malam menuju fajar

3.9K 330 14
                                    

Malam ini tampak indah, berhiaskan bulan dan bintang.
Lembutnya belaian angin yang berhembus pelan menyentuh permukaan.

Di sebuah gubuk tua ditengah sawah
Yang jauh tadi kata mewah.
Seorang laki-laki mencoba berdiskusi dengan sunyi.
Setelah seharian ia Mencoba tenang ditengah keramaian.

Tak dirasa waktu berjalan begitu cepat.
Sudah Cukup lama ia menampung rindu ditempat yang tertutup rapat.
Besok, hari dimana ia akan bertemu dengan wanita yang tak lama lagi akan menjadi teman hidupnya.
Orang yang akan ia jadikan tempat keluh kesahnya.
Banyak hal yang akan mereka lalui bersama.
Entah itu susah ataupun mudah, entah itu duka ataupun bahagia.
Yang jelas pasti akan banyak kenangan yang tercipta.

Seulas senyuman manis tercipta dibibir manis sang pria.
Mengingat betapa lucunya pertemuan pertamanya Dengan sang wanita.
Sungguh tak terduga, berawal dari ketidaksengajaan dan kini akan berakhir dengan kebahagiaan.
Teringat ketika ia meminjamkan sepasang alas kaki miliknya kepada sang wanita.
Tak disangka berawal dari alas kaki itulah kisah cinta mereka dimulai.

"Ya Allah kini aku sampaikan rinduku pada salah satu umatmu, aku merindukan nya, benar-benar rindu. Aku mencintainya benar-benar cinta. namun tentu saja rasa cintaku padanya tak akan mengurangi sedikitpun rasa cintaku padamu ya Allah. Ya Allah aku meminta padamu, tolong jagakan dia untuk ku. aku memohon padamu lancarkan segala usahaku untuk menikah dengan nya. Tidak ada tempat lain selain aku memohon kepada mu ya Allah, aamiin"

"Aamiin" saut Gus Hisyam kakak Fahmi.

"Astaghfirullah mas, ngagetin aja. Kirain Fahmi siapa"

"Hahaha lagian kamu, malem-malem gini malah ditengah sawah"

"Fahmi kangen sama Zahra mas"

"Jangan berlebihan takutnya malah jadi zina"

"Astaghfirullah"

"Lagian kamu tinggal nunggu 2 Minggu lagi aja udah ga sabar banget, tahan sebentar tunggu sampe halal, kalau sudah halal jangankan rindu buat ponakan buat mas aja boleh"

"Astaghfirullah mas pikirannya"

"Hahahaha becanda mi"

"Mas ngapain kesini?"

"Pengen menikmati indahnya cipta'an Allah"

"Halllaaahhh, bilang aja mau nge galau tentang Ning Sania" sindir Fahmi.

"Astaghfirullah kalo ngomong"

"Suka bener kan?"

"Enggak"

"Iya aja Deng"

"Enggak mi, kamu kok udah mau nikah ngeselin nya masih aja melekat"

"Lah dari pada mas, udah ngeselin eh ga Akat Akat, hahaha"

"Puas ketawain mas nya sendiri?"

"Hahaha, lagian salah mas sendiri sih, orang mah kalau suka itu langsung lamar. Mas kelamaan, keburu dinikahin orang kan tuh Ning Sania nya"

"Ya itu namanya dia bukan jodoh mas, simpel kan?"

"Hallaahhh, dimulut aja ngomong kaya gitu, eh tau-tau nya dihati duaaarrr, hahahaha"

Beginilah sifat asli Fahmi ketika bersama dengan orang yang sudah mengenalnya lama.
Dia akan lebih aktif berbicara dari pada biasanya.
Mungkin orang luar akan menilai bahwa Fahmi adalah laki-laki cuek, jutek dan tidak perhatian.
Tapi orang-orang yang memang sudah mengenalnya akan menilai bahwa Fahmi adalah orang yang humoris, perhatian, pengertian.

"Udah deh dari pada kamu ngeledek mas Mulu, mending kamu persiapin diri kamu menuju hari H nanti"

"Insyaallah Fahmi mah udah siap"

Kuterima KhitbahmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang