Fathul izar

5.9K 402 16
                                    


Untuk kalian yang masih berusia dibawah 13 tahun dimohon tidak membaca part ini.
Karena didalamnya ada sedikit banyak pembahasan mengenai kitab Fathul izar 🙏

***

Ketika fajar kembali datang.
Ketika sinar purnama kian memudar.
Fajar pagi merekah indah mempesona.
Sama halnya dengan cinta ku padamu yang insyaallah karena Allah ta'ala.

Jika kalian ingin menikmati indahnya cahaya fajar yang bersemayam.
Maka kalian harus melewati gelapnya malam.
Begitu juga ketika kalian ingin menikmati indahnya hidup.
Maka kalian juga harus melewati perjalanan yang panjang sama halnya malam.
Keindahan, kenikmatan, tidak bisa didapatkan jika kalian tidak berusaha meraih kenikmatan itu.

Contoh kecil saja, ketika kalian lapar.
Apakah dengan berdiam diri saja kalian akan merasakan nikmatnya kenyang? Tidak kan.
Kalian harus makan dulu kan agar mendapatkan nikmat kenyang, Dan itupun harus secara perlahan dan bertahap, sendok demi sendok.
Enggak mungkin kan satu piring langsung, yang ada kalian akan tersedak.
Nah itu, untuk merasakan nikmatnya hidup kita juga harus berusaha dan usaha itu juga harus dilakukan secara bertahap.

Di penghujung malam, ketika sang fajar mulai mengepakkan sayap sayap nya.
Menyapa insan pilihan tuhan yang menjalankan Sunnah mu'akah.

Seorang wanita bersujud, bersimpuh menghadap Tuhan nya.
Disetiap ujung sujud nya
Selalu ada doa yang ia langitkan dengan purna.
Biarkan Allah yang maha cinta tunjukkan alamat nya.
Disetiap harap dan asa yang menjuntai dari perwujudan doa.
Dan bahagia adalah aamiin yang tak lagi jadi rahasia.
Diatas sajadah ia labuhan cinta.

"Ya Allah yang maha menguasai setiap diri hambanya. Aku adalah salah satu hambamu yang naif. Hamba tau disetiap cerita pasti akan ada derita, luka bahkan air mata. Aku bersyukur atas nikmat nya sakit hati yang engkau berikan kepada hamba ya Allah. Hamba tau, tidak sepantasnya hamba berharap  kepada salah satu ciptaan mu sampai-sampai hamba lupa akan penciptanya. Maafkan aku karena telah membuat mu cemburu hingga menegurku lewat rasa sakit ini. Kini hamba mohon kepadamu, hapuskan rasa cinta hamba pada nya. Teguhkan lah hati hamba untuk tidak mencintai kepada selainmu. Kini aku pasrahkan semuanya padamu, hamba yakin akan ada seseorang yang sudah engkau siapkan untuk menjadi penuntunku menuju jalanmu. Hamba yakin bahwa engkau tidak akan memberikan kesedihan pada hambamu, kecuali akan diganti dengan kebahagiaan. Engkau tidak akan menguji hambamu kecuali kerena engkau mencintainya."ucapnya.

Jangan pernah bersedih terhadap apa yang hilang darimu.
Percayalah, jika kamu memiliki nya justru kesedihan dan cobaan akan datang jauh lebih besar.

Setelah ia selesai, ia berjalan menuju nakas.
Tempat telfonnya berada, mengetikan sederet angka.

"Assalamualaikum"ucapnya

"Waalaikumussalam" jawab orang diseberang sana.

"Afwan, bisa aku bertemu dengan mu?, Ada suatu hal yang harus aku sampaikan. Ini mengenai perasaan ku, mengenai hati yang telah kamu curi. Aku tunggu jam 3 sore dikafe dimana semalam kamu berada. Assalamualaikum " wanita itu memutuskan panggilan nya sepihak.

***

Pagi ini, dimana seluruh santri dan santriwati menjalani aktivitas belajar mengajar.
Ponpes Al Anbiya menyediakan fasilitas sekolah secara formal namun masih tetap  menerapkan aturan-aturan hukum Islam dan mengedepankan ilmu agama.

Hari ini adalah hari pertama Zahra belajar di pesantren Al Anbiya.
Mengenai statusnya sebagai istri sengaja ia tutupi.
Itupun karena permintaan dari suaminya.
Fahmi ingin Zahra diperlukan sama seperti santri lainnya.
Takutnya jika banyak yang tau, Zahra akan diperlakukan spesial baik oleh ustadz, ustadzah atau bahkan oleh sesama santriwati disini.
Fahmi ingin Zahra belajar mandiri dan rendah hati, meski Fahmi tau bahwa Zahra sudah mempunyai sifat itu.

Kuterima KhitbahmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang