_______________
Lisa POV"Morning my baby mandu"
"Liliiiiiiii"
Jennie merentangkan kedua tangannya dan aku berlari kecil lalu membawanya kedekapanku.
"Kupikir hanya bermimpi semalam, karena saat membuka mata kau tidak ada disampingku"
Aku mengusap kepala jennie dengan lembut, aku benar-benar merindukannya, semua sentuhan ini.
"Kau sarapan dulu lalu minum obat dan vitamin, aku bawakan dulu ne"
Jennie menggelengkan dengan cepat kepalanya yang saat ini bersandar diperutku, aku hanya terkekeh dengan tingkah manjanya saat ini.
"Kau tidak ingin sembuh huh?"tanyaku dan jennie menengadahkan kepalanya seraya mengerucutkan bibirnya
"Aku sudah sembuh dengan kau ada disini"ucapnya lirih dan aku hanya tertawa mendengarnya
"Manis sekali mulut manduku ini, dasar kucing betina"aku mencubit kedua pipinya gemas
"Yak ! Kau buaya betina isssshh"dengusnya kesal
Aku duduk dihadapannya mengusap lembut pipinya.
"Berhenti bersikap menggemaskan, aku tidak akan bisa kembali ke paris jika kau seperti ini"
Jennie membulatkan matanya seketika, saat mendengar ucapanku yang akan kembali ke paris, raut wajahnya berubah sendu, sudut bibirnya melengkung kebawah dengan mata yang berkaca-kaca, aku hanya menggulum senyum mendapatinya seperti ini.
"Wae ?! Mengapa cepat sekali"ucapnya parau
Jennie menundukkan kepalanya dan melepaskan pelukan kami begitu saja.
"Belum 24 jam kau disini, kurang dari 12 jam aku memelukmu, mengapa sudah pergi lagi"
Jennie menjatuhkan kembali tubuhnya diranjang dan menarik selimutnya, lucu sekali jika dia seperti ini. Aku ikut merebahkan tubuhku dan langsung memeluk tubuh mungilnya dari belakang, mengecupi satu sisi pipi mandunya yang menggembung.
Kulihat dia kembali menitikkan air mata, aku tak tahan menggodanya seperti ini, kau menggemaskan nini.
"Uljima"ucapku tepat ditelinganya seraya mengusap punggung tangannya
"Aku tidak ingin makan, tidak usah minum obat biar sakit saja agar kau tetap disini mengurusku"ucapnya dan aku terkekeh, kau tidak tahu saha jika aku sedang menggodamu
"Kau yakin ? nanti kau mati lebih dulu dan aku dengan mudah mencari penggantimu, eoh"
"YAAAK ! Lalisa Manobal"
Jennie membalikkan posisi tubuhnya lalu duduk tepat dihadapanku dan memukul lenganku, aku tidak kuat menahan tawaku saat ini melihat ekspresi wajahnya yang seolah mengancam namun tidak menakutkan sama sekali.
"Kau saja yang mati terlebih dahulu kalau begitu biar aku yang mencari penggantimu, iisssh bisa-bisanya kau sudah merencanakan itu"ucapnya ketus memicingkan kedua matanya padaku
Aku ikut memposisikan tubuhku untuk duduk dan sekarang kami saling berhadapan.
"Kau yakin ingin aku meninggalkanmu terlebih dahulu ? lalu siapa yang akan megecupi seluruh wajahmu, memeluk tubuhmu, memainkan pipi mandumu, tidak ada lagi yang akan memancing emosimu itu huh"ucapku dan jennie berdecak kesal
"Yhaissst tidak ada bagusnya, tidak ada yang boleh mati kalau begitu kau akan tetap bersamaku, ayo sarapan aku lapar li"
Dengus jennie kesal dan aku hanya tertawa keras, lalu jennie menarik tanganku membawaku ke ruang tv dan kami duduk disofa dengan santainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The War Of The Married - JENLISA GxG
Romansa⚠️‼️❌️PURE GXG NO MISGENDERING ❌️‼️⚠️ Cerita ini terlalu ringan untuk yang lebih menyukai konflik pelik. 🙏 semoga enjoy