BAB 9 : Kisah Baru

2.4K 164 39
                                    

Assalamualaikum. Hai-hai kembali lagi pada sebuah kisah pasangan bucin yang satu ini...

Happy Reading Guys

"Senyumanmu semakin membuatku jatuh hati setiap saat, wahai Khadijahku"
- Pahsya Rabbani Al Fathir -

🐰🐰🐰

Pasangan itu masih berada di alam mimpinya masing-masing. Khadijah tampak menggulat, gadis itu menoleh ke samping. Betapa terkejutnya gadis itu ketika melihat Gus Pahsya yang tertidur sambil memeluk dirinya.

"Astagfirullahaladzim ...Ya Allah!" Gadis itu berteriak kencang. Hingga membangunkan Gus Pahsya. "Astagfirullah," kaget Gus Pahsya. Ia menoleh ke arah Khadijah yang berada di sampingnya. "Khadijah, kamu kenapa hm?"

"Gus kenapa bisa ada di rumah Khadijah? Terus tidur dikamar Khadijah juga?" tanya Gadis berhijab bergo itu bertubi-tubi. Gus Pahsya yang melihat kebingungan istrinya itu terkekeh.

"Sayang, kamu lupa?" Khadijah terdiam sejenak. "Sini duduk," titah Gus Pahsya sambil menatap wajah gemas istrinya. Khadijah hanya mengangguk seraya menghampiri Gus Pahsya.

"Kita sudah halal, sayang. Jadi, gakpapa kan?"

"Khadijah hanya belum terbiasa, Gus. Biasanya Khadijah tidur sendirian di kamar. Dan sekarang, Khadijah bangun ada Gus Pahsya yang tidur di samping Dijah," tutur Khadijah menjelaskan.

Gus Pahsya tersenyum. "Saya paham, kok. Kamu belum terbiasa dengan kehadiran saya. Saya harap, kamu mulai terbiasa, ya, sayang." Gus Pahsya berkata pelan seraya mengusap kepala Khadijah pelan. Khadijah tersenyum menatap wajah suaminya. "Bismillah ... Khadijah akan coba."

🐰🐰🐰

Khadijah dan Gus Pahsya sarapan bersama. Mereka berdua saling diam tak bersuara. Ummi Aisyah dan Abi Rahman yang melihat itu tersenyum geli. "Jangan diam-diam, Dijah. Ambilkan nasi untuk suamimu," goda Ummi Aisyah sambil menatap Khadijah.

Khadijah yang mendengar itu tersenyum malu. "Iya, Mi."

Setelah sarapan selesai Khadijah dan keluarganya berbincang santai. "Bagaimana, Nak. Lancar?" Ummi Aisyah berkata pelan seraya menggoda Khadijah lagi.

Khadijah yang mendengar itu justru menatap sang ibunda dengan tatapan bingung.

"Lancar? Lancar gimana maksud Ummi?"

Ummi Aisyah tertawa pelan. Abi Rahman yang melihat itu langsung menoleh ke arah istrinya.

"Ummi jangan gitu, ah. Kasian tuh anaknya jadi malu dilihat suaminya," ujar Abi Rahman pelan.

"Iya, Bi. Maaf Ummi tak bermaksud kok," ucap Ummi Aisyah seraya menatap sang putri. "Yasudah, sekarang kalian siap-siap gih. Kan mau kerumahnya Gus Pahsya."

Keduanya hanya mengangguk. "Yasudah, Mi, Bi. Kalau gitu Khadijah sama Gus mau siap-siap ya," ujar Khadijah pelan.

Setelah beberapa menit, kini Khadijah dan Gus Pahsya sudah siap untuk berpamitan dengan kedua orang tua Khadijah.

"Abi, Ummi, Khadijah sama Gus berangkat dulu, Ya," pamit Khadijah seraya mencium tangan Ummi dan Abinya. Begitu juga dengan Gus Pahsya.

PERMATA UNTUK KHADIJAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang