53. This is my Child

3.6K 390 20
                                    

************
Jennie POV

Ponsel lisa tidak hentinya bergetar, deringnya memang dimatikan tapi getarannya tetap menganggu, dia sedang dikamar mandi, akupun segera meraih ponselnya dan banyak sekali pesan entahlah aku tidak tahu namun ada satu email jelas aku membukanya.

Satu pesan dengan dari Flight Licensing Center, gumamku seraya memicingkan mata, akupun membuka isi email itu dengan cepat.

"Customisasi pesawat, konfigurasi beberapa bagian ruangan all by requested Ms. Lalisa and thank you for making your first flight on your private jet"

YOUR PRIVATE JET ? LISA'S PRIVAER JET ? LISA MEMBELI PESAWAT PRIBADI ?

Aish jinjja dia benar-benar membelinya tanpa memberitahukanku, lalisa kau bermain-main dibelakangku, kau sudah membeli private jet ternyata. Menyebalkan aku benar-benar geram saat ini, yaaak mengapa dia membelinya ya tuhan lalisa.

Aku meletakkan kembali ponselnya diranjang, kita lihat kau akan jujur padaku atau tidak, aish menyebalkan lihat saja kupotong ponimu lisayaa benar-benar kau ini.

Tak lama dia keluar dari kamar mandi aku kembali memasang wajah manisku dan lisa kembali merebahkan tubuhnya diranjang, memang ini masih pagi dia bisa bebas untuk bangun siang, dia tidak akan kemana-mana hari ini, justru aku yang akan pergi dengan jadwalku.

Lisa kembali menarikku, menyandarkan kepalanya didadaku, manis sekali manofoot manja saja sekarang kita lihat nanti setelah ini

"Jennie unnie disini saja eoh, tidak usah pergi lilimu rindu" ucap lisa seraya memainkan jemarinya diperutku

Aish ingin sekali aku menarik kedua kupingnya saat ini, memotong poninya, menyentil dahinya, mencubit perut sexy nya, aigoo lalisa.

"Tidak bisa lili  hanya 2 jam tidak lama, diam disini eoh jangan kemana-mana"ucapku namun lisa hanya berdecak kesal.

Kau berdecak kesal saat ini, apalagi aku lisayaa.

"Lili unnie"

"Aigoo panggilan baru lagi untukku ? lanjutkan unnie chua"ucap lisa dengan tawanya seraya mengeratkan pelukannya ditubuhku.

"Kau tahu dokter kim mengatakan padaku, agar aku tidak stres, maka kau jangan menjahiliku, jangan menggodaku, jangan memancing emosiku eoh"

Lisa seketika menengadahkan kepalanya menatapku dengan matanya yang memicing.

"Ck, mengapa begitu, itu tidak seru nini yaa itu kebiasaan kita bukankah menyenangkan dan kau menyukainya"

"Yaaak lalisa, pokoknya tidak boleh ! dengarkan aku, ada yang ingin kau sampaikan padaku?"

"Sampaikan apa nini?

"Apapun lili kesayangan unnie"

"Emmmm, eobseo jennie unnie"

Tidak ada katamu aigoo lalisa manobal kau membangunkan macam tidur baiklah, aku seketika melepaskan pelukannya dan duduk dipangkuannya  jika tidak seperti ini bisa-bisa dia kembali berlarian menghindariku, namun sekarang dia hanya tersenyum bodoh memainkan kedua alisnya, aish aku tahu pikiranmu manobal, dasar byuntae.

"Tidak ada kau yakin ?"ucapku dengan mengusap lembut pipinya, ingin sekali aku menarik kedua pipinya ini.

"Eobseo, woah nini ini masih pagi kau menggodaku? lisa hanya tertawa dan tangannya sekarang tidak bisa diam terus bergerayang dipunggungku

Aku mengecup pipinya seketika dan dia tersenyum bodoh.

"Nyatanya kau yang selalu menggodaku lili, menggoda emosiku, menggoda nafsuku, eoh"bisikku ditelinganya seraya mengecup kecil daun telinganya, ingin kugigit sekalian telingamu ini lalisa.

The War Of The Married - JENLISA GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang