************
Jennie POV"Issssh kau ini, dokter kim memintamu untuk kembali dalam 3 minggu, sekarang sudah hampir 1 bulan nini yaa"
"Eomma aku sibuk menyelesaikan pekerjaanku, mengapa tidak eomma saja yang menemui dokter kim"
"Yhaisst jennie kim, kau yang melakukan program kehamilan mengapa eomma yang harus menemuinya, apa perut eomma yang harus diperiksa huh"
Eomma terus saja menggerutu selama kami berjalan menuju ruangan dokter kim, aku hanya terus menertawakannya.
Kami sedang berada dirumah sakit, seharusnya 3 minggu setelah penanaman embrio namun karena pekerjaanku baru selesai maka hampir 1 bulan aku baru kembali memeriksakannya.
"Jangan hanya tertawa, kasihan calon cucu eomma memiliki ibu yang mengesalkan aigoo"
"Yaaak eomma aku bahkan belum dinyatakan hamil, jika memang aku hamil kasihan juga anakku mendengar halmeoni nya yang sungguh cerewet"
"Halmeoni ? Mengapa halmeoni ? Shireo nini yaa"
Mwo ? Shireo ! Lalu eomma ingin anakku memanggilnya apa ? Halmeoni jelas kau akan menjadi nenek.
"Lalu eomma berharap anakku memanggilmu apa?"
"Emmm nanti eomma pikirkan eoh, halmeoni terlalu renta nini yaa, tidak cocok untuk eomma, kajja masuk sudah sampai"
"Banyak maunya sekali, sesuai umurmu eomma"
Ucapku menggerutu dan eomma hanya berdecak kesal dengan memicingkan mata padaku, kau sudah cocok dipanggil halmeoni eomma.
***
Kami sudah berada diruangan dokter kim, aku berbaring diranjang rumah sakit, dia akan melakukan USG diperutku.
"Kau sibuk sekali jen, bukankah sudah kukatakan 3 minggu?"
"Mianhae dokter kim, eommaku sibuk tidak ada yang menemaniku"
"Mwo ?! Eomma ? nini kau aigoo anakku ini astaga kim hee ae palli lakukan saja pekerjaanmu, kajja jangan dengarkan dia"
Aku senang sekali menganggu eomma akhir-akhir, aish gara-gara lisa dia menularkan kejahilannya padaku, tapi jika bersama lisa justru aku yang selalu menjadi objek kejahilannya, seketika dokter kim hanya menertawakan tingkah kami.
Aish sungguh aku tidak paham apa yang muncul dilayar, tidak ada apa-apa bahkan tidak ada bentuk bayi kulihat, namun sesekali kuperhatikan dokter kim dan eomma hanya tertawa.
"Apa yang kalian lihat?"tanyaku heran
"Igo kau lihat, jennie janinnya berkembang ini itu tandanya program berhasil dan sekarang kau sedang mengandung"
Mataku membulat sempurna antara bahagia dan bingung, bahagia karena programnya berhasil dan bingung bagian mana janinnya.
"Jinjja yo? Am i pregnant ? Really pregnant? Show me dokter kim dimana bayinya?
"Eoh 100 % kau dinyatakan hamil, belum terlihat jennie, ini baru janin disini lihatlah tanda panahnya"
Namun seketika mataku berkaca-kaca, beginikah rasanya menerima kabar jika kau hamil, aigoo alu ridak dapat menjelaskannya dengan kata-kata lebih dari perasaan bahagia, aku akan memberikan kejutan pada lili. Sementara kulihat eomma hanya merekam melalui ponselnya sedari tadi.
"Eomma mengapa merekamnya?"
"Eomma akan tunjukkan pada appa dan lili eomma mereka pasti seketika langsung kembali ke korea eoh"
"Jangan dikirimkan eomma ! Jangan pada liliku, aku yang akan mengatakannya yaa issssh"
"Aigoo suaramu nyaring sekali ini rumah sakit nini yaa, nee tidak akan berisik sekali"
KAMU SEDANG MEMBACA
The War Of The Married - JENLISA GxG
Romance⚠️‼️❌️PURE GXG NO MISGENDERING ❌️‼️⚠️ Cerita ini terlalu ringan untuk yang lebih menyukai konflik pelik. 🙏 semoga enjoy