Chapter ini mungkin lebih panjang, soalnya ini chapter terakhir sebelum epilog. ^^
* * *
"BUNDA!!" Ghea berlari ke arah Tia yang sedang menyapu halaman rumah.
Tia menoleh melihat anak bungsunya berlari dan langsung memeluknya, di depan gerbang pun ia melihat ada Alandra yang sedang berdiri sambil tersenyum.
"Alan? Masuk sini," ucap Tia.
"Kak Alan, ayo masuk!" sahut Ghea.
Alandra tersenyum dan masuk ke dalam halaman rumah Gladys, cowok itu mencium punggung tangan Tia.
"Assalamualaikum, Bunda."
"Waalikumsallam, kamu yang jemput Ghea di rumah temannya?" tanya Tia yang membuat Ghea bingung.
"Hah i-iya, Bun. Gladys kayanya belum bangun ya? Aku telfon tadi nggak di angkat,"
"Iya itu anaknya belum bangun,"
Mereka bertiga tertawa bersama.
"Oh iya, Bun. Ini baju yang aku pakai, di beliin kak Alandra tau!" ucap Ghea dengan senang.
Tia pun melihat baju yang Ghea pakai itu bukan milik Ghea.
"Kamu ini ngerepotin Kak Alan aja,"
"Nggak ko, Bun. Aku liat Ghea pakai baju temannya kebesaran jadinya aku beliin buat ganti,"
"Maaf ya, Alan. Jadi ngerepotin."
"Nggak repot, Bunda."
Alandra tersenyum lalu diajak masuk ke dalam rumah untuk meminum teh hangat karena cuaca pagi ini cukup dingin.
Ghea semalaman tidur di rumah Raina, tadinya Ghea ingin pulang bersama Gladys namun kakaknya itu melarang karena sang Bunda mengetahui bahwa Ghea menginap di rumah teman sekolahnya bukan di culik.
Jadi, jika Ghea ikut pulang bersama Gladys dan Tia melihatnya, justru sang Bunda mencurigai bahwa anak bungsunya tidak menginap dirumah temannya.
Maka dari itu tadi malam Gladys pulang menggunakan mobilnya sendiri sedangkan Ghea menginap sementara di rumah Raina dan Gladys berniat untuk menjemputnya besok paginya, namun cewek itu belum bangun tidur sampai saat ini.
Alandra menelfon Gladys untuk mengingatkan agar tidak lupa menjemput Ghea, namun telfon itu tidak ada respon sama sekali. Lalu Alandra berinisiatif untuk menjemput Ghea di pagi buta ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANDRA [END]
Romance[FOLOW DULU SEBELUM BACA] Gladys tidak tahu lagi bagaimana caranya untuk menghentikan Alandra yang terus mengejarnya, mengganggunya, bahkan merusak hari-harinya. Alandra terus menghampiri gadis itu jika bertemu, seolah Gladys adalah pacarnya. "Lo it...