setoran

3.9K 344 6
                                    

Sebentar lagi senja datang bertamu.
Menggantikan sinar mentari yang kian Melayu.
Senja, banyak pasang mata menatap harap kearahmu.
Menggantungkan secercah rindu yang berharap akan temu.

Sore ini sang Surya tertutup awan.
Memberikan suasana nyaman.
Dan di bawah sinar Surya seorang gadis cantik duduk di kursi taman.
Dengan sebuah kitab yang ada dalam pangkuan.

Wanita itu adalah Zahra, sore ini ia berada di taman untuk menghafalkan nadhom yang nanti malam harus ia setorkan.
Matanya terpejam dengan mulut yang terus melantunkan nadhom yang sedang ia hafalkan.
Belum selesai ia melantunkan sebuah sapaan menghentikannya.

"Assalamualaikum Ra," sapa Fatma.

Zahra menoleh ke sumber suara.
Disana Fatma dan Asyifa tengah berdiri berdampingan menatap kearah Zahra.

"Waalaikumussalam" jawab Zahra sembari memberikan senyuman manis.

"Boleh kami duduk Ra?" Tanya Asyifa.

"Tentu saja boleh, sini!" Jawab Zahra sembari menggeser posisi duduknya agar Fatma dan Asyifa bisa duduk dengannya.
Zahra yang berada ditengah-tengah antara Asyifa dan Fatma.

"Kamu lagi menghafal nadhom ya Ra?" Tanya Fatma sekedar basa-basi.

"Iya ma, kalian udah hafal?"balas Zahra.

"Udah" jawab mereka barengan.

"Emmm, Ra kami mau ngomong sesuatu sama kamu" ucap Asyifa.

"Ga perlu kaku gitu ah, kalau mau ngomong ya tinggal ngomong. Ga perlu basa-basi gitu, kaya sama siapa aja ih." Jawab Zahra.

"Ra, sebelumnya kami mau minta maaf sama kamu karena dua hari ini kami cuekin kamu, maaf Ra. Waktu itu kami cuma kecewa sama kamu, kami ngerasa kamu ga menghargai Kami sebagai sahabat kamu, karena kamu ga ceritain hal sepenting itu sama kami. Tapi setelah kami tau alasan dibalik itu, kami merasa bersalah karena sudah acuhin kamu. Kami minta maaf Ra."ucap Asyifa.

"Iya Ra, kami minta maaf karena sikap kami. Kami dibutakan oleh emosi dan kekecewaan sehingga kami tidak bisa berfikir jernih Ra, kami minta maaf ya." Imbuh Fatma.

"Kalian tidak perlu minta maaf sama aku, justru disini yang seharusnya minta maaf itu aku. Aku minta maaf karena sebelumnya ga jujur sama kalian mengenai hubungan aku sama Gus Fahmi. Kalau saja dari awal aku jujur tentang ini semua mungkin kalian ga akan kecewa sama aku. Aku minta maaf sama kalian, bukan maksud Zahra tidak menghargai kalian sebagai sahabat Zahra, tapi ini semua permintaan dari Gus Fahmi sendiri yang meminta Zahra buat merahasiakan status Zahra. Zahra minta maaf."ucap Zahra.

"Iya kami udah tau kok alasan kamu ngerahasiain itu, sekarang siapa yang salah itu ga penting, yang penting itu mulai sekarang kita trio jomblo udah baikan."sela Asyifa.

"Eh, sekarang udah bukan trio jomblo lagi. Kan sekarang kamu udah jadi istri Gus Fahmi." Lanjut Asyifa menggoda Zahra.

"Apasih kamu Fa," balas Zahra malu-malu.

"Hahahaha." Tawa mereka pecah.

"Oh ya, aku mau nanya dong sama kalian." Ucap Zahra.

"Nanya apa?" Jawab Fatma.

"Kalian kok bisa tau tentang hubungan aku sama mas Fahmi itu tau dari mana?"tanya Zahra.

"Ouh, kalau itu aku tau dari Fatma. Kamu tanya aja sama dia bisa tau dari siapa."jawab Asyifa.

"Aku tau kamu istrinya Gus Fahmi dari pembicaraan kamu sama Gus Hisyam di sini tempo lalu."jawab Fatma.

Flashback

_Fatma pov _

Disore yang indah,
Ku langkahkan kakiku keluar dari perpustakaan pesantren menuju asrama.
Perpustakaan yang terletak dibelakang itu mengharuskan aku untuk melewati taman belakang pesantren.
Langkahku berhenti ketika aku melihat seseorang yang tak asing bagi penglihatan ku.
Ia tengah duduk di kursi taman dengan seorang lelaki.
Aku dekati mereka, ternyata dugaan ku benar.
Mereka adalah Zahra dan Gus Hisyam.

Kuterima KhitbahmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang