BAB 31 : Diculik

806 63 2
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Hai pembaca setia, apa kabar nih??

Umma kembali update lagi nih, sebelumnya Umma minta maaf baru bisa update. Insya Allah, nanti Umma akan atur jadwal untuk update cerita ini.

Kira-kira enaknya berapa kali ya?

2 kali update?

Atau 1 kali update?

Komen di sini ya👉

OKE HAPPY READING MANTEMAN!
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA YA!!

Mobil alphard milik Gus Pahsya mulai memasuki pekarangan pesantren. Kedatangannya disambut hangat oleh para pengurus terutama santriwati. Pagi ini mereka akan mengadakan acara milad pesantren.

Gamis baby blue, dipadukan dengan khimar pink. Sungguh, Khadijah terlihat berkali-kali lipat sangat cantik. Melihat istrinya yang sangat cantik, sukses membuat santriwati merasa iri dengan Khadijah. Termasuk Annisa.

"Istrinya Gus Pahsya beruntung ya, bisa meluluhkan hati Gus." Kata salah satu santriwati berbicara dengan temannya.

"Kalo menurutku ya, mereka berdua sama-sama beruntung. Mereka sama-sama memedam perasaan dan lebih memilih berdoa disepertiga malam," jawab temannya yang masih memandang Khadijah kagum.

Di tengah percakapan dua orang itu, seseorang menatap Khadijah dengan tatapan tak suka. Dalam hatinya, ia berharap bisa menggantikan posisi Khadijah.

"Apaan sih gitu aja dibilang cantik," gumamnya. Kemudian gadis itu pergi dari sana.

Tak lama, datanglah Syaqir. Teman Gus Pahsya yang juga turut diundang. Diikuti oleh para tamu perusahaannya. Dilengkapi dengan kedatangan Maryam dan Ameera. Sahabat Khadijah.

"Assalamualaikum, Gus." Syaqir memeluk Gus Pahsya tanda pertemanan. Sedikit menoleh menatap Khadijah. "Assalamualaikum, Khadijah." Khadijah yang ditatap seperti itu mengatupkan kedua tangannya mengisyaratkan menjawab salam.

Saat Gus Pahsya dan Syaqir tengah asik mengobrol, Maryam dan Ameera datang menghampiri Khadijah. "Maa syaa Allah Dijah, kamu cantik banget. Udah lama kita gak ketemu." Ameera memeluk Khadijah erat. Sementara Maryam diam menatap Syaqir.

Akhirnya mereka semua masuk ke aula yang sudah dipersiapkan oleh para pengurus pesantren.

🐰🐰🐰

"Maa syaa Allah ... gak kuat aku liat pesona Gus Pahsya yang ganteng banget." Puji Ameera tidak tahan melihat Gus Pahsya.

"Astagfirullah, jaga pandangan kamu, Ra. Lagipula Gus Pahsya itu suami sahabat kita." tegur Maryam. Bisa-bisanya Ameera memuji Gus Pahsya di depan Khadijah.

Khadijah yang melihat itu tersenyum menatap Ameera. "Mas Pahsya emang ganteng," ujar Khadijah. Mendengar itu kedua sahabatnya memandang Khadijah. "Iya, deh yang udah nikah," ujar mereka bersamaan.

Tak lama, Khadijah merasa ingin sekali pergi ke toilet. Gadis itu langsung meminta izin pada Maryam dan Ameera. "Aku izin ke toilet sebentar ya," ujarnya seraya berdiri dari duduknya. Mendengar itu Maryam menatap Khadijah yang sudah berdiri. "Perlu aku temani, Jah?" Khadijah menggeleng. "Enggak usah, Mar. Kamu di sini aja, aku cuma sebentar kok." Setelah mengatakan itu Khadijah langsung keluar dari aula menuju toilet.

PERMATA UNTUK KHADIJAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang