************
Jennie POV
"Lili hon bangun, aku lapar"Hmmmm
"Bukan hmmm, aku ingin makan"
Lisa seketika meraih telfon kamar dinakas lalu memberikannya padaku, mwo ? Apa dia menyuruhku memakan ini, isssh.
"Aku ingin makan, kau menyuruhku memakan telfon ini lisayaa wake up"
Ucapku kesal seraya menarik tangannya, dia membalikkan tubuhnya lalu seketika memelukku, kepalanya berada dikedua kakiku yang sekarang sedang duduk bersilang.
"Nini kapan kau cerdas hon, hubungi room service pesan makanan antarkan kesini, aku mengantuk baby"
Aissh apa barusan dia mengatakan aku bodoh secara tidak langsung, aku hanya mengerucutkan bibirku dan melipat kedua tanganku didada.
Kami sebenarnya sangat lelah setelah resepsi semalam dan kami baru bisa terlelap pukul 5 pagi tadi bukan hanya karena urusan ranjang tapi karena kesibukan kami mempersiapkan pernikahan hingga hari H dan itu sangat melelahkan belum lagi berita sialan itu, ini sudah pukul 9 kami bebas bangun pukul berapapun tidak akan ada yang mengganggu sebenarnya.
"Aku sudah memesan makanan dan kau pergi bukakan pintunya, aku malas turun dari kasur hon"
Hmmmm
"Jangan hmmm saja bangun lisayaa, apa kau tidak lapar, kau bahkan semalam tidak makan dengan benar honey"ucapku seraya mengusap kepalanya dan dia semakin mengeratkan kedua tangannya dipinggangku.
Tak lama terdengar suara ketukan pintu dan aku menarik tangan lisa agar dia bangun dari ranjang.
"Lili palli, pakai bajumu makanan sudah datang, lisaya aku lapaaaaaaaaaar"rengekku dan lisa seketika terbangun dari tidurnya dan duduk didepanku dengan mata yang masih menutup.
Aku suka wajah polosnya setelah bangun tidur, bahkan pesonanya tidak pernah berkurang sedikitpun, pesona seorang Lalisa Manobal yang sekarang telah resmi menjadi milikku, selamanya.
Entah sadar atau tidak, lisa bergegas untuk bangun dan membuka pintu, namun aku meleparnya dengan bathrobe.
"Wae?"ucapnya ketus lalu membalikkan tubuhnya
"Pakai itu issssh, apa kau akan membuka pintu dengan tubuh berbalut sprei"
Ucapku kesal dan dia hanya terkekeh lalu memakai dengan cepat bathrobe yang kulempar.
***
"Nini makan punyamu isssh, mengapa mengambil bagianku"
Kami makan diatas ranjang, aku menghiraukan ucapan lisa, aku sangat lapar dan mulai melahap apapun yang tersaji didepan mataku tidak terkecuali yang ada dipiring lisa.
"Awku lapaaaar lili"
"Kau rakus"ucap lisa menarik piringnya agar jauh dari jangkauanku dan aku hanya memicingkan mataku padanya.
"Aku lapar kau seperti managemenku saja melarangku makan banyak, tidak boleh ini, tidak boleh itu"ucapku dan lisa hanya terkekeh
Aku bergegas turun dari ranjangku namun lisa menahanku.
"Nini wait !"ucap lisa dengan sedikit berteriak padaku
"Yaaak lalisa tidak usah berteriak !"ucapku kesal memukul bahu lisa
Lisa memperhatikan sprei disampingku dengan heran.
"Omo nini itu bercak darahmu?"
Aku terkejut seketika dan turun dari ranjangku mencoba melihat sprei yang dimaksud lisa, benar saja ada bercak darah disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The War Of The Married - JENLISA GxG
Romance⚠️‼️❌️PURE GXG NO MISGENDERING ❌️‼️⚠️ Cerita ini terlalu ringan untuk yang lebih menyukai konflik pelik. 🙏 semoga enjoy