Diner

4.6K 360 2
                                    

_ fahmi pov _

Awan putih membentuk mahligai
Terpoles oleh cahaya jingga.
Bersanding dengan cerahnya biru langit.
Menambah indah pelataran senja.

Jingga merekah mempesona.
Merona emas dihamparan semesta.
Senja tidaklah istimewa, hanya saja kenangan yang tercipta diwaktu senja terkadang sulit untuk dilupa.

Dulu, setiap hari saya habiskan senja tanpa ada rasa yang tersisa,
Tanpa ada kenangan indah yang tercipta.
Tapi kini semua berbeda, saya habiskan senja bersama ia, wanita istimewa.
Wanita yang sudah mendapatkan gelar sebagai istri saya.

Ku tatap manik mata indahnya yang menenggelamkan.
Senyumnya yang begitu memabukkan.
Tawanya yang membuatku tuli akan hal lain selainnya.

Ku usap lembut kepalanya di atas pangkuanku.

"Mas, menurut mas Fahmi wanita Sholehah itu wanita yang seperti apa?" Tanyanya

"Seperti kamu."

"Mas Fahmi tau dari mana aku Sholehah, dulu aku nakal banget loh. Sering bolos sekolah, sering ga nurut sama ayah sama bunda, pokoknya kelam banget deh masa lalu aku. Jadi aku itu jauh dari kata Sholehah sama seperti yang mas Fahmi bilang."

"Wanita Sholehah itu bukan wanita yang tidak punya dosa ataupun aib sama sekali ya zaujati, wanita Sholehah itu wanita yang meskipun memiliki masa lalu yang kelam dan seringkali tertatih oleh kelalaian dan perasaan, dia tidak pernah berhenti berusaha untuk mendekat kepada Allah dan meraih ridho nya, selalu memiliki keinginan untuk menjadi seorang yang lebih baik dari yang sebelumnya, meskipun ia Sendiri sadar kalau dirinya jauh dari kata sempurna. Dia yang memprioritaskan agamanya melebihi apapun di dunia ini, memiliki prinsip yang kuat dalam menjaga kehormatan dan rasa malunya dan yang paling penting, ia tidak akan marah jika ia ditegur atas kesalahannya. Dan saya menemukan semua itu ada di diri kamu."

Jangan pernah menghakimi seseorang karena masa lalunya, karena kita tidak pernah tau seberapa sulit ia keluar dari masa lalu yang dianggapnya kelam.

"Sok tau," ia memalingkan wajahnya yang bersemu.

Sungguh begitu indah nya ciptaan mu yang satu ini ya Allah.
Tidak pernah bosan hamba memandang wajahnya.
Akan saya genggam terus tangan nya, merengkuh tubuhnya.
Tak akan pernah sekalipun saya lepaskan ia.
Dia adalah hadiah yang paling indah yang engkau berikan kepada hamba ya Allah.
Memilikinya adalah hal yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

"Mas, kenapa mas Fahmi milih aku jadi istri mas Fahmi. Padahal setau aku mas Fahmi itu Gus idaman di kalangan santri putri loh mas, kenapa ga milih salah satu dari mereka aja, padahal tinggal tunjuk aja loh."

"Karena saya pengen nya kamu, lagian  Ngapain harus bangga jadi idaman semua wanita, toh akhirnya nikah nya sama kamu juga."

"Iya juga sih. Oh ya, tau ga mas?, Hampir tiap hari aku denger mereka memuji mas Fahmi, rasa-rasanya pengen aku kasih tau. Heh! Mas Fahmi itu punya aku ya!, Tapi ya gitu deh, kan kata mas fahmi harus menyembunyikan identitas aku dulu."

"Maaf ya sayang."

"Ngapain minta maaf mas, kan mas ga salah. Yang salah mereka, ngapain juga masih muji suami orang."

" Maaf, karena permintaan dari saya untuk menyembunyikan identitas kamu sebagai istri saya kamu jadi harus memendam rasa cemburu sendiri."

"Gapapa mas, semua permintaan mas Fahmi itu perintah buat aku. Hehehe "

"Udah enggak ngambek lagi nih?" Ku usap lembut kepalanya.

"Masih."jawabnya berubah cuek.

"Iya gapapa, tapi jangan lama-lama ya marahnya. Takutnya ada yang masuk ditengah-tengah kita."ucap saya sengaja menggoda nya.

Kuterima KhitbahmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang