33. Terbongkar

249 92 75
                                    

* * *

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* * *

Dalam satu minggu ini Keisha rutin meminum obat dari dokter, hari ini dirinya berencana untuk check up ditemani oleh sang Tante.

"Udah siap?" sang Tante melihat keponakannya sudah rapi mengenakan Hoodie putih.

"Udah," Keisha tersenyum.

Tanpa menunggu waktu yang lama, Keisha memesan taksi online untuk menghantarkan dirinya dan Tantenya pergi ke rumah sakit.

Tania tersenyum miring saat melihat Keisha dan Tantenya menaiki taksi yang mereka pesan, diam-diam Tania mengikuti taksi tersebut dari belakang sampai mereka tiba di rumah sakit.

Tania memerhatikan penampilan dirinya sendiri dari cermin spion mobil, cewek itu memakai kacamata hitam dan juga Hoodie hitam, tidak lupa dengan masker yang di pasang di wajahnya. Tania keluar dari mobilnya setelah melihat kedua targetnya keluar dari taksi dan masuk ke dalam rumah sakit.

Kepala Tania menoleh kesana-kemari untuk melihat situasi, ia takut jika ada seseorang yang mengenalinya. Tania melihat Keisha masuk ke dalam suatu ruangan yang ia yakin itu adalah ruangan dokter yang akan memeriksa keadaan Keisha, cewek itu duduk di kursi yang tersedia di sana sambil menunggu Keisha keluar dari ruangan dokter.

Hampir setengah jam Tania sabar menunggu Keisha dan Tantenya keluar dari ruangan Dokter dan terus memerhatikan kedua wanita itu di Depo Farmasi atau biasa di kenal dengan tempat pengambilan obat sampai mereka benar-benar keluar dari rumah sakit. Setelah memastikan Keisha dan Tantenya keluar dari rumah sakit itu, Tania berjalan menuju Depo Farmasi untuk menanyakan sesuatu kepada suster disana.

"Suster, saya mau nanya. Pasien yang bernama Keisha itu punya penyakit apa?"

"Keisha yang baru saja keluar?" Tania mengangguk.

"Dia mengalami penyakit jantung, hari ini adalah kedua kalinya dia check up ke rumah sakit ini." jelas Suster.

"Oh begitu, terimakasih."

Di tempat lain Bimo geram melihat semua kebucinan Alandra dan Gladys, tidak di sekolah maupun di sosial media selalu membuat Bimo kepanasan. Dulu sebelum ia lulus dari sekolah SMA Merah Putih, diam-diam ia selalu melihat kemesraan kedua manusia itu. Seharusnya Bimo sadar jika Gladys telah menjadi milik orang lain yaitu Alandra namun entah kenapa dirinya tidak ikhlas jika pujaan hatinya di miliki oleh orang lain apalagi di miliki oleh musuhnya sendiri.

Bimo teringat jika ia masih menyimpan rekaman suara Alandra pada saat itu, otak liciknya pun mulai berkerja.

"Sorry, Lan. Tapi gue nggak mau Gladys jadi milik lo."

* * * * * *

Gladys mengerutkan keningnya heran, baru saja ada notifikasi chat yang masuk dari nomor yang ia tidak kenal. Pesan tersebut adalah sebuah rekaman suara, entah apa isinya. Sebelum ia membuka chat itu, Gladys menyempatkan untuk mencari tahu siapa pemilik nomor itu dari sebuah aplikasi namun tidak terdeteksi, mungkin orang itu sengaja membeli nomor baru untuk mengirim pesan itu kepada Gladys.

ALANDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang