BAB 1: Metamorfosa Rasa

2.3K 234 47
                                    

Dengan gamis hitam panjangnya, Khadijah memasuki area masjid bersama Maryam dan Ameera. Ia mulai membantu kedua sahabatnya itu menata kue ke dalam piring.

"Sudah semua, Jah?" tanya Maryam menoleh ke arah Khadijah yang berada di sampingnya.

"Alhamdulillah, sudah. Kalian gimana?"

"Sedikit lagi selesai, Jah. Kamu duluan gih ke dapurnya, takut Ustadzah Fatimah nungguin," ujar Maryam menjawab.

Yasudah, kalo gitu Aku ke dapur duluan ya," ucap Khadijah menatap sahabatnya itu "Assalamualaikum."

Keduanya mengangguk. "Waalaikumussalam."

Khadijah pun berjalan ke dapur masjid menghampiri Ustadzah Fatimah.

"Assalamualaikum, Ustadzah. Ini Khadijah sudah selesai menata kuenya," ucap Khadijah sambil mencium tangan Ummi Fatimah.

"Waalaikumussalam, Khadijah. Kuenya tolong taruh di meja depan dulu, ya. Nanti kalau tausiyah sudah selesai, kuenya tolong dibagikan ke jamaah, ya, Nak," ujar Ummi Fatimah.

Khadijah mengangguk. "Baik, Ustadzah. Kalau begitu, nanti Khadijah bagikan. Khadijah permisi ke depan dulu. Assalamualaikum," ucap Khadijah sambil mencium tangan Ustadzah Fatimah kemudian berjalan keluar.

"Waalaikumussalam ...."

"Maa syaa Allah, Khadijah, akhlakmu begitu mulia, Nak," gumam Ummi Fatimah.

🐰🐰🐰

Acara pun dimulai, Maryam dan Ameera mulai membacakan susunan acara.

"Bismillahirrahmanirrahim ...."

"Baiklah, mari kita mulai acara Isra Mi'raj pada pagi hari ini. Saya akan membacakan susunan acara terlebih dahulu." Maryam berbicara sembari menatap para hadirin.

"Acara yang pertama yaitu sambutan dari ketua panitia yang akan disampaikan oleh Ustadzah Fatimah. Kepada beliau kami persilakan," ucap Ameera.

Ustadzah Fatimah maju ke depan memberikan sambutannya. Setelah beberapa menit, akhirnya sambutan selesai. Maryam kembali membacakan acara selanjutnya.

"Acara selanjutnya adalah pembacaan ayat Al Qur'an yang akan dibacakan oleh Khadijah. Kepadanya kami persilakan," ujar Ameera seraya menatap ke arah Khadijah.

Khadijah yang duduk di sebelah Umminya pun merasa gugup. Ia berusaha meminimalisir detak jantungnya. Ummi Aisyah yang melihat itu pun langsung menatap putrinya.

"Ayo, Nak. Kamu pasti bisa," ujar Ummi Aisyah berusaha meyakinkan sang anak.

"Tapi, Khadijah merasa gugup Ummi." Khadijah berkata pelan.

"Bismillah, Nak."

Setelah mendengar itu, Khadijah maju ke depan dan membacakan surah Al Isra ayat 1, surah Al Balad, serta surah As Syams.

Khadijah mulai bertaawudz dan melafalkan dengan penuh penghayatan.

"Bismillahirrahmanirrahim ..."

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

PERMATA UNTUK KHADIJAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang