49. My Lovely Enemy

3.3K 365 6
                                    


************
Jennie POV

"Seharusnya kau tidak perlu ikut mengantarku, kau istirahat saja dirumah nini"

Aku hanya mengerucutkan bibirku dan terus memeluk lisa, kami sudah dalam perjalanan menuju airport bersama minnie dan joy, lisa akan kembali malam ini, hari-hariku kembali sepi.

"Mana bisa begitu, cepat kembali jangan lama-lama lisayaa, seringlah pulang jika tidak aku yang akan menyusulmu kesana"

"Tidak boleh, kau harus menjaga kondisimu, biar aku yang menemuimu, joy jangan biarkan artismu ini kelelahan eoh, jaga dia dan jangan membiarkannya mengangkat beban berat, membawa tubuhnya sendiri saja sudah berat"

"Yaaaak lalisa ! Kau ? Issssh"

Menyebalkan lagi, kau selalu saja bisa membuatku kesal, ada saja bahan celotehanmu issssh, jelas saja joy dan minnie tertawa keras saat ini.

"Ck, kau pikir istrimu bekerja di sebuah proyek bangunan lalisa"jawab joy disela tawanya

Aish aku lupa belum mengatakan tentang taehyung dan jeno, masalahnya dua manusia itu tidak bisa dipercaya, bisa saja jeno tidak menghapus foto itu.

"Dengarkan aku, terutama kau joy karena ini akan menjadi tugasmu, kau tahu li mengapa aku menahan pintu ruangan dokter kim saat itu, karena ada jeno dan taehyung disana, maka dari itu aku seketika menahan pintu itu, bahaya jika mereka melihatmu dan aku disana"

"Mwo ? Mengapa kau baru mengatakannya padaku"

"Aku lupa dan menyebalkannya jeno, dia memotretku bersama taehyung seketika tepat didepan ruangan bertuliskan spesialis kandungan, aku sudah memarahi jeno saat itu juga, namun mana bisa mereka dipercaya, kalian tahu maksudku bukan"

"Aish jeno-ssi jangan sampai kau menyebarkan foto itu atau memberikan berita ke pers, aku akan mencekikmu lihat saja"jawab joy gusar

"Jennie kim dan taehyung didepan ruangan dokter spesialis kandungan , wow itu akan menjadi berita besar"sela minnie dengan santainya

"Minnie kau diam, tidak membantu sama sekali, ck"ucap lisa kesal seraya memukul lengan minnie

Benar, itu maksudku bagaimana jika mereka kembali berulah, media itu sungguh menyebalkan, bisa saja memberitakan hal yang tidak sesuai demi konten nya, jelas itu akan merugikan beberapa pihak terutama artis yang bersangkutan.

"Kau tenang, aku sudah tahu cara mereka bermain selalu dengan ancaman"jawab joy geram

***

"Kami beri kalian waktu 15 menit, lisa harus segera take off, arasseo"

"20 menit minnie yaa, 15 menit tidak terasa aku masih ingin memeluk liliku"

"10 menit"

"Aish 25 menit"

"Yaaak mengapa bertambah, 20 menit tidak ada penolakan,  bye"

Ucap minnie gusar seketika dia pergi bersama joy entah kemana, aku dan lisa masih dimobil, jelas saja aku tidak melepaskan pelukannya, kami tidak akan bertemu untuk beberapa waktu kedepan, meskipun bisa melalui panggilan video tapi itu berbeda.

"Bagaimana ini, tidak ada lagi yang membuatku kesal, kau memang menyebalkan tapi justru aku merindukan semua tingkahmu, lalu bagimana jika aku rindu setelah ini lili"

"Aku belum pergi nini yaa, dengar jangan macam-macam, tidak boleh menatap pria dengan wajah haus dan lapar seperti saat di studio, tidak boleh mengagumi pria atau wanita lain selain aku lilimu, jangan melihat perut sixpack pria, lihat saja perut lilimu bukankah ada banyak foto dan vidioku di ponselmu huh, kau sering diam-diam merekamku saat latihan, bukankah kau mengagumiku, jangan genit pada siapapun"

"Ck, percaya diri sekali kau dan cerewet sekali mengapa membahas itu lagi, ndee tidak akan dan aku tidak genit, itu hanya khilaf lili"

Khilafku bersama chaengi. Lisa seketika sedikit mendorong tubuhnya agar aku memperhatikannya saat berbicara.

"Dengarkan aku lagi, kabari aku semuanya, semua perkembangan program kehamilanmu apapun itu dan hasil investigasimu pada pria paruh baya itu eoh, aku juga ingin tahu nini yaa"

"Ndee, kau tidak perlu khawatir, semua akan berjalan lancar dan baik-baik saja, percaya padaku"

"Aku akan merindukan jennie unnieku, aigoo belum juga pergi"ucap lisa seketika dia kembali membawaku kedalam dekapannya

Aku suka wangi tubuh lisa, bukan hanya karena parfume yang dia gunakan, namun aroma tubuhnya, jelas saja wajahku berada diceruk lehernya saat ini, tanpa ragu aku seketika memberi kecupan dan menyesapnya, biarkan kau pergi dengan tanda merah itu.

"Yaaak ! Nini hentikan, aish itu pasti membekas"

Ucap lisa ketus jelas saja aku hanya menertawakannya, dia terus saja menggerutu.

"Kau meninggalkan jejak nini, kemari kau aku akan membalasnya"

Aigoo lisa benar-benar membalasnya dia mengecupi leherku dan itu geli namun seketika lisa menyesapnya dengan kuat dan itu pasti sangat merah, aish besok aku harus intrview radio dan bukan hanya satu sepertinya, aish dia membuat dua tanda.

"Lisayaa besok aku harus interview radio, aku harus memakai turtle neck jika seperti ini"namun dia hanya menertawakanku.

"Kalau begitu aku akan membuatnya disini saja ditempatnya"

Seketika dia meraup bibirku, memberikan kecupan manis, aku tidak ingin melepaskannya jelas aku membalasnya, kami ada dikursi belakang, kaca mobil gelap, tidak ada yang bisa melihat kami dari luar.

Kami masih saling merasakan manis bibir, sialnya lisa begitu menggodaku saat ini, dia menarikku kedalam pangkuannya, seolah tidak perduli dengan jadwal penerbangannya.

Aku melepaskan pagutan kami perlahan, ketika lisa mulai tidak bisa mengendalikannya, disaat kedua tangannya mulai menelusup dan menggerayangi kulit punggungku. Ini tidak akan berakhir jika aku tidak mengakhirinya.

Lili, kau harus terbang kau bisa terlambat.

Ucapku disela pagutan kami dan dia berdecak kesal, aku hanya menggulum senyum ketika masih bisa kulihat matanya yang sayu, aku tahu sorot mata itu.

Sebentar saja.

Dia kembali menarik tengkukku dan kali ini aku tidak bisa menahannya dia menekan tengkukku cukup kuat, tapi aku janji hanya sebatas ciuman tidak lebih, isssh mengapa tidak tadi dirumah lili.

"Yhaist kalian belum selesai sudah 20 menit"

Ucap minnie seketika dia membuka pintu depan, aku sedikit terkejut namun tidak dengan lisa, dia benar-benar menghiraukannya dan tidak melepaskan pagutan kami.

"Lalisa manobal, kau harus check in, palli yaa jika tidak kau akan terlambat"

Dan akhirnya lisa melepaskan ciuman kami, dia kembali berdecak kesal akupun bergegas duduk kembali dikursi dengan merapikan pakaianku.

"Yhaisst pengganggu, kupotong gajimu minnie yaa"jawab lisa gusar seraya merapikan pakaiannya aku hanya menertawakan wajahnya yang gusar menatap minnie tajam saat ini.

Dan kamipun kembali berpelukan sebelum dia benar-benar turun dari mobil ini, aku tidak ikut mengantarnya kedalam, jadi sampai disini aku menemaninya.

"I'm gonna miss you baby j"

"I miss you, go, kau akan terlambat"

"Ingat pesanku eoh, saranghae nini"

"Nee, nado saranghae bahkan sangat, kabari aku setelah sampai"

Satu kecupan terakhir tepat didahiku, dia sungguh manis jika kami akan kembali berpisah. Dan seketika dia berlalu hingga hilang dari pandanganku, i'm gonna miss you lili my lovely enemy.










🖤❤️🧡💛💚💙🖤

The War Of The Married - JENLISA GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang