Khadijah Umaizah Rahma

3.7K 246 92
                                    

"Setiap manusia dapat merasakan cinta, Tapi, jangan sampai rasa cinta terhadap sesama, melebihi rasa cintamu kepada tuhanmu"
- Khadijah Umaizah Rahma -

                           🐰🐰🐰

Seorang gadis tengah berdiri di halte sekolahnya seorang diri. Ia baru saja keluar dari kelasnya. Di baju muslimnya tertera nama Khadijah Umaizah Rahma.

"Mana, ya, angkotnya gak lewat dari tadi," gumam Khadijah. Matanya menatap sendu langit-langit yang mulai senja. Tiba-tiba, seseorang menghampiri Khadijah."Kamu belum pulang?" tanya gadis itu. Gadis bernama lengkap Ameera Zalva Tsabita, ia adalah sahabat dekat Khadijah juga Maryam.

"Belum, nih, Ra, kayaknya angkotnya gak lewat deh." Khadijah menjawab pertanyaan Ameera.

"Kamu mau bareng aku, enggak? Kita bareng aja yuk. Daripada kamu disini terus nanti gak pulang-pulang, Jah."

"Gak apa-apa kok, kamu pulang duluan aja. Aku gak mau ngerepotin kamu, Ra."

"Kamu gak ngerepotin aku kok, Jah. Kalo kamu naik angkot kelamaan, Maryam juga udah pulang kan? Nanti kamu gak ada teman buat naik angkotnya, Jah." Ameera berusaha meyakinkan Khadijah agar mau pulang bersamanya. "Lagian gak baik loh, naik angkot berdua sama abangnya," lanjutnya.

"Astagfirullah! Kamu benar juga, Ra," ucap Khadijah sambil menepuk dahinya.

"Yaudah, kita pulang bareng aja ya, Jah."

"Makasih banyak, ya, Ra. Maaf aku jadi ngerepotin kamu nih," ucap Khadijah seraya naik ke atas motor Ameera.

"Iya, Jah. Sama-sama. Lagian kamu kayak sama siapa aja sih. Rumah kita bertiga 'kan deketan, Jah."
Ameera pun segera menyalakan mesin motornya dan melajukannya dengan kecepatan sedang. Mereka pun pulang bersama dan menikmati angin sore yang menyejukkan.

                          🐰🐰🐰

Dengan mukena putih polosnya, Khadijah baru saja selesai mengerjakan amalan rutinnya. Ia pun segera menuju ruang keluarga untuk berbincang santai dengan Abi dan Umminya.

"Kamu sudah selesai membaca surah Al Mulknya, Nak?" tanya Abi Rahman menatap putrinya.

"Alhamdulillah, sudah, Bi." Khadijah menjawab pertanyaan sang Abi sambil mencium tangan Abi dan Umminya.

"Besok pagi, Abi dan Ummi akan menghadiri acara Isra Mi'raj di Masjid. Kamu ikut, ya, Nak?" tutur Ummi Aisyah menatap Khadijah.

"Iya, Nak. Kamu ikut ya, menghadiri acara di masjid besok pagi bareng Abi dan Ummi," sambung Abi Rahman sembari mengusap kepala sang anak. "Sekaligus membaca ayat al qur'an, ya, Nak. Kamu mau kan?" lanjutnya.

"Iya, Mi, Bi. Besok Khadijah datang bersama Maryam dan juga Ameera. Khadijah juga mau minta izin sama Abi dan Ummi. Khadijah besok datang terlebih dulu untuk membantu merapikan masjid, Mi, Bi," kata Khadijah menjelaskan.

"Maa Syaa Allah, baik banget anak Ummi," tutur Ummi Aisyah menatap putrinya.

"Aamiin, terima kasih banyak, Ummi. 'kan sudah kewajiban sebagai seorang muslim untuk membantu sesama. Jadi, Khadijah membantu apa yang Khadijah bisa lakukan, Mi. Dengan cara membantu merapikan masjid," tutur khadijah.

Jawaban Khadijah membuat kedua orang tuanya kagum. Mereka tak menyangka putrinya memiliki akhlak dan pemikiran yang sangat mulia.

PERMATA UNTUK KHADIJAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang