BAB 37 : Business Trip

805 69 3
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Hai guys Khadijah dan Gus Pahsya kembali.. siapa yang kangen kita nih

Cung coba. Seblum lanjut baca, Umma mau minta tolong sama kalian untuk aktif di setiap paragraf dengan memberikan vote dan komen positifnya ya. Jangan jadi pembaca yang pasif. Mohon pengertiannya hehe..

OKE HAPPY READING SAYANGKU

Pagi ini Gus Pahsya sudah siap dengan atribut kantornya seperti biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi ini Gus Pahsya sudah siap dengan atribut kantornya seperti biasa. Lelaki itu kembali menjalani rutinitasnya setelah vakum selama seminggu sebab pencarian istrinya. Kedua pasangan itu kini tengah sarapan bersama terlebih dulu.

"Maa syaa Allah, masakan istriku memang gak pernah mengecewakan," puji Gus Pahsya seraya melahap makanannya. Khadijah hanya tersenyum.

"Oh iya sayang, hari ini Mas izin pulang telat ya. Ada meeting sama client yang harus Mas tangani." Gus Pahsya berkata lagi.

"Iya Mas gapapa. Yang penting jangan telat makan ya. Kamu kalo udah pegang kerjaan pasti suka lupa makan," ujar Khadijah.

"Maa syaa Allah, iya sayang. Kalo gitu Mas berangkat ya. Kalo ada apa-apa segera kabari Mas, oke?"

Khadijah mengangguk. Kemudian pasangan itu melangkahkan kakinya ke depan. Tak lupa, Gus Pahsya mencium kening Khadijah. "Mas berangkat ya, assalamualaikum," pamit Gus Pahsya. Khadijah pun mencium tangannya. "Hati-hati, jangan ngebut nyetirnya."

Setelah berpamitan, Gus Pahsya langsung melajukan mobilnya pelan menuju kantor. Setelah tiga puluh menit, lelaki itu sudah tiba di kantornya. Setelah memakirkan mobilnya, Gus Pahsya langsung menuju ruang meeting.

"Pagi Pak," sapa Fahmi sekretarisnya yang baru saja tiba juga. "Pagi juga Fahmi. Bagaimana, apakah surat RAB sudah disiapkan?"

"Alhamdulillah, sudah Pak," jawab Fahmi. "Sebaiknya kita tunggu di dalam Pak," ujarnya lagi.

🐰🐰🐰

Kini, semuanya sudah berkumpul di ruang meeting. Setelah membuka meeting ini Gus Pahsya langsung menjelaskan Anggaran yang diperlukan. Dibantu dengan Fahmi dan Syaqir, Gus Pahsya menjelaskan secara detail. Sementara Fahmi mencatat hal pokok meeting.

"Berikut ini RAB yang dikeluarkan untuk pembangunan hotel di Istanbul. Silakan dibaca terlebih dulu." Gus Pahsya memberikan surat perjanjian pada clientnya yang datang dari Turki.

"Saya setuju Pak. Semua saya percayakan kepada Pak Pahsya dan juga team. Semoga proyek pembangunannya bisa berjalan baik."

"Alhamdulillah, Aamin ya Allah. Terima kasih banyak atas kepercayaan yang Bapak berikan pada saya. Semua ini tak lebih hanya sekedar pembelajaran bagi saya."

PERMATA UNTUK KHADIJAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang