BAB 35 : Permintaan Maaf

953 62 5
                                    

Assalamualaikum, sayang-sayang Umma. Gimana kabarnya nih? Semoga selalu sehat ya.

Akhirnya Umma update lagi. Maaf ya, Umma baru update yang seharusnya semalam. HP Umma mati, jadi baru bisa ngetik hehe😊

Maaf yaa. Semoga masih stay membaca. Dan mohon jangan menjadi pembaca yang PASIF!

OKE! HAPPY READING🤗

"Allah saja maha pengampun terhadap dosa hambanya, masa kita yang hanya sekedar ciptaannya enggan untuk memaafkan kesalahan orang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Allah saja maha pengampun terhadap dosa hambanya, masa kita yang hanya sekedar ciptaannya enggan untuk memaafkan kesalahan orang lain."
- Khadijah Umaizah Rahma -

"Hilangkanlah rasa dendam di hatimu, lapangkan hatimu, dan jangan jadikan ibadahmu sia-sia hanya karena rasa dendammu pada manusia."
-Annisa Rahma Khalista -

🐰🐰🐰

"Saya harap, kamu bisa berubah, Annisa," ujar Gus Pahsya pada Annisa yang sudah terkurung di dalam jeruji. Gadis itu menatap Gus Pahsya lirih. "Saya mohon lepaskan saya, Gus." Annisa masih berusaha memohon. Tapi Gus Pahsya tetaplah Gus Pahsya yang memegang ucapannya.

"Maaf, saya tidak bisa melepaskan kamu. Saya mau, kamu merenungi semua akibat dari kesalahan yang kamu perbuat." Gus Pahsya berkata pelan. Sedangkan Annisa tertunduk malu.

"Kalo gitu saya pamit, assalamualaikum." Gus Pahsya membalikan badannya, lalu berjalan keluar meninggalkan Annisa yang terus memanggil namanya.

"Gus Pahsya ... saya mohon Gus," ujar gadis itu seraya menatap punggung Gus Pahsya yang semakin menjauh.

"Gimana Gus? Buktinya sudah cukup untuk Annisa?" tanya Maryam seraya menatap Gus Pahsya. Syaqir dan Ameera ikut menatap Gus Pahsya. Ditatap seperti itu, membuat Gus Pahsya akhirnya membuka suara.

"Alhamdulillah... bukti yang kalian dapatkan sudah cukup. Sekarang, Annisa juga sudah masuk dalam sel," ujar Gus Pahsya menjelaskan.

"Alhamdulillah... semoga setelah ini, Annisa berubah ya, Gus. Dan gak akan mengganggu Khadijah dan Gus Pahsya lagi." Syaqir berucap pelan.

"Aamiin Allahumma Aamiin..."

Setelah mengatakan itu, Gus Pahsya pulang kekediamannya. Begitu pun dengan Syaqir, Maryam, dan Ameera.

🐰🐰🐰

"Mas Pahsya kemana ya. Kok belum pulang juga sih," ujar Khadijah. Gadis itu berjalan mondar-mandir di depan pintu. "Apa jangan-jangan ... enggak Dijah. Kamu gak boleh berpikir negatif, Mas Pahsya pasti pulang."

Tak lama, dari luar terdengar suara Gus Pahsya. Khadijah langsung membuka pintu. Gadis itu berjalan keluar menghampiri Gus Pahsya yang tengah memakirkan mobilnya di garasi.

PERMATA UNTUK KHADIJAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang