42. Hwaiting lili

3.8K 405 4
                                    


************
Lisa POV


Sudah 1 bulan aku di korea, jennie sudah sembuh, dia sudah tidak membutuhkan kruk, bahkan sudah bisa berlari kecil meskipun terkadang sakit, menurut dokter itu hal wajar dan dia akan pulih dengan cepat, namun setelah pulih dia semakin banyak tingkah, tetap tidak bisa berjalan dengan santai.

Dia masih saja menahanku untuk kembali ke paris, aku memang mengerjakan pekerjaanku disini namun aku tidak enak hati pada crew dancerku karena kami latihan terpisah.

"Nini honey, baby, my lovely enemy bisakah aku kembali besok lusa ke paris, kau sudah sembuh nini, kitapun harus melakukan interview untuk majalah"

Ucapku dengan merebahkan kepalaku dibahunya seraya memeluknya dari samping, kau harus berolahraga nini perutmu sedikit berlipat mungkin karena 1 bulan kemarin kau hanya makan dan tidur diranjang, aku tak hentinya memainkan lipatan kecil perutnnya begitu gemas ini lucu, tidak pipi tidak perut sama saja seperti mandu. Namun dia mendengus kesal dan memukul lenganku, aku hanya tertawa melihatnya kesal.

"Tidak bisa, kau tenang saja aku sudah meminta joy untuk berbicara dengan minnie agar sesi pemotretanmu dipindahkan ke korea jadi kita akan melakukannya bersama chaeng dan jisoonie juga, kau diam aku sedang sibuk banyak yang harus aku posting, joy sudah mengomeliku daritadi lisayaa"

Mwo ? Jinjja dia sudah berbicara dengan minnie juga aish mengapa aku tidak tahu tentang itu, bisa-bisanya dia sudah memikirkan ini.

"Tapi hon----"

"Tidak ada tapi-tapi lisayaaaa ssssst, kau mengganggu konsentrasiku, minnie akan datang ke korea mungkin besok lusa"ucap jennie dengan menempelkan telapak tangannya pada wajahku seraya menjauhkan wajahku.

"Mwo ? Yaaaak mengapa sekarang kau yang mengaturku dan minnie mengapa menuruti perintahmu dan mengapa aku tidak tahu apapun tentang ini"ucapku kesal dan jennie masih sibuk dengan seluruh postingannya di media sosial

"Apa kau lupa aku siapa, aku istrimu, selama kau disini semua pekerjaanmu harus sepengetahuanku, minnie sudah paham aku sudah mengatakan padanya, jadi kau duduk manis DAN SEKARANG DIAM JUGA BERHENTI MEMAINKAN PERUTKU YAAAK LALISA MANOBAL, BISAKAH TANGANMU DIAM !"

Ucap jennie begitu lembut diawal namun mulutnya semakin bereaksi diakhir kalimat, aku tidak hentinya tertawa keras, dia memukuli tanganku yang masih melingkar diperutnya.

"Ini lucu nini yaa, manduku ada tiga sekarang, aku bisa bertahan seperti ini seharian, ini mainan baruku jangan kau hilangkan eoh"

"Mworago ?! Mandu, kau sebut ini mandu, perutku menggembung maksudmu huh?"

"Anni, bukan seperti itu hanya sedikit melebar bukan besar bukan niniyaa kau sensitif sekali"

"Yaaaaaaak ! Secara tidak langsung kau mengatakan aku gemuk lisayaa"teriak jennie

Aku seketika melepaskan pelukanku dan mendorong bahunya hingga tubuhnya sedikit terjatuh kesamping, dan aku berpindah duduk didepannya. Aish dia pasti mengoceh, mengapa kau mendorongnya lalisa, yaa mata itu mulai menatapku tajam, tapi tidak menyeramkan.

"Yhaisssst kau mendorongku manobal ! dengar, aku akan olahraga setelah ini, aku akan mengembalikan bentuk tubuhku, tidak akan ada lagi lipatan perut, arasseo ?!"

Benar kan kataku, jennie mencondongkan tubuhnya dia berbicara dengan matanya yang memelototiku, aigoo tapi sungguh aku bukannya takut justru gemas melihatnya, tidak bisakah kau lebih menyeramkan dari ini niniku sayang, astaga.

"Nee nee, arasseo, tapi jika boleh aku minta pertahankan lipatan itu, itu seperti squishy kenyal, aku bisa memainkannya setiap waktu"ucapku dengan menggerakkan jariku seolah memainkan squishy namun dia kembali memasang mata menakutkannya padaku.

The War Of The Married - JENLISA GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang