BAB 36 : Khadijahku

907 65 2
                                    

Assalamualaikum, hai pembaca setianya Umma. PUK kembali update nih. Sebelumnya, Minnal Aidzin Wal Faidzin. Mohon maaf lahir dan batin🙏

Sebelum baca wajib vote dulu, oke!

Terima kasih yang sudah vote. Semoga dikasih thr dari Gus Pahsya ya😁

Jangan lupa komen positifnya sayangku

"Jika ibunda Khadijah menyatakan cintanya kepada baginda nabi Muhammad lewat perantara sahabatnya, fisah, maka aku, hanya bisa menjadi seperti Zulaikha dan Siti Fatimah yang mencintaimu dalam diam dan mendoakanmu lewat perantara doa yang kulantunk...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika ibunda Khadijah menyatakan cintanya kepada baginda nabi Muhammad lewat perantara sahabatnya, fisah, maka aku, hanya bisa menjadi seperti Zulaikha dan Siti Fatimah yang mencintaimu dalam diam dan mendoakanmu lewat perantara doa yang kulantunkan di sepertiga malam. Sungguh, rasa cinta dalam hatiku ini bukan hanya sekedar hawa nafsu belaka, tapi tulus dari hatiku yang paling dalam.
Namun, sejak hari itu, tepatnya tanggal 01 Juni, hati, jiwa, dan ragaku sudah menjadi milikmu sepenuhnya.
Kisah cinta kita bukan hanya tentang cinta dalam diam, juga bukan cinta sepihak. Tapi, tentang kisah dua insan yang dipertemukan Allah melalui doa yang terpanjatkan."
- Pahsya Rabbani Al Fathir -

🐰🐰🐰


"Sayang, Mas boleh tanya sama kamu?" Gus Pahsya yang tengah menyetir menolehkan kepalanya menatap Khadijah.

Khadijah mengangguk. "Boleh, Mas mau tanya soal apa?"

"Apa konsep memaafkan menurut kamu? Kenapa dengan mudahnya kamu bisa memberi maaf kepada seseorang yang sudah jahat sama kamu?" tanya Gus Pahsya.

Sebenarnya, Gus Pahsya hanya ingin tahu alasannya saja. Bukan yang lain. Sempat terdiam sejenak kemudian suara Khadijah kembali terdengar.

"Konsep memaafkan menurutku adalah memaafkan itu tidak dapat merubah masa lalu, tapi dengan memaafkan kita bisa mencerahkan masa depan,"

"Apa yang sudah terjadi mungkin gak bisa kembali lagi, 'kan Mas. Kalo sudah terjadi ya sudah, maafkan aja." Khadijah berkata pelan seraya menjawab.

"Karena dengan memaafkan kita bisa mendapatkan kebahagiaan," ujar Khadijah lagi.

Gus Pahsya dibuat kagum sekaligus bangga dengan pemikiran Khadijah. Tak disangka ternyata yang dibicarakan kedua orang tuanya itu memang benar. Bahwa istrinya adalah gadis yang berakhlak mulia.

Melihat Gus Pahsya yang menatap wajahnya tanpa berkedip, Khadijah melambaikan tangannya di depan wajah Gus Pahsya.

"Mas kok bengong sih?"

Mendengar itu, Gus Pahsya tersadar dari lamunannya. "Maa syaa Allah ... Mas beruntung, Allah menjawab lantunan doa yang Mas langitkan." Khadijah tersipu mendengarnya.

PERMATA UNTUK KHADIJAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang