Chapter 47. KELULUSAN

2.2K 94 9
                                    

Setelah melihat hasil ujian yang lumayan sempurna kini sudah tidak kerasa saja mereka sudah akan lulus SMA dan akan menujuk jejang perkuliaah dan akan berpisah dengan para teman teman di SMA.

Vivi dan rania harus merelakan jika mereka tidak satu kampus dan akan lebih mengurang waktu bersama, tak rela namun mau bagaimana lagi, dan ternyata vivi akan berkuliah di Yogyakarta dan Rania di Jakarta begitu jauh jarak.

Dan mereka akan janji akan bertemu jika ada waktu libur dan akan sering memberikan kabar.

***

"Rania gua gak mau kuliah jauh jauh dari lo huaaa" Ucap Vivi sambil memeluk Rania dan menangis

"Kaya mau pergi bener bener jauh aja lo Vi padahal kan cuman Yogyakarta" Ucap Rania menenangkan vivi

Cuman ya? Padahal ia juga tak rela Vivi adalah sahabat terbaik Rania yang bener bener stay terus bersama dan harus berpisah sungguh tak rela.

Yogyakarta jauh dengan Jakarta tempat yang dulu Rania idam idam kan dan harus mengulur karna orang tua Rania sudah memutuskan untuk satu kampus dengan Alan.

Sebenarnya Alan juga mengikuti kemana Rania mau berkuliah dimana saja ia tak bermasalah.

Dan ternyata orang tua nya sudah memutuskan akan menguliahkan Rania dan Alan di kampus ***** dan ia hanya bisa mengangguk saja.

"Bakal jarang ngumpul sih ini kita"Ucap Dika dengan mata yang sudah penuh dengan air mata.

Mereka adalah sahabat terbaik Dika susah senang selalu bersama dan kini harus berpisah kampus yang ia ambil satu kampus dengan vivi.

Dan Andi tidak ingin dulu melanjutkan kuliah karna ia akan berkerja di perusahaan papa nya untuk mengantikan papa nya di perusahaan milik keluarga nya.

"Gak rela cug"

"Nanti kalau udah pada sukses gak usah pada lupa diri lo semua"

"Haha gak lah anjing, lo semua kan udah gua anggap kaya keluarga gua sendiri ya kali gua lupain gitu aja" Ucap Andi

"Sering sering kirim pesan dik" Ucap Alan

"Pasti pasti"

"Ada 2 hari gua disini jadi masih bisa kali ngumpul" Ucap Dika

"Masih masih sebelum lo pergi ke Yogyakarta"

"Yaudah gua kerania dulu mau ngasih ini"

"Sip gua juga ayo"

"Mau ngasih Rania juga lo Dika?"

"Gaklah gua ngasih ke vivi cewek gua"

"Iya dah iya yang udah punya cewek mah beda"

***

Sekarang mereka tengah berada di lapangan sekolah dan banyak para siswa siswi SMA yang berfoto bersama para teman yang datang ke graduation hanya untuk memberikan sebuket bunga.

"LAN"

"Hm?"

"Lo ga-"

Ucapan Rania terhenti karna tiba tiba saja alan menyodorkan sebuket bunga mawar padahal baru saja ia kode kodean sama Alan eh ternyata Alan sudah menyiapkan tanpa harus diminta.

Kaya Rania berfikir Alan tak mau memberikan bunga atau hadiah lainnya ternyata ia salah.

"Thank you, gua kira lo gak mau ngasih kaya ginian"

"Niat nya sih gak mau"

"Lah terus?"

"Gak usah nanya nanya, mau terima gak?"

"Ya mau lah"

Salting? Oh tentu iya jarang jarang loh Alan memberikan nya bunga.

"Rania"

"Eh Manuel"

Manuel mengeluarkan sebuket bunga dan memberikan bunga tersebut ke Rania tepat di depan Alan.

Alan yang tak suka pun ingin mengambil bunga yang Manuel kasih ke Rania, namun niat nya ia urungkan karna hari spesial ini ia gak akan adu mulut dengan Rania.

TBC


Aku mau ngasih cuplikan chapter selanjutnya...

****

"Gua gak salah dengerkan?"

"Gak mungkin"

"Dia gak mungkin jadi penghianat sementara mereka udah lama"

"CK, apa yang harus gua pikirin malah bagus dong kalo dia tersingkir gua jadi gampang Deket-"



Menikah Saat SMA ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang