BAB 7 : Meminang Gadis Pujaan

2K 151 42
                                    

ASSALAMUALAIKUM. HAI PEMBACA SETIA.. PUK KEMBALI UPDATE..
SEBELUM MEMBACA, UMMA HARAP KALIAN SUDAH VOTE YA..
TERIMA KASIH

PLAY SONG : Ku Pinang Kau Dengan Bismillah -Rossa & Ungu

HAPPY READING🤗

🐰🐰🐰

"Jawaban sederhananya, mampu membuat hatiku yakin memilihnya sebagai Muhammadku"
- Khadijah Umaizah Rahma -

Seorang gadis cantik dengan gamis maroon itu sedang melamun di teras rumahnya. Ya. Dia Khadijah. Wajahnya terlihat memikirkan sesuatu.

"Pertanyaan apa yang akan kutanyakan kepadanya sebelum hari pernikahanku," gumam gadis itu pelan.

Tak lama, terdengar suara langkah kaki. Abi Rahman menghampiri Khadijah. "Sedang apa kamu di sini, Nak?" tanyanya seraya mengelus kepala Khadijah pelan.

"Khadijah bingung, Bi," jawab Khadijah singkat. "Khadijah bingung apa yang harus Khadijah tanyakan sama Gus Pahsya. Sedangkan ilmu Khadijah tentang pernikahan masih sedikit," lanjutnya. Abi Rahman yang mendengar itu tersenyum seraya duduk di samping Khadijah.

"Kamu gak perlu cemas tentang itu, Nak. Abi tau, kamu belum begitu paham tentang ilmu pernikahan, tapi, kalian bisa belajar bersama--" Abi Rahman menjeda ucapannya.

"Untuk pertanyaannya, kamu boleh mengajukan pertanyaan tentang hal yang menghantui pikiran kamu waktu pertama kali kamu mendengar bahwa Abi akan menjodohkan kamu dengannya," lanjut Abi Rahman. Mendengar itu, Khadijah mengangguk. "Terima kasih, Abi."

🐰🐰🐰

Siang ini, Khadijah dan Gus Pahsya melakukan pertemuan kedua mereka sebelum hari pernikahannya. Tentu ditemani oleh Abi Rahman selaku perantara ta'aruf mereka.

Dengan jubah gamis putihnya, Gus Pahsya terlihat begitu menawan di hadapan Khadijah. Sebelum gadis itu mengajukan pertanyaannya, terlebih dahulu Abi Rahman membuka percakapan.

"Ini adalah pertemuan kedua sebelum kalian sah menjadi pasangan yang diridhoi Allah untuk menjalani bahtera rumah tangga." Abi Rahman berbicara pelan. "Sebelum itu, kalian harus mengajukan pertanyaan agar nantinya, rumah tangga kalian berjalan dengan baik. Sesuai dengan syariat agama," ucapnya lagi.

Mendengar itu, Khadijah pun langsung mengajukan pertanyaan kepada Gus Pahsya. Gus Pahsya yang berada di hadapannya pun memperhatikan dengan seksama.

"Sebelumnya, izinkan Khadijah mengajukan beberapa pertanyaan ini sama Gus," tutur Khadijah pelan. Mendengar itu, Gus Pahsya mengangguk. "Silakan Khadijah."

"Apa yang membuat Gus Pahsya yakin memilih Khadijah sebagai pendamping hidup Gus, dan menjadikan Khadijah perempuan kedua setelah Ummi?"

"Yang membuatku yakin memilihmu adalah akhlakmu, Khadijah. Sejak pertama kali saya mendengar kamu melantunkan ayat suci al-qur'an, entah mengapa, hatiku tersentuh oleh suara merdu nan indah yang kamu miliki--" Gus Pahsya menjeda ucapannya.

"Sejak saat itulah, terbesit sebuah keinginan saya untuk bisa memilikimu sepenuhnya," lanjutnya. Matanya menatap Khadijah tulus.

Khadijah dan Abi Rahman sama-sama dibuat kagum atas penuturan yang dilontarkan Gus Pahsya. Tanpa sadar, pipi Khadijah memerah.

"Maa syaa Allah, Nak. Kamu benar-benar membuat Abi kagum."

PERMATA UNTUK KHADIJAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang