"Louis, tolong jaga Vale selama kami pergi." Pamit Hans dan Elina.
"Tentu."
Vale ingin menangis sekarang, ia baru saja beberapa hari bersama kedua orang tuanya, namun kini ia harus terpisah lagi. Apalagi ia harus tinggal bersama Louis.
"Mom, dad," lirih Vale.
"Menurutlah dengan Louis, sayang. Kau akan tau mengapa kami menitipkanmu pada Louis nanti."
"T-tapi .."
"Kami pergi sekarang, sayang. Jaga dirimu sebaik mungkin." Putus Elina lalu memasuki mobil.
Vale menggelengkan kepalanya, ia masih merindukan orang tuanya. Ia berusaha mengejar kedua orang tuanya, namun Louis menahannya di tempat. Vale berusaha meneriakkan nama kedua orang tuanya.
"Lepaskan aku!" Titah Vale kesal bercampur marah.
Bukannya melepaskan Louis malah mendorongnya masuk kedalam rumah dan mengunci pintunya. Hal ini tentunya membuat Vale tak terima dan semakin marah.
"Mate, i found you!" Ucap Louis membuat Vale diam tak bergeming. Ucapan ini adalah ucapan yang pernah ia dengar dikelas waktu itu! Sekarang ia menyadari mungkin saja ucapan Liana benar. Ia sangat bodoh karena tidak mempercayai Liana waktu itu. Tapi vampire tidak ada di dunia ini.
"Vampire memang ada di dunia ini, mate," balas Louis seolah-olah mengerti isi pikiran Vale. "Kau ingin melihatnya?" Tawarnya lalu mulai memperlihatkan sosok aslinya, matanya memerah, kukunya memanjang, dan taring mulai keluar dari sela-sela bibirnya.Rahang Vale langsung jatuh kebawah. Tubuhnya meluruh jatuh ke tanah. Jantungnya berpacu dengan cepat dan ia meneguk ludahnya kasar. Ia mencoba menyadarkan dirinya, mungkin saja ini hanya halusinasi nya.
"Ini adalah alasan kenapa orang tuamu menitipkanmu kepadaku, karena apa yang seharusnya menjadi milikku, harus kembali kepadaku."
Tangis Vale pecah seketika, ia ketakutan bukan main setelah melihat Louis. Ingin rasanya ia menjauh dan kabur sejauh mungkin, tapi rasanya tak mungkin. Vale terus memojokkan dirinya berusaha menjauhi Louis yang terus melangkah maju kearahnya.
"Kumohon .. jangan mendekat!"
Seolah tersadar, Louis langsung menghentikan apa yang ia lakukan. Louis memukul kepalanya, ia membuat mate nya takut kepadanya! Bodoh! Tanpa ba bi bu Louis langsung mendekat dan memeluk Vale, tetapi gadis itu memukul dada nya dengan seluruh tenaga yang ia miliki. Bukannya menjauh, Louis malah mengeratkan pelukannya dan mencium ubun-ubunnya.
"Lepaskan aku! Kumohon menjauhlah! Kau sangat menakutkan!" Lirihnya diselingi isakan.
"Maaf." Hanya itu kata yang bisa Louis ucapkan.
Setelah mendengar ucapan Louis, kesadarannya direnggut seketika. Ia jatuh pingsan karena terlalu panik dan lelah. Louis tidak melakukan apapun pada gadisnya sejak tadi, ia hanya memeluknya dan mengelus punggungnya. Maka dari itu, Louis langsung panik seketika. Tetapi ada untungnya, ia bisa membawa Vale ke dunia immortal sekarang.
Louis memejamkan matanya sejenak dan mengucapkan beberapa mantra. Saat ia membuka mata, Louis sudah berada di kerajaan tepatnya di kamar miliknya. Louis membaringkan Vale lalu mencium keningnya perlahan.
"Cepat panggil maid!" Titahnya dengan suara tegas kepada pengawal.
"Louis? Kenapa kau memanggil maid?" Tanya Mauren yang baru datang bersama Wilone dan kedua saudaranya. "Kau membawa seseorang kemari?" Lanjutnya karena mencium bau seseorang.
"Mate."
Sebuah senyum terbit diwajah Luke dan Mauren. Tapi tidak dengan raut wajah Wilone dan Luke, raut wajah mereka tetap datar.
"Mom ingin melihatnya!" Seru Mauren senang bukan main, Luke langsung mengikuti ibunya, namun Louis menghadangnya.
"Hanya mom yang boleh melihatnya saat ini. Kau baru boleh melihatnya nanti."
"Ck! Selalu saja!"
Luke pun mengalah dan pergi menuju tempat lain bersamaan dengan Lucio. Kini hanya tinggal Louis dan Wilone.
"Omong-omong kenapa tampaknya mate mu tidak bersuara? Kau tidak melakukan apapun padanya bukan?" Curiga Wilone.
"Aku hanya ingin membuatnya percaya bahwa vampire itu ada, dad. Tapi aku tak sengaja membuatnya ketakutan dan pingsan."
"Setelah dia bangun kau harus bertanggung jawab atas keributan yang terjadi nanti."
Louis menggangguk mengerti sambil menghela nafas, benar, ia belum memikirkan hal ini. Wilone pun segera pergi meninggalkannya.
***
Louis memandang wajah mate nya saat tertidur, berharap bahwa mate nya akan segera membuka mata. Sudah sekitar 2 jam lamanya, Vale pingsan dan tak kunjung bangun. Apa ia benar-benar keterlaluan tadi?
Jari Vale bergerak begitu juga dengan kedua kelopak matanya yang mulai terbuka. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali, rasa pusing mendera kepalanya. Vale baru menyadari bahwa ini bukanlah kamarnya ataupun kamar kedua orang tuanya. Kejadian beberapa waktu lalu terngiang-ngiang di kepala Vale. Louis? Vampire!
"Kau sudah bangun, mate?" Tanya Louis yang membuat Vale segera bangkit dan menjauh dari Louis. Air matanya turun kembali tanpa aba-aba membuat Louis panik kembali. "Kau kenapa? Apa kepalamu masih sakit?"
"Kumohon menjauhlah dariku, Louis! Aku ingin kembali ke orang tuaku! Dimana aku sekarang?!"
"Kerajaan Adelard. Kau tidak akan pernah kembali kepada kedua orang tuamu! Kau akan menemuinya, namun kau tidak akan kembali kepada mereka!" Tegas Louis.
Bahu Vale meluruh seketika. Ia tidak mau tinggal bersama vampire gila seperti Louis! Tapi kenapa kedua orang tuanya menitipkan ia kepada Louis! Apa jangan-jangan mereka mengetahui hal ini?!
"Tentu mereka tau, mereka juga adalah vampire. Sebelumnya sudah kukatakan kepadamu alasan kenapa orang tuamu menitipkanmu kepadaku, karena apa yang seharusnya menjadi milikku, harus kembali kepadaku."
"Tidak! Aku tidak mau tinggal bersamamu! Ijinkan aku pergi kumohon!"
"Tidak. Aku sudah mencarimu selama 240 tahun lamanya dan ketika aku menemukanmu, aku tak akan melepaskanmu! Sedetik pun."
----- n o t e -----
Jangan lupa vote and comments!
Supaya aku bisa cepet update!Follow me on Instagram :
@literasimary_
KAMU SEDANG MEMBACA
ETHEREAL [END]
VampireFOLLOW SEBELUM MEMBACA 💕 Louis Xavier Adelard. Seorang vampire murni yang merupakan penerus kerajaan dan sudah menggembara selama 24 tahun atau 240 tahun lamanya, hanya untuk mencari mate nya. Namun, 2 tahun yang lalu semuanya berubah .. ia sudah m...