BAB 16 : Permintaan Pahsya

1.2K 99 34
                                    

ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH...

HAI PEMBACA SETIA, PUK KEMBALI UPDATE NIH...

SEBELUMNYA, UMMA MOHON MAAF ATAS KETERLAMBATAN UPDATENYA SEMINGGU INI. DIKARENAKAN ADA SUATU HAL DI REAL LIFE JUGA KESIBUKKAN DI SEKOLAH...

HARAP KALIAN MENGERTI YA😊

UMMA JUGA MAU MENGUCAPKAN TERIMA KASIH SAMA KALIAN, PUK SUDAH MENCAPAI 4K PEMBACA...

SEKALI LAGI TERIMA KASIH YAA

SEBELUM BACA, JANGAN LUPA VOTE, DAN KOMENNYA YA..

AMBIL BAIKNYA BUANG BURUKNYA

HAPPY READING

🐰🐰🐰

"Perempuan itu hakikatnya dicintai, bukan mencintai. Jadi, jika kamu mencintai perempuan itu, halalkanlah ia dengan menikahinya. Tapi jika belum mampu, pilihannya hanya dua, Halalkan atau tinggalkan."
- Pahsya Rabbani Al Fathir -

  🐰🐰🐰


Seorang gadis dengan gamis hitam panjangnya juga hijab yang senada tengah asik duduk termenung di rumah pohon seorang diri. Terlihat dari raut wajahnya gadis itu tengah memikirkan sesuatu. Ya, dia Ameera.

"Apa aku turuti aja, ya, permintaannya Ummi sama Abi untuk kuliah di Jakarta," gumamnya pelan. Netra matanya menatap danau kecil yang ada di hadapannya.

"Kalo ada Dijah pasti udah dikasih nasehat nih." Ameera berkata lagi. "Aku kangen kamu, Dijah."

Tak lama kemudian, gadis itu pun melangkahkan kaki pergi dari sana untuk pulang ke rumah.

🐰🐰🐰

Sementara di kediaman Khadijah, gadis itu tengah asik memberi makan ikan koi kesayangannya.

"Makan yang banyak ya," gumamnya pelan. Tak lama, gadis itu melangkahkan kakinya keluar menuju taman belakang. Ia pun duduk di bangku taman sambil memandang bunga-bunga yang sudah bermekaran.

🐰🐰🐰

Sementara itu Abi Rahman dan Ummi Aisyah baru saja tiba di Surabaya. Setelah landing, kini keduanya sudah berada di salah satu hotel yang ada disana.

"Alhamdulillah ... akhirnya sampai juga ya, Mi." Abi Rahman berucap pelan seraya menatap wajah istrinya itu.

"Iya. Bi, alhamdulillah. Nanti jangan lupa kabari Khadijah ya." Abi Rahman mengangguk. Kemudian mereka berjalan memasuki kamar hotel dan beristirahat.

🐰🐰🐰

Laki-laki dengan kemeja putih serta jas hitamnya itu tengah berdiri di salah satu pusat perbelanjaan, tepatnya di toko perhiasan. Setelah selesai memilih, Gus Pahsya langsung mengeluarkan blackcard dan membayarnya.
Setelahnya, laki-laki itu segera pergi meninggalkan pusat perbelanjaan menuju rumahnya.

Setelah 15 menit akhirnya Gus Pahsya tiba di kediamannya itu. Ia pun memarkirkan mobilnya di garasi terlebih dulu. Tak lama, Gus Pahsya melangkahkan kakinya menuju pintu utama.

"Assalamualaikum...."

"Sayang Mas pulang." Tak kunjung mendapatkan jawaban, Gus Pahsya pun segera melangkahkan kakinya masuk ke dalam.

PERMATA UNTUK KHADIJAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang