************
Jennie POVTiga hari berlalu, rumor itu aku tidak terlalu menghawatirkannya lagi, keluarga, sahabat dan lisa selalu mendukungku, aku tidak perlu orang lain lagi, cukup orang-orang yang selalu mendukungku dan percaya padaku.
Sementara tentang aku dan lisa, aku kesal padanya, kami benar-benar tidak berkabar semenjak hari dimana dia mengatakan padaku tentang rencana menetap diparis.
Lisa sudah kembali ke paris, aku mengabaikannya dia sungguh menyebalkan, bukankah kita baru saja membahas pernikahan dan dia sudah mencari masalah denganku.
Flashback On"Yak kemari kau lalisa, issssshh"
"Hentikan nini, mian ini bukan keinginanku hanya saran managerku"
Aku tidak berhenti mengejarnya diapartemen ini, lisa lincah sekali berlarian kesana kemari, kuraih bantal sofa dan kulempar tepat kewajahnya dan dia terus berlari menghindar dariku.
"Berhenti kau disitu, stop lalisa"ucapku geram kami berhadapan namun terhalang meja ruang tamu yang cukup besar.
"Baru saja kita memutuskan untuk menikah kau sudah memancing emosiku dengan pembahasan tidak penting itu, jangan berani kau mengatakan YA pada managermu"ucapku geram menatap lisa tajam
"Nini kau menyeramkan sekali, bahkan aku belum memutuskan ya atau tidak"
"KATAKAN TIDAK"bentakku kesal dengan mengerucutkan bibirku
"Yak, jangan berteriak aish, suaramu nyaring sekali"
"Jika mau, kita tinggal di LA kau lupa aku punya rumah di sana"
"Mwo ?! Bagaimana bisa begitu, pekerjaanku di paris kau dikorea dan kita tinggal di LA apa kau sehat nini, benar kata eomma sepertinya aku harus berbicara menggunakan bahasa bayi denganmu agar kau paham"
Ucap lisa dan dengan segera dia berlari saat aku mulai mengejarnya kembali.
"Apa kau bilang, kemari kau jangan lari lalisa"
Bisa-bisanya dia membuatku semakin emosi, aku kembali mengejarnya dan sekarang dia berlari kekamar.
"Kau beruntung karena kaki panjangmu, jika tidak sudah habis kau lili"
"Kau mengakui kaki pendekmu nini hahahhaha"
"YAAK MANOBAL kau meledekku, rasakan itu !"
Aku meraih boneka teddy bearku disofa kamar lalu kulempar kearahnya dan tepat sekali mengenai wajah barbienya itu. Dia berhenti seketika lalu mengambil kembali boneka itu dan melempar balik padaku dan sialnya tepat mengenau wajahku ini, dia sudah berani rupanya. Aku hanya diam seketika dengan tangan bertolak pinggang, lisa dengan konyolnya tertawa dan melompat-lompat tidak karuan diranjangku.
"Manobal beraninya kau melemparku, turun dan hadapi aku jangan terus berlari, aku lelah lili-yaa"ucapku menghentakkan kakiku dengan melipat kedua tanganku.
"Mari bicarakan, bagaimana bisa setelah menikah lalu tinggal terpisah, kau di paris aku dikorea, itu tidak bagus lisaya"
Aku duduk disofa kamar memunggunginya. Bagaimana bisa seperti itu, bukankah menikah itu harus tetap bersama, apa artinya jika berjauhan. Lisa mendekatiku dan duduk disampingku, dia menarik tubuhku kedalam dekapannya dan mengusap bahuku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The War Of The Married - JENLISA GxG
Romance⚠️‼️❌️PURE GXG NO MISGENDERING ❌️‼️⚠️ Cerita ini terlalu ringan untuk yang lebih menyukai konflik pelik. 🙏 semoga enjoy