* * *
Alandra menghantarkan Gladys pulang walaupun mereka berdua tidak mengeluarkan sepatah kata pun, Alandra tahu bahwa hati Gladys sangat hancur karena sudah merasa ia bohongi dan dirinya memberikan Gladys waktu untuk menenangkan dirinya sendiri.
"Salam ya buat Bunda," ucap Alandra saat menerima helm dari Gladys, Gladys tidak menanggapi ucapan Alandra justru ia langsung memasuki gerbang rumah.
Gladys mengintip dari balik jendela untuk memastikan Alandra sudah pergi atau belum, namun saat ia baru saja memasuki pintu rumah sudah terdengar suara motor Alandra yang bertanda bahwa cowok itu akan pergi dan benar saja cowok itu sudah tidak ada di depan halaman rumahnya.
Air mata Gladys turun kembali, ia benar-benar tidak bisa menahan diri untuk tidak menangis dan ia sadar kedua matanya sudah membengkak akibat menangis di sekolah lalu ia menghapus semua air mata itu yang baru saja keluar untuk tidak dicurigai oleh Tia.
Sedetik kemudian Gladys ingin beranjak menuju lantai dua yaitu kamarnya namun langkahnya tertunda karena Tia menegurnya saat melihat kedua mata anaknya itu membengkak.
"Sayang, kamu kenapa?" tanya Tia sambil memegang pipi Gladys.
"Nggak apa-apa, Bun. Aku mau istirahat ya," Gladys tidak mungkin bercerita tentang masalahnya dengan Alandra, jika bercerita apa yang terjadi bisa-bisa Alandra akan kena marah oleh Tia karena sudah berani membuat anak sulungnya menangis.
* * * * * * *
"Alandra mana?" tanya Rio sambil merapihkan kerah kemejanya di depan cermin.
"Masih siap-siap, Mas." jawab Winda.
"Suruh cepetan,"
Setelah mendengar perintah suaminya, Winda langsung pergi ke kamar anak bungsunya itu untuk memberitahukan agar segera turun ke lantai satu.
"Alan, kamu udah siap?" tanya Winda di ambang pintu.
"Kita mau ngapain sih ke rumah Tania, Ma?"
Alandra duduk di tepi ranjangnya menghadap ke cermin besar sambil memperhatikan penampilannya sendiri. Alandra sangat tampan malam ini, cowok itu memakai celana jeans hitam, kemeja putih lengan pendek, serta sepatu berwarna hitam. Rambutnya pun terlihat sangat rapih, tidak seperti biasanya yang terlihat berantakan.
"Nanti kamu juga bakal tau, Sayang. Ayo kebawah Papa kamu udah nungguin,"
Alandra bangkit dari ranjangnya dan menghampiri Winda namun sebelumnya ia mengambil ponselnya yang bergeletakan di meja belajar lalu menyalakan layar ponsel itu berharap ada notifikasi dari kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANDRA [END]
Romance[FOLOW DULU SEBELUM BACA] Gladys tidak tahu lagi bagaimana caranya untuk menghentikan Alandra yang terus mengejarnya, mengganggunya, bahkan merusak hari-harinya. Alandra terus menghampiri gadis itu jika bertemu, seolah Gladys adalah pacarnya. "Lo it...