* * *
"Ghea mana, Dys?" tanya Tia khawatir karena melihat Gladys pulang tanpa ada Ghea di sampingnya.
"Bun, Ghea main ke rumah temannya tadi sempet WhatsApp aku kok. Disana emang susah sinyal, Bunda tenang aja ya." Gladys menenangkan Tia.
"Terus katanya, dia mau nginap disana." lanjutnya.
"Tapi kan, adikmu–"
"Udah, Bunda tenang aja ya." Gladys langsung memeluk Tia untuk menenangkan.
Dirinya merasa bersalah jika harus berbohong seperti ini, namun jika tidak berbohong seperti ini lantas bagaimana ia bisa menyelamatkan Ghea tanpa memberi tahu bahwa adiknya di culik?
Malam pun tiba, Gladys berusaha tidak tidur malam ini karena ia akan menyelamatkan Ghea ditemani oleh teman-temannya.
Saat ini sudah pukul sebelas malam, Gladys memastikan bahwa Tia sudah tidur dengan begitu ia akan diam-diam keluar rumah. Setelah memeriksa kondisi Tia di kamarnya, Gladys langsung keluar rumah menggunakan mobilnya.
Hampir dua puluh menit perjalanan Gladys menuju rumah Raina, disana pun sepertinya semua sudah berkumpul. Benar apa yang di duga, dirumah Raina sudah ramai. Disana ada Raina tentunya, Rafi, Azka, Alandra dan juga 2 polisi.
Iya, Raina memutuskan untuk menghubungi pihak kepolisian untuk menyelesaikan ini semua. Untung saja isi pesan yang Gladys terima itu sudah di kirim ke nomornya sebagai barang bukti bahwa masalah ini serius.
Gladys keluar dari mobilnya dengan air mata yang tertahan, Raina yang melihatnya pun langsung menghampiri dan berusaha menenangkan.
"Tenang, Dys. Ada 2 pak polisi disini buat bantu kita." ucap Raina.
"Benar apa yang dikatakan, kami akan membantu anda untuk menyelamatkan Ghea," sahut salah satu polisi itu dengan ramah.
Gladys mengangguk dan tersenyum.
Setelah itu semua orang yang ada disana memasuki mobil. Raina, Azka dan Rafi memasuki mobil milik Azka sedangkan Alandra dan Gladys memasuki mobil milik Gladys serta kedua polisi tersebut yang memasuki mobil polisinya.
Alandra melihat wajah Gladys yang sembab akibat terlalu banyak menangis. "Dys, udah ya tenang dulu. Kita semua disini buat bantu kamu,"
Gladys menoleh dan tersenyum, senyuman itu yang Alandra tunggu-tunggu dari sekian lama. Setelah itu Alandra memegang tangan Gladys untuk menenangkan, entah setan darimana yang membuat Gladys luluh dan ingin berpelukan dengan Alandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANDRA [END]
Romance[FOLOW DULU SEBELUM BACA] Gladys tidak tahu lagi bagaimana caranya untuk menghentikan Alandra yang terus mengejarnya, mengganggunya, bahkan merusak hari-harinya. Alandra terus menghampiri gadis itu jika bertemu, seolah Gladys adalah pacarnya. "Lo it...