Chapter 15

430 29 1
                                    

Gubuk ini merupakan gubuk tua, tetapi ada cahaya lampu dari dalamnya. Sepertinya ada orang yang tinggal disini. Louis menoleh kepada Lucio sebelum membuka pintu gubuk. Lucio mengangguk yakin.

Louis membuka pintu gubuk itu. Kosong. Kedatangan mereka hanya disambut oleh dua lampu petromaks yang berada disisi kanan dan kiri pintu. Tak ada orang disini, gubuk seluas 3x3 meter itu hanya diisi dengan sebuah meja kayu bundar ditengah ruangan, dua buah kursi, satu tempat tidur kecil. Diatas meja terdapat satu lampu petromaks yang sepertinya masih baru dinyalakan, beberapa makanan ringan yang terbuka dan ditinggal begitu saja, dua buah gelas kaca yang masih berisi anggur dan tentunya botol anggur ditengah. Siapa yang tinggal ditengah bukit?

Mata Louis tak sengaja berhenti disatu titik yaitu dibawah meja, terdapat anak panah besi yang dilapisi dengan bahan logam. Tidak salah lagi! Pasti pelaku itu tinggal disini!

Krekk

Suara seseorang yang tak sengaja menginjak batang kayu, menimbulkan bunyi yang mengalihkan perhatian Louis dan Lucio. Suara itu berasal dari luar gubuk. Louis dan Lucio segera keluar, tetapi tak ada siapapun selain kuda milik mereka.

"Tak ada bau," ucap Louis yang berusaha mencium bau. Seharusnya jika itu vampire, werewolf atau manusia mereka bisa mencium bau nya. Sepertinya makhluk itu menyamarkan baunya.

"Juga tak ada jejak ataupun tanda kehadiran mereka."

Lucio menoleh dan mencoba menghitung jarak gubuk itu dari tempat dimana seseorang mencoba memanah Vale. Jaraknya memang tak jauh, hanya sekitar 80 meter dari gubuk. Seseorang itu pasti tinggal di gubuk ini terlebih dahulu sambil mengawasi Vale.

"Itu posisi awal mereka." Tunjuk Lucio.

Louis mencoba pergi ke posisi itu dan melihat kerajaan dari sana. Ia salah selama ini .. jarak bukit dan kerajaan bisa dilihat dari sini. Bahkan ia bisa melihat para pengawal yang menjaga gerbang. Sialan! Bagaimana bisa semua tebakannya salah!

"Sepertinya orang itu mengenal wajah mate mu," ucap Lucio.

"Bagaimana bisa? Yang mengetahui wajah Vale hanya orang-orang yang berada di kerajaan, raja Vilip dan putri Evelina. Tak ada lagi yang mengetahui wajah Vale."

"Orang dalam kerajaan?" Tanya Lucio membuat Louis mengangguk. Ia harus mengecek siapa saja yang keluar masuk kerajaan.

"Ayo, kembali!"

Louis dan Lucio segera menaiki kudanya dan memutar balik. Louis harus segera kembali ke kerajaan untuk mengecek siapa saja yang keluar masuk kerajaan, selain itu hari juga semakin gelap. Jika Mauren tau mereka keluar dan baru kembali saat petang, bisa-bisa mereka terkena amukan sang ayah. Belum lagi jika sang mate sudah bangun, maka keadaan akan semakin panik. Louis memacu kudanya lebib cepat. Ia akan kembali lagi ke bukit besok.

***

"Berikan informasi mengenai siapa saja yang keluar masuk kerajaan dalam minggu ini." Louis memerintah pengawal penjaga gerbang. Kedua pengawal itu langsung memberikan buku tebal itu.

Louis membawa buku itu memasuki kerajaan. Ia harus segera mengetahui siapa dalang sebenarnya. Di depan sudah terdapat Lucio yang menunggunya sedari tadi.

"Aku kira kau akan kembali ke kamarmu."

"Tidak .. bagaimana dengan daftarnya?"

"Aku mendapatkannya dan segera kembali besok saat fajar mulai menyingsing." Perkataan Louis membuat Lucio menghentikan langkahnya lalu mengangguk sejenak. Ia sudah hafal dengan sifat Louis, yang pantang menyerah sebelum mendapatkan yang ia inginkan apalagi ini bersangkutan langsung dengan mate nya, mungkin Louis akan bekerja gila-gilaan untuk mendapatkan dalang sebenarnya.

Mereka menyusuri lorong untuk menuju ruangannya. Di ujung lorong sudah berdiri Vale yang tampaknya khawatir. Saat Vale melihat Louis bersama Lucio yang baru datang, Vale langsung berlari ke arah Louis dan memeluknya erat.

"Kau darimana, Louis? Aku mencarimu sejak tadi." Ucap Vale.

"I'm sorry, mate. Aku pergi keluar kerajaan sebentar. Apa kau memberitahu mom dan dad?"

"Tidak .. aku tadinya ingin mencari mereka, tetapi aku bingung dimana kamar mereka ataupun ruangan dad. Lalu aku pergi mencari Luke dan menanyakan dimana kau, tetapi Luke tak tau."

Saat mendengarkan penjelasan Vale, Louis mengangguk dan tersenyum lalu menoleh kepada Lucio yang seperti nyamuk berada disampingnya. Tetapi Lucio tetaplah Lucio, dia bahkan memandang kedua sejoli ini dengan tatapan datar. Louis mengajak Vale kembali ke kamar sembari menanyakan apa mate nya sudah makan atau belum.

"Kau darimana Lucio? Tampaknya tadi kau pergi dengan Louis tanpa mengajakku," tanya Luke.

"Bukit."

"Untuk mencari pelaku? Lalu apa yang kau temukan?"

"Gubuk."

Luke mengangguk lalu tak ada pembicaraan lagi. Lucio yang menyadari pun segera menoleh, apa mungkin Luke sudah tau? Pasalnya jika saudaranya ini tak tau ia pasti akan banyak bertanya.

"Kau tau?" Curiga Lucio.

"Tentu! Gubuk itu sudah ada sejak 5 tahun yang lalu dan milik Raja Vilip. Biasanya mereka selalu selalu mengunjungi gubuk setiap sebulan sekali. Namun, dua tahun belakangan ini, gubuk itu kosong karena kesibukan Raja Vilip. Tak ada yang mengunjungi gubuk itu." Jelas Luke membuat Lucio bertanya-tanya dalam hati. Lalu siapa yang tadi berada di dekat gubuk? Siapa yang tinggal di dalam gubuk itu?

"Bagaimana kau tau?" Tanya Lucio lebih dalam.

"Aku selalu ke bukit itu setiap bulan, tak jarang aku melihat mereka di dekat gubuk. Aku kesana hanya untuk melatih kemampuan pedang ku atau memangsa hewan buas. Tapi sayangnya aku tak bisa memasuki gubuk itu, karena Raja Vilip memberinya mantra agar tak bisa dimasuki siapapun selain dirinya dan putrinya."

Yang bisa memasuki gubuk hanya Raja Vilip dan putrinya atau orang berhubungan darah dengannya. Tetapi selama 2 tahun belakangan ini mereka tak pergi kesana. Berarti pelakunya adalah seseorang yang memiliki hubungan darah dengan Raja Vilip sehingga ia bisa masuk. Biar ia ingat-ingat, Raja Vilip adalah anak tunggal dan kedua orang tuanya sudah meninggal. Istri Raja Vilip juga sudah meninggal sekitar 4 tahun yang lalu dan menjadi berita terbesar pada masa nya. Ia hanya memiliki 1 putri. Apa mungkin jika Raja Vilip memiliki saudara atau putri lain yang tak pernah ditunjukkan ke dunia? Dan satu lagi kenapa Louis dan dirinya bisa memasuki gubuk itu?

----- n o t e -----

Jangan lupa vote and comments!
Supaya aku bisa cepet update!

Follow me on Instagram :
@literasimary_

ETHEREAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang