hanya aku

4.3K 387 15
                                    

Purnama kembali menampakkan dirinya.
Ia nampak terang ditengah gelapnya malam.
Banyak orang yang mengagumi keindahan sinarnya.
Namun mereka seolah lupa tentang langit yang rela menggelap demi purnama agar nampak bercahaya.

Zahra, perlahan ia membuka matanya.
Bangun dari mimpi indahnya.

"Ini dimana?"guman nya.

Ia bangun dari tempat tidur nya, melangkah keluar dari kamar Fahmi.
Diluar kamar ia bertemu dengan umi Zulaikha.

"Assalamualaikum umi" sapa Zahra.

"Waalaikumussalam, eh udah bangun. Capek ya?"

"Maaf umi tadi Zahra ketiduran, oh ya mas Fahmi ten pundi nggeh umi?" (Dimana ya)

"Fahmi lagi sholat Maghrib di masjid"

" astaghfirullah, Zahra lupa umi. Zahra belum sholat Maghrib "

"Ya sudah kamu sholat Maghrib dulu, kalau sudah selesai jangan lupa makan ya"

"Nggeh umi"(iya)

***

Dilain sisi di asrama santri putri.
Banyak yang tengah membicarakan tentang isu pernikahan Gus Fahmi.
Mereka penasaran siapa wanita yang beruntung yang namanya tertulis dalam lauhil Mahfud nya Gus Fahmi.

"Kira-kira siapa ya yang jadi istrinya Gus Fahmi?" Tanya santriwati kepada temannya, mereka tengah berjalan menuju kamarnya, setelah mereka baru saja selesai menjalankan sholat Maghrib berjamaah.

"Kurang tau, tapi siapapun dia, pasti dia adalah wanita Sholehah yang paling beruntung karena dipilih Gus Fahmi untuk menjadi istrinya"

"Iya sih, tapi kira-kira kalau Ning Bila tau, reaksinya gimana ya?"

"Pasti bakalan sedih banget lah, secara kan Ning Bila itu cinta banget sama Gus Fahmi"

"Ga kebayang sih kalau aku ada di posisi nya Ning Bila, ditinggal nikah sama orang yang paling dicintai"

"Ngomong-ngomong soal Ning Bila, akhir-akhir ini beliau kemana ya kok ga pernah keliatan"

"Setau aku sih dia lagi pulang ke pesantren orang tua nya buat menghadiri acara harlah ke 18 tahun pesantren nya berdiri"

"Owalah, semoga aja pas Ning Bila kembali lagi  kesini terus beliau tau kalau Gus Fahmi sudah menikah dia bisa tabah ya"

"Iya aamiin, semoga saja"

***

"Umi, mas Fahmi dereng wangsul?"ucap Zahra yang tengah membantu umi Zulaikha mencuri piring. (Belum pulang)

"Belum nak, kamu kangen ya sama Fahmi"

"Mboten umi"ucap Zahra malu-malu. (Engga)

"Hehehe, mungkin Fahmi lagi bantu-bantu santri didepan"

"Oh iya umi, didepan kok rame ada acara apa umi?"

"mereka lagi nyiapin keperluan buat Acara syukuran pernikahan kamu besok"

"Emmm umi, Zahra mau bantuin mereka boleh?"

"Kamu enggak capek? Kamu baru pulang dari perjalanan jauh loh"

"Engga kok umi, boleh ya?"

"Ya sudah, kamu mau bantuin apa emang nya?"

"Apa aja, bantuin masak mungkin"

"Ya sudah kamu ke dapur pesantren aja, kamu boleh tanya sama mbak Rida apa yang bisa kamu bantu"

"Iya umi, dapur pesantren nya ada disebelah mana ya?"

Kuterima KhitbahmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang