"Kamu mikir nggak atas apa yang udah kamu lakuin hari ini?" Ujar Arkan lagi dengan nada yang mulai meninggi.
"Mas." Tegur Linda sambil menarik lengannya ketika Arkan hendak mendekati Almira yang masih duduk dengan wajah datar di ranjang rumah sakit.
"Kalau kamu marah sama aku, bukan gini caranya, Almira. Kamu pikir aku, Ibu sama Ibu Sri nggak panik pas kamu nggak ada di rumah? Kami semua cari-cari kamu kemana-mana. Kalau anak Pak RT nggak ngeliat kamu ketabrak tadi, apa sekarang aku bakal ada di sini? Kamu nggak bawa dompet, nggak tahu jalan, nggak bawa apa-apa. Kamu cari mati?!"
"Iya, aku memang niat mati." Almira pun buka suara. Ia mendongkak, menatap mata Arkan yang berdiri tepat di depannya. Tatapannya datar dan menantang. Jauh berbeda dari tatapan yang biasa Arkan lihat.
"Aku nggak mikir apa-apa pas keluar rumah, yang aku pikirin cuman mati."
Arkan memejamkan matanya, berusaha meredakan amarahnya. Jawaban asal Almira membuat emosinya semakin tersulut.
"Kamu-"
"Aku nggak pingin dengar apa yang mau Mas bilang. Apapun itu." Sela Almira langsung.
***
Halo!
Untuk baca kelanjutan kisah ini, silahkan kunjungi akun KaryaKarsa ku, ya!
boleh search @akhryra / Yara Akhir
Terima kasih semua! Semoga ceritaku bisa jadi teman untuk kamu terus tumbuh, ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Rekonsiliasi | Seri Self Healing✅
Fiction généraleKatanya, Almira itu "sakit" Almira tak punya banyak keinginan, ia tak pernah menuntut apa-apa akan kehidupannya. Hanya satu inginnya saat ini; bisa terlepas dari label "sakit" dan menjalani hidup sebagai manusia kebanyakan. Dan hanya Arkan, satu-sat...