hari bahagia

5.2K 439 29
                                    

Kicau burung menyambut pagi
Matahari bersinar, nampak berseri-seri.
Lembutnya embun menggantung pada hijaunya rumput kala mentari Pagi menyapa bumi pertiwi.
Akhirnya penantian lama terbayar sudah.

Hari ini, hari dimana disatukannya kedua insan yang sudah ditakdirkan untuk bersama.
Memadu kasih dalam jalinan asmara.

Seorang wanita cantik duduk menunggu didalam kamar dengan balutan Dress abaya akad berwarna putih, kerudung pashmina dan cadar berwarna senada dengan dress yang dipakainya.
Tak lupa aksesoris berupa mahkota kecil diatas kepala menambah kesan anggun pada diri
sang wanita.

Sedangkan diluar sana seorang pria tampan memakai jubah dan sorban Dengan warna yang senada dengan yang dipakai sang wanita tadi.
Ia tengah duduk menjabat tangan Husain ayah dari wanita tadi yakin Zahra.
Yang dipandu oleh bapak penghulu dan disaksikan banyak orang salah satunya adalah kyai Ali dan kyai Zakaria selaku Abah dan guru dari Fahmi.

"Bismillahirrahmanirrahim, ya Abdurahman Fahmi Al Farizi bin Muhammad Ali Al Farizi. Uzawwijuka ala maamarallahu min imsakin bin ma'rufin aw tasrihim bi ihsanin. Ya Abdurahman Fahmi?"

"Na'am"

"Ankahtuka wa zawwajtuka, makhtu bataka abnataya, Salsabila Az-Zahra binti Muhammad Husain. Mahri mujmati mij adwati shalati wa khafdhu surah Ar Rahman haadiyati. Haaallaaan!!"

"Qobiltu nikaha wa tazwijaha bi mahri madzkur.. haalan!" Fahmi mengucapkan ijab Dengan satu tarikan nafas.

"Sah?"

"Saaahhh!!"

"Alhamdulillah, baarakallaahu laka wa Baraka alayka wa jam'a bayna kuma fii Khayr"

Penghulu lantas memanjatkan doa untuk pasangan pengantin baru tersebut. Fahmi benar-benar tidak menyangka, wanita yang selama ini ia cintai dalam diam kini sudah berubah statusnya sebagai istri sah nya, ingat istri sah!.
Tidak bisa dibayangkan sebahagia apa dia saat ini.

***

_Zahra pov_

Kini aku benar-benar tidak menyangka akan secepat ini merubah status dari wanita jomblo menjadi seorang istri.
Tak pernah terbersit sekalipun didalam otaku menjadi seorang istri dari anak kyai.

Jantung ku tiada henti berdetak kencang.
Keringat dingin membasahi pelipis ku yang sudah terlapisi oleh makeup tipis.
Sedari tadi aku terus melafazkan dzikir dan sholawat agar acara bisa berjalan dengan lancar.

"Tenangkan hati Ra, jangan terlalu khawatir gitu"ucap Aisyah.

Sedari semalam ketujuh sahabat ku menginap dirumah ku.
Tujuannya untuk membantu aku untuk sedikit menghilangkan rasa cemasku.
Dan sekarang mereka tengah menemani ku didalam kamar.

"Iya Ra, tuh kamu sampe keringat dingin gitu" balas Hasna sambil mengusap keringat dipelipisku menggunakan tisu.

"Iya ini lagi diusahain, tapi tetep ga bisa" jawabku.

"Bismillah, terus berdoa sama Allah" ucap Dinda.
Aku hanya membalas dengan anggukan.

"Ankahtuka wa zawwajtuka, makhtu bataka abnataya, Salsabila Az-Zahra binti Muhammad Husain. Mahri mujmati mij adwati shalati wa surah Ar Rahman. Haaallaaan!!"

Ketika aku mendengar suara ayahku jantung ku semakin berdetak hebat.
Ku mainkan kuku jari tanganku untuk mengusir rasa cemas.

"Qobiltu nikaha wa tazwijaha bi mahri madzkur.. haalan!" Ku dengar Gus Fahmi mengucapkan ijab qobul dengan satu kali tarikan nafas.

"Sah?"

"Saaahhh!!"

Alhamdulillah, detak jantung ku berhenti seperkian detik.
Lega, itulah rasa yang pertama kali saat mendengar kata sah.
Air mataku jatuh, tanganku bergetar hebat.
Bibirku terbungkam dengan cucuran air mata yang terus berjatuhan.
Aku berulang kali mengucapkan rasa syukur kepada Allah, sungguh nikmat Allah benar-benar ku rasakan kini

Kuterima KhitbahmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang