Chapter 26

269 22 2
                                    

Awalnya Vale sangat tak ingin jika Louis menyurunya untuk ke kamar Lucio. Louis tak perlu takut jika Lucio akan menjadi liar, sebab Lucio sudah meminum darah terlebih dahulu. Dan Louis sangat memaksa Vale dan disinilah ia berada, dikamar yang penuh dengan keheningan. Lucio yang sedang membaca buku dan Vale yang tampak bodoh.

"Menurutmu .. apa mungkin seseorang mengingat keinginan masa kecil?" Tanya Lucio secara tiba-tiba.

"M-mungkin saja."

"Lalu apa keinginan masa kecilmu?"

"Keinginanku adalah menguasai latihan intuisi dan insting, aku sangat menginginkan hal bahkan membayangkannya saja sudah membuatku senang."

Dahi Lucio berkerut, tentu ia tau apa itu intuisi dan insting. Itu adalah kemampuan yang pernah diajarkan Mr. Gregory kepadanya, namun pada saat itu, Lucio benar-benar tak tertarik. Padahal jika ia mencobanya, Lucio pasti sudah mahir apalagi dia memang pandai melakukan bela diri. Biasanya mereka yang sering berlatih bela diri cenderung memiliki insting yang kuat.

"Kenapa kau menginginkan hal itu?"

"Bukankah bagus jika aku menguasainya, lalu melindungi keluargaku dari ancaman yang akan datang? Karena itu aku sangat ingin mendapatkan pelatihannya."

"Apa sekarang kau masih tertarik?"

"Emm .. aku tidak yakin."

Lucio mengangguk mengerti. Intuisi bisa membantunya dalam mengambil keputusan atau memberikan gambaran bahwa ada sesuatu yang perlu dikaji lebih lanjut. Tetapi, tak semua orang bisa memiliki intuisi yang baik dan sensitif.

"Kenapa kau bertanya?" Tanya Vale yang penasaran.

"Apa tidak apa-apa jika aku mempelajari kemampuan itu?" Potong Lucio membuat dahi Vale berkerut.

"Tentu tak apa, lagian itu adalah keinginan masa kecilku, aku sudah tak menginginkannya sekarang."

***

Pagi ini Brian berniat memulai pekerjaannya. Ini adalah pertama kalinya ia pergi ke pabrik kamper. Brian menaiki kudanya yang memiliki surai putih lalu menuju pabrik kamper. Jalanan hari ini seperti biasa, tak ramai namun juga tak sepi. Nantinya mungkin ia harus melewati hutan untuk menuju pabrik kamper, karena pabrik itu terletak di tengah hutan.

Pertama-tama ia harus pergi ke kerajaan Adelard untuk sekadar memeriksa tempat terakhir Liana yaitu gerbang utara, lalu disitu ia akan menandai posisi awal.

Setelah sampai Brian menggambar di selembar peta kecil dengan spidolnya, ia akan memberi tanda posisi awal lalu mencoba mencari sesuatu yang bisa ditemukan disana. Tetapi tampaknya tak ada hal yang ia temukan, akhirnya Brian memutuskan untuk menuju bukit yang merupakan posisi selanjutnya. Ia memacu kudanya dengan perlahan sembari mengecek, mungkin saja ia akan menemukan sesuatu.

Di bukit ia memang menemukan gubuk seperti yang Louis katakan. Tetapi gubuk itu tampak kosong, mata Brian tak sengaja menangkap sesuatu, yaitu mantel hitam. Dengan cepat Brian langsung membuka pintu gubuk itu dan memasukinya, lalu mengangkat mantel itu untuk didekatnya dengan hidungnya. Benar perkataan Louis, terdapat bau kamper. Sepertinya pelaku itu langsung menuju kemari. Tetapi Brian tak menemukan apapun lagi selain mantel itu.

Akhirnya Brian keluar dan memandang sekitar, mungkin saja ia bisa menemukan sesuatu yang lain. Tetapi penciumannya jatuh kepada bau darah yang ada di depan gubuk. Brian mencoba mengikuti arah bau darah itu, tanpa sadar ia sudah jauh dari gubuk dan berada di jalan setapak yang hanya bisa dilewati satu orang. Ia sudah berada ditengah namun baunya menghilang begitu saja, dan ia hanya menemukan pisau kecil tajam yang bisa Brian pastikan ini adalah pisau milik Liana.

Seingatnya jalan setapak ini menuju ke arah pabrik kamper. Daripada perjalanannya sia-sia, Brian memutuskan untuk langsung menuju pabrik kamper yang tak jauh lagi.

Sesampainya di pabrik, Brian memasuki pabrik itu yang langsung disambut oleh beberapa orang. Sepertinya mereka adalah pegawai pabrik ini.

"Permisi," ucap Brian menghentikan salah satu pegawai. "Apa aku boleh mengetahui siapa saja yang kemari minggu lalu?" Lanjutnya.

"Mungkin bisa anda tanyakan langsung ke Anna. Biasanya dia akan menulis daftar pemesanan," jelas wanita itu.

"Ahh baiklah .. apa boleh aku mengetahui dimana Anna berada?"

"Tentu, ikutlah denganku."

Wanita itu berjalan di depan Brian, sedangkan Brian hanya mengikutinya di belakang sambil menatap sekeliling. Jika ditanya mengapa Brian tak mengecek ke pasar saja, itu karena penjualan kamper di pasar sangat dilarang, karena dianggap akan merusak bau khas dari benda lainnya. Karena itu jika menginginkan kamper kau harus langsung membeli di pabriknya.

Tok .. tok .. tok

Brian sampai di depan ruangan kaca yang didalamnya terdapat seorang wanita sedang sibuk mencatat dikertas.

"Anna, kau memiliki seorang tamu .. kau bisa langsung bertanya padanya, aku akan kembali," ucap wanita didepannya.

"Baiklah, terimakasih."

Wanita itu tersenyum lalu pergi, Brian memasuki ruangan itu.

"Ada keperluan apa?"

"Begini .. bolehkan aku melihat daftar pembeli selama satu bulan ini?" Tanya Brian.

"Maaf tuan, tapi kami melindungi privasi konsumen."

Brian kembali memutar otaknya, apa yang harus ia ucapkan.

"Kalau begitu, ijinkan aku bertanya .. apa ada konsumen yang bernama Liana Lauriel?"

"Maaf tapi kami tak bisa memberitahu hal itu."

Langkah terakhir yang harus Brian lakukan hanyalah satu. Brian mengeluarkan dompetnya dan mencari sebuah kartu. Kemarin Wilone memberikannya kartu yang tertanda bahwa Brian adalah anggota kerajaan Adelard. Beberapa hal yang harus diketahui,

Satu .. yang memiliki kartu itu hanyalah anggota kerajaan Adelard.

Dua .. kartu itu memiliki akses dan kekuasaan sangat hebat yang membuat orang akan menunduk.

Tiga .. kartu ini tak bisa di duplikat oleh siapapun karena menggunakan bahan yang langka tak seperti kartu lainnya.

Brian memberikan kartu itu dan wanita itu mengambil kartunya dengan perlahan.

Sejenak wanita itu menatap kartu itu dan Brian secara perlahan. Sedikit ragu dengan apa yang ia lihat.

"Maafkan saya sebelumnya. Ini adalah daftar konsumen di bulan ini," ucap wanita itu dengan menyerahkan buku daftar kepada Brian. Dalam hati Brian bersorak gembira, untungnya Wilone memberikan kartu itu.

----- n o t e -----

Jangan lupa vote and comments!
Supaya aku bisa cepet update!

Follow me on Instagram :
@literasimary_

ETHEREAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang