Dipagi yang begitu indah
Ketika fajar mulai menampakkan dirinya.
Sepasang mata mengerjap pelan.
Perlahan mata itu mulai terbuka sempurna.
Dilihatnya tangan kekar melingkar memeluk tubuhnya.
Nyaman, kiranya rasa itulah yang dirasakan Zahra ketika tubuhnya berada dalam pelukan Fahmi.Dari posisi ini, Zahra bisa begitu jelas melihat wajah tampan rupawan milik Fahmi.
Alisnya yang tebal, bulu mata begitu lentik alami, hidung mancung, rahang yang begitu keras dan kokoh, bibir nya yang aaghhhh sulit untuk dideskripsikan.
Perlahan Zahra mulai membelai lembut wajah Fahmi.
Dimulai dari alis, kedua mata Fahmi yang masih tertutup, turun menuju hidup mancung milik Fahmi.
Hingga ketika tangan Zahra terulur ingin menyentuh permukaan bibir Fahmi,"Sudah puas mengagumi wajah saya ya zaujati?"ucap Fahmi dengan nada rendah khas bangun tidur. Suara yang begitu aaghhhh ga kuat.
Fahmi menatap manik mata Zahra."Eh-anu-mas, mas Fahmi udah bangun?"tanya Zahra, berusaha sekuat tenaga untuk menahan rasa gugupnya
"Masih mau Mandang wajah saya atau sholat subuh?" Fahmi tidak menjawab pertanyaan Zahra, ia justru semakin semangat menggoda istrinya yang tengah malu ini.
"Eoh, e-nggak kok, aku enggak Mandang wajah mas Fahmi, tadi cuma ngusir nyamuk, ah iya ngusir nyamuk." Zahra tidak berkata jujur, tapi Fahmi tau betul jika saat ini Zahra tengah berbohong, karena sejujurnya Fahmi lebih dulu bangun dari pada Zahra .
Hanya saja Fahmi merasa nyaman jika memeluk Zahra, ia juga tidak mau mengganggu tidur Zahra.Cup
Tiba-tiba Fahmi mengecup pelan bibir sang istri.
Wajah cantik Zahra seketika bersemu merah."Gemes banget sih istri saya kalau lagi malu"ucap Fahmi sembari mencubit gemas pipi tembam Zahra.
"Aaahh mas, sakit tau" Zahra sedikit memanyunkan bibirnya karena sebal.
Fahmi yang melihat istrinya memanyunkan bibirnya semakin dibuat gemas.
Cup
Cup
Dua kali Fahmi mencium tepat dibibir manis Zahra.
"Ih mas Fahmi, ga usah modus dong!"Zahra memukul pelan lengan Fahmi.
"Saya ga tahan liat kamu manyun manyun kaya gitu, ya udah saya cium aja"
"Itu namanya mencari kesempatan dalam kesempitan"
"Gapapa sayang, itung-itung ibadah"
"Sama aja, mending mas mandi sana, terus sholat subuh bareng"
"Cuma sholat nya aja nih yang bareng, mandi nya enggak?"
"Astaghfirullah mas!" Zahra melempar bantal tepat dimuka Fahmi.
"Hahahaha, iya-iya maaf sayang. Galak banget sih sama suami sendiri"
"Ya abisnya mas Fahmi ngomong nya aneh-aneh" Zahra memanyunkan bibirnya
"Hahahaha udah ah, kalau kelamaan liat kamu manyun gitu takut nya mas khilaf"
***
Kini Zahra tengah duduk bersandar pada kepala ranjang.
Sedangkan Fahmi, ia berbaring diatas ranjang dengan paha Zahra yang ia jadikan bantal.
Zahra ingin sekali merapikan rambut Fahmi yang sedikit tergerai menutupi bagian wajar Fahmi.
Namun ia urungkan karena malu.Fahmi menutup mata nya, tangannya tergerak menggenggam tangan Zahra kemudian ia tuntun menuju kepalanya.
"Usapin" ucap Fahmi dengan mata yang masih tertutup.
Zahra hanya menurut dengan permintaan Fahmi
Tangan nya mengusap lembut kepala Fahmi, menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah tampan Fahmi."Mas Fahmi"ucap Zahra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kuterima Khitbahmu
SpiritualSelamat datang di cerita baru saya . Kisah ini bercerita tentang seorang anak kyai yang jatuh cinta kepada seorang santriwati dalam diamnya. Lama memendamnya sampai akhirnya ia memutuskan untuk mengkhitbah wanita pujaannya. Apakah santriwati itu aka...