Angin malam terasa dingin berhembus mengenai kulit Nicolas.
Ia duduk di bangku teras rumah Lina, sambil memasukkan salah satu tangannya ke dalam saku celana.
Sudah berjam-jam ia duduk disana menunggu kedatangan tuan rumah.
Ia menghisap rokok untuk sekedar melampiaskan rasa jenuh nya dalam menunggu Lina, sekaligus untuk menenangkan sedikit pikiran nya yang sedang kacau.Nicolas memejamkan matanya, menikmati setiap hembusan angin dingin yang menerpa kulitnya.
Rasanya seperti angin telah membawa pergi semua beban pikirannya.Malam ini Nicolas bertekad untuk menemui wanita yang dicintainya, mengungkapkan apa isi hatinya.
Memperjuangkan cintanya, walaupun sebenarnya ia tau, sebesar apapun perjuangan yang ia lakukan akan tetap sia-sia jika yang harus ia lawan adalah tuhanya.Kenapa sih gua tuh susah banget buat jatuh cinta, sekarang pas udah jatuh cinta eh malah sama orang yang beda agama.
Gua kalau disuruh bersaing sama manusia sih masih oke-oke aja.
Nah ini saingannya sama tuhan, salah dikit auto nyawa gua yg melayang ini mah.
Hai Tuhan, tidak bisakah kau ciptakan wanita seperti dia tapi versi yang seagama.Kiranya seperti itulah ungkapan kekesalan yang dirasakan Nicolas.
Tak lama kemudian, terdengar suara motor.
Nicolas melihat kearah dimana suara itu berasal.
terlihat seorang wanita yang baru saja turun dari ojek online.
Akhirnya datang juga si tuan rumah._Lina Pov_
Malam ini langit begitu cerah.
Menampakkan bulan dan bintang yang bersinar menyinari langit yang gelap.
Tercipta suasana yang indah.Malam ini setibanya aku dirumah, setelah tadi menghadiri acara resepsi pernikahan sahabat ku Zahra.
Pernikahan yang begitu indah, tidak terlalu mewah tapi berkelas.
Sederhana namun penuh makna.
Aku melihat motor sport terparkir di halaman depan rumahku.
Kiranya siapa pemilik kuda besi itu?Aku mengedarkan pandangan ku,
Aku lihat seorang pria dengan jelana jins panjang, kaos putih polos ditutup dengan jaket kulit warna coklat tengah duduk di kursi depan rumah ku.Rasa-rasanya wajah itu tampak tak asing diingatan ku.
Sepertinya aku pernah melihat pria itu, tapi dimana ya?."Permisi"sapa ku.
"Ouh hai, akhirnya datang juga" ia berdiri dari duduknya, membuang asal Puntung rokok yang ada ditangannya.
"Mau cari siapa ya kak?" Tanya ku.
"Lo"jawab nya.
"Aku?, Memangnya kita pernah kenal?"
"Laki-laki yang berantem depan kafe"
"Aahhh kak Reza Rahadian!"
"Reza Rahadian?" Dia nampak sedikit menautkan alisnya.
"Ya abisnya aku ga tau nama Kakak, waktu itu Kaka ga nyebutin nama Kakak. Terus, karena berhubung wajah Kakak ganteng kaya Reza Rahadian, ya aku panggil nya kak Reza Rahadian aja"ucap ku panjang,
tanpa sadar aku telah mengatakan bahwa pria itu tampan, woooww mau ditaruh dimana muka ku ini.
Masa perempuan secantik aku muji ketampanan orang didepan orangnya langsung
Aiisshhh malu banget"Loh, bukanya waktu itu gua udah kenalan sama lo ya. Lo lupa?, Lagi pun waktu itu bukannya gua udah catet nomer gua di hp lo ya?"jawab nya.
"Iya kah?, Kok aku ga inget ya"
"Masih muda udah pikun"sarkasnya.
"Ya maaf" ucap ku sambil menunduk.
"Sorry gua ga maksud buat Lo kesinggung sama omongan gua barusan, nama gua Nicolas. oh ya gua kesini mau ngomong sesuatu sama lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kuterima Khitbahmu
SpiritualSelamat datang di cerita baru saya . Kisah ini bercerita tentang seorang anak kyai yang jatuh cinta kepada seorang santriwati dalam diamnya. Lama memendamnya sampai akhirnya ia memutuskan untuk mengkhitbah wanita pujaannya. Apakah santriwati itu aka...