."

Vale menghela nafas gusar lalu berdecak. Bahkan kedua orang tuanya tidak pernah seperti ini. Ia menghentakkan kakinya kesal lalu berjalan meninggalkan Louis.

Louis memandang mate nya yang kesal kepadanya. Secara cepat ia menarik tangan matenya, sehingga membuat Vale yang tak siap menabrak dada Louis.

"I'm sorry," ucap Louis sambil mencium kening Vale.

Tubuh Vale membeku sejenak, otak nya secara tiba-tiba berhenti bekerja. Tanpa sadar pipinya mengeluarkan rona pink. Jantungnya berdetak kencang membuat Louis terkekeh.

"Apa sangat menyakitkan?" Tanya Louis sambil menarik telapak tangan Vale yang kemerahan. Louis tak sengaja sedikit menyentuhnya membuat Vale meringis. "Rupanya sangat sakit. Maafkan aku .. aku hanya khawatir padamu, mate." Lanjutnya.

Vale tetap tak diam, mulutnya seakan dikunci rapat sehingga ia tak bisa mengucapkan satu kata pun.

"Apa kau marah?" Tanya Louis sembari menatap lekat matenya.

"T-tentu!"

***

"Daddy!" Panggil seorang gadis dengan nada manja kepada ayahnya.

"Ada apa sayang? Kau menginginkan sesuatu?" Tanya sang ayah dengan penuh kasih sayang.

"Dad, kau tau aku begitu mencintai pangeran Louis. Bisakah kau menjodohkan aku dengannya?"

Sang ayah tampak menimang-nimang keinginan putrinya. Ia memang selalu memanjakan putri semata wayangnya ini sejak kecil, maklum jika dia sangat manja dan segala keinginannya harus dituruti. Ini juga tak mudah apalagi saat ini pangeran Louis sudah menemukan mate nya. Sang ayah tentu tau bagaimana sifat setia yang dimiliki pangeran Louis, tak mudah untuk menjodohkannya dengan putrinya.

"Tapi pangeran Louis sudah memiliki mate, sayang. Bagaimana dengan pangeran Lucio atau Luke?" Tawar sang ayah.

"Dad! Kau tau aku sangat mencintai pangeran Louis bukan pangeran Lucio maupun Luke! Jodohkan aku dengan pangeran Louis, aku tak peduli dengan mate nya sekalipun. Bila perlu aku akan membunuh mate nya!" Jawab sang putri marah.

"Baiklah-baiklah akan dad coba besok. Jangan melakukan sesuatu yang membahayakan nyawa mate Louis."

"Terimakasih, dad!"

Evelina Estefani. Putri satu-satunya dari raja Vilip sang pemimpin dari kerajaan werewolf bagian barat. Sejak kecil Evelina sangat dimanjakan oleh ayahnya, sebab ibunya meninggal beberapa saat setelah melahirkannya. Karena itu raja Vilip tak mau putrinya kekurangan kasih sayang dengan cara memanjakannya. Namun, inilah yang ia dapat dari hasil memanjakan putrinya. Evelina sangat lemah sebagai putri werewolf, sangat cengeng, pemarah, sombong dan pemaksa.

Raja Vilip menulis surat untuk kerajaan Adelard yang bertuliskan bahwa, ia akan datang besok dengan putrinya. Setelah selesai menulis Raja Vilip memanggil burung gagak nya dan mengikat kertas itu di kaki burung. Setelah itu mengucapkan beberapa mantra dan burung itu terbang.

***

Saat ini adalah jam makan malam di kerajaan Adelard. Vale sudah berani berkumpul dengan keluarga Adelard walaupun ia terus berdekatan dengan Louis dan tak mau jauh darinya.

Suasana hening hanya terdengar suara dentingan sendok, garpu dan piring. Semuanya fokus dengan makanan masing-masing. Jika kalian mengira vampire dan werewolf hanya memakan daging dan meminum darah, kalian salah! Sebab mereka tetap makan seperti manusia walau tak bisa sebanyak itu. Mereka juga harus pergi berburu seminggu dua kali untuk memenuhi hasratnya, jika tidak maka mereka bisa membahayakan seisi kerajaan.

Kwak .. kwak .. kwak

Suara burung gagak yang bertengger di jendela ruang makan. Wilone langsung mendekati burung itu dan mengambil kertas yang berada di kakinya. Lalu ia membawa kertas itu ke ruang makan dan membukanya. Dahi Wilone mengernyit setelah membaca isinya. Untuk apa Raja Vilip dan putrinya kemari besok?

"Ada apa?" Tanya Mauren.

"Raja Vilip dan putri Evelina akan kemari besok."

"Untuk?" Giliran Luke yang bertanya. Jujur di keluarga Adelard mereka sangat tidak menyukai kehadiran putri Evelina karena dianggap sangat berisik dan menganggu.

"Entahlah, tak tertulis disini."

Luke menghembuskan nafas kasar. Ia sangat tidak menyukai kehadiran Evelina disini. Ya walaupun gadis itu menyukai Louis, tetapi itu juga sangat menganggu dirinya dan Lucio.

"Sebaiknya aku pergi berlatih pedang besok di kerajaan mom," ucap Luke.

"Aku akan pergi ke rumah pohon besok," balas Lucio.

"Besok aku harus menemani Vale berkeliling, jadi aku tak bisa pergi. Lagipula aku tak memperdulikannya," balas Louis enteng. Ia memang sudah terbiasa dengan kehadiran Evelina yang sangat menganggunya. Biasanya Louis akan menganggap Evelina sebagai sebuah nyamuk yang harus dibunuh.

Jujur Vale tak mengerti kenapa mereka langsung berpura-pura sibuk besok ketika mendengar nama Evelina. Padahal selama ini mereka baik-baik saja jika mendengar nama putri dari kerajaan lain. Termasuk Louis, seperti lelaki ini tidak menyukai kehadiran Evelina. Sebenarnya ada apa dengan Evelina?

***

"Louis," panggil Vale saat mereka berdua sudah kembali ke kamar.

"Hm?"

"Kenapa dengan Evelina? Sepertinya kalian tidak menyukainya."

"Kami memang tidak menyukai bahkan tidak pernah mengharapkan kehadirannya di kerajaan kami, mate." Jujur Louis.

"Kenapa?"

Louis menatap Vale, satu hal yang ia lupakan, mate nya ini sangat penasaran akan banyak hal dan tak akan berhenti bertanya sebelum semua pertanyaan terjawab.

"Kau menyukai serangga?" Bukannya menjawab, Louis malah bertanya balik.

"Tentu tidak!"

"Kenapa?"

"Serangga sangat menganggu, menjijikan dan menimbulkan rasa tidak nyaman, gatal, dan kotor," jawab Vale jujur.

Mendengar jawaban Vale, Louis tersenyum sambil menganggukan kepalanya. Semua hal yang disebutkan oleh Vale adalah definisi dari putri Evelina.

"Itulah putri Evelina, sama seperti itu."

"Ha? Bagaimana bisa?"

"Entahlah, semua orang di kerajaan menganggapnya seperti itu. Kuharap kau tidak akan bertemu dengannya, dia terlalu berbahaya untukmu. Jika kau besok tak sengaja menemui seorang gadis dengan penampilan mewah dan dandanan menor, menjauhlah darinya." Peringat Louis.

"Baiklah."

----- n o t e -----

Jangan lupa vote and comments!
Supaya aku bisa cepet update!

Follow me on Instagram :
@literasimary_

ETHEREAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang