senyuman

4.1K 344 23
                                    

Ketika fajar mulai menampakkan dirinya
Seorang laki-laki masih terjaga dari tidurnya.
Setelah semalam ia menghabiskan malam panjang nan indah bersama sang istri.

Senyuman manis tak pernah luput dari raut wajahnya. Ia tak akan pernah melupakan satu detik pun kenangan tadi malam, karena itu akan menjadi saat-saat yang paling membahagiakan baginya.
Kini ia hanya diam menatap lekat objek yang ada didepannya.

Zahra, seorang wanita yang sekarang sudah benar-benar menjadi istri nya. Bukan berarti sebelumnya Zahra belum menjadi istrinya, tetapi karena semalam Zahra benar-benar menjalankan tugasnya sebagai istri sepenuhnya, yakni melayani sang suami. Zahra benar-benar sudah memberikan apa yang selama ini ia jaga untuk Fahmi, suaminya.

Dan Fahmi merasa dirinya orang yang paling beruntung karena menjadi orang yang pertama memiliki Zahra seutuhnya dan akan menjadi orang yang memiliki Zahra selamanya, sampai maut yang memisahkan mereka, semoga saja.

Fahmi hanya memandang wajah cantik istrinya yang sekarang tengah tertidur lelap sembari memeluk nya, setelah kegiatan yang semalam mereka lakukan Zahra kelelahan dan berakhir dengan dirinya yang sekarang, tidur. Fahmi pun tidak merasa keberatan jika ditinggal tidur duluan oleh istrinya, karena ia memahami bagaimana lelahnya Zahra, bahkan jujur ia saja lelah. Tapi rasa lelah itu tidak lebih besar dari rasa bahagia yang saat ini ia rasakan.

Beberapa saat Fahmi masih tetap setia diposisinya yang memeluk Zahra sembari memandangi wajahnya, sampai tak terasa adzan subuh sudah berkumandang.
Fahmi yang mendengar seruan panggilan dari Tuhannya memutuskan untuk membangunkan istrinya. Ide jail seketika terlintas dipikiran Fahmi.

Cup

Cup

Cup

Fahmi terus menghadiahi kecupan di seluruh permukaan wajah Zahra, mulai dari dahi, kedua mata Zahra yang tengah terpejam, kedua pipi Zahra, hidung imut Zahra dan berakhir dibibir manis Zahra.

Zahra yang merasa terusik dengan kecupan yang diberikan Fahmi pun akhirnya menggeliat tak nyaman.

"Bangun sayang, sudah waktunya sholat subuh."ucap Fahmi yang sudah berhenti menciumi wajah Zahra, sekarang ia tengah memandang lekat wajah cantik istrinya.

"Ughh," guman Zahra, dengan perlahan kelopak mata Zahra terbuka,

Saat matanya terbuka sempurna langsung dihadiahi wajah tampan Fahmi yang tak jauh dari wajahnya. Fahmi menatap manik mata Zahra dengan menunjukan senyuman paling manisnya kepada Zahra. Zahra yang jarang melihat senyuman dari suaminya pun merasa sedikit heran.

"Mas Fahmi kenapa?"tanya Zahra sembari menyentuh permukaan dahi Fahmi dengan punggung tangannya.

"Aku ga kenapa-kenapa sayang."jawab Fahmi dan lagi-lagi disertai dengan senyuman manis nya.

"Tumben make aku kamu?" Tanya Zahra yang merasa sedikit heran karena Fahmi menggunakan kata aku, biasanya ia akan menggunakan kata saya.

"Gapapa lagi pengen aja,"

"Mas Fahmi aneh."

"Iya, makasih ya."jawab Fahmi ddiakhiri dengan senyuman dan kecupan di bibir Zahra

Sikap manis Fahmi lagi-lagi membuat Zahra terheran, mana ada orang yang dikatain aneh malah justru berterimakasih.

"Ya sudah, sekarang siap-siap dulu, udah masuk waktu shalat subuh."lanjutnya.

Zahra yang masih belum mengingat kejadian semalam kini hanya berjalan dengan santainya ia berjalan dengan keadaan yang masih belum berbusana. Dan sontak saja Fahmi yang melihat itu reflek menutup mata sembari terus mengucapkan istighfar. Takut-takut ia tidak bisa mengendalikan nafsunya.

Kuterima KhitbahmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang