7. Jennie with her own thought

9K 708 4
                                    

************
Jennie POV

Aku, lisa, jisoonie, chaeng dan joy sedang berada disebuah restaurant. Kami menghabiskan waktu cuti kami bersama sebelum kami benar-benar kembali pada rutinitas pekerjaan kami.

"Kapan kau berangkat ke thailand?"tanya chaeng dengan melahap makanannya

"Nanti malam, aku ingin sampai pagi hari"

Aku hanya mendengarkan mereka berbincang tanpa ingin menyela, aku sedikit sedih dalam hati lisa hanya 2 hari menghabiskan waktu bersamaku dan itu terasa sangat singkat dan kesalnya dia tidak mengijinkanku untuk ikut ke thailand. Aku hanya mengaduk-aduk makananku kesal sedari tadi.

"Wae? Kenapa kau menjadi pendiam seperti ini, jennie-yaa"ucap jisoonie melambaikan tangannya padaku

"Anni, dia tidak mengijinkanku ikut ke thailand"ucapku mengerucutkan bibirku dan mereka bertiga hanya tertawa

"Yaa unnie jika kau ikut mungkin media akan gempar, sudah kau diam saja diapartemen dan temani aku makan"ucap chaeng terkekeh

"Isssssh, aku tidak perduli"Ucapku lalu melahap kasar makananku.

Lisa mengenggam tanganku dibawah meja.

"Kau ingin ikut?"tanya lisa dan aku menganggukan kepalaku seraya tersenyum

"Tidak usah"jawab lisa

"Ck, lalu kenapa bertanya"decakku kesal dan kembali melahap makananku kasar.

Namun entah mengapa tiba-tiba joy memandangku dan lisa dengan tatapan aneh, seperti menelisik mencoba menemukan jawaban, matanya memicing seolah curiga.

"Kenapa kau joy?"tanya lisa heran

"Sepertinya aku mencium bau-bau sehabis bercinta"ucap joy menaikkan kedua alisnya

"Mwo jinjja?! Padahal kami sudah mandi apakah masih tercium?"ucapku dingin

"Yak jennie kim"ucap lisa dengan menyentil dahiku

"Awwww ssssh, kau menyentil dahiku hon issssshh"ringisku namun joy, chaeng dan jisoonie tertawa keras melihatku dan lisa.

"Berapa banyak tanda yang kalian buat, aissh kompak sekali memakai turtle neck, aku kasihan pada eommamu pasti tidurnya tidak nyenyak dengan suara berisik kalian"ucap joy dengan nada menyindir.

Ya kami berdua memakai turtle neck hari ini mau tidak mau, bagaimana tidak ketika mandi tadi kami sama-sama terkejut melihat cukup banyak tanda merah ditubuh kami bahkan bukan hanya dileher, isssh ulah lisa ini. Untung saja eomma tidak bertanya macam-macam.

"Sepertinya kau dan chaeng akan ada project bersama nanti"ucap joy disela obrolan kami

Aku dan chaeng saling menatap heran.

"Jinjja-yo?!"tanya chaeng dan joy menganggukan kepalanya

"Project apa joy?"tanyaku penasaran

"Featuring lagu, apa kalian bersedia?"

Ucap joy yang membuat kami semua terkejut, aku dan chaeng akan duet lagu, daebak ini tidak pernah kami lakukan sebelumnya.

"Omo jinjja?!"tanyaku terkejut dan joy hanya tersenyum dengan melipat kedua tangannya didada

"Yaaa, tentu saja kami mau, seperti reuni mengapa tidak berempat lagi saja joy?"tanya chaeng antusias

"Inginku begitu, jisoo masih mungkin bisa aku usahakan tapi untuk managemen lisa, sulit sekali lisa-yaa bila managemen berbasis di luar negeri"ucap joy dengan menghela nafas kasar dan lisa hanya tertawa.

"Bukan sulit joy, untuk 2 tahun kedepan aku sudah dipastikan akan sangat sibuk, semuanya sudah terjadwal dan mereka sangat menjagaku bahkan kesehatanku, jadi aku tidak mungkin mengambil job baru sementara waktu"ucap lisa yang membuatku sedikit terkejut.

"Jadi 2 tahun kedepan kau mungkin juga tidak akan pulang kekorea?"tanya chaeng penasaran

"Sepertinya begitu, bisa saja pulang namun 1 atau 2 hari percuma menurutku"

Apa lisa tidak sadar jika aku masih mendengarkan, aku sedikit tidak nyaman dengan topik ini, seketika pikiranku langsung buyar, membayangkan 2 tahun tanpa lisa, tanpa bisa memeluknya dan bahkan mungkin komunikasipun terbatas jika memang lisa akan sesibuk itu, aku hanya menghela nafas kasar namun kurasakan jemari lisa semakin memegang tanganku erat, aku tau dia pasti paham apa yang sedang kupikirkan saat ini.

************
Lisa POV

Aku dan jennie sudah kembali ke apartemen karena aku harus packing untuk keberangkatanku nanti malam. Jennie membantuku merapikan beberapa pakaian kedalam koper dengan tatapan kosong dan tidak banyak bicara.

"Honey"

"J"

Dua kali aku memanggilnya namun dia tidak menjawab, aku yakin dia sedang melamun saat ini, jennie hanya melipat beberapa pakain lalu memasukkannya kedalam koper dengan dinginnya.

Aku berjalan dan duduk dibelakangnya diapun tidak sadar.

"Baby"ucapku seraya memeluknya dari belakang dan dia sedikit terkejut

"Eoh, sejak kapan kau disitu?"

Benarkan dia memang melamun dari tadi, aku tau apa yang kau risaukan, aku minta maaf namun aku juga harus membagi waktuku untuk keluargaku di thailand dan untuk rencana 2 tahun kedepan yang kami bicarakan tadi di restauran, aku akan mengabarimu dan aku akan mengusahakan untuk bisa pulang dan bertemu denganmu sesering mungkin.

"Lili, lepaskan dulu ini belum selesai"ucap jennie berusaha melepaskan pelukanku

"Biarkan saja, aku ingin seperti ini, aku rindu niniku"

"Aku yang sangat merindukanmu kau tahu"

"Aku tahu kau selalu karena aku merasakannya, ikut denganku ke thailand kita berlibur disana walaupun singkat, bagaimana kau mau?"

Aku merasa bersalah untuknya, aku tau dia memendam rasa rindu dan kecewa namun dia bahagia sudah bisa bertemu dan memelukku walaupun singkat, aku bisa merasakannya J aku tau kau sedih.

"Anniya, nikmati waktu bersama keluarga dan teman-temanmu, mereka lebih lama dan jarang sekali bertemu denganmu, titipkan salam rinduku untuk mereka, aku tidak mau mengganggumu"ucap jennie mengusap lembut tanganku

Aku tak hentinya mengecupi ceruk leher jennie, mengapa rasanya sangat sedih memelukmu saat ini, bukankah kita juga jarang bertemu, kau tetap saja menyembunyikan kesedihanmu, bukankah itu sakit menahannya didalam hati.

"Kau yakin?"tanyaku meyakinkan lalu jennie tersenyum tipis aku bisa melihatnya

"Ndee, pergi saja kaupun nanti akan kembali kesini sebelum pulang ke paris?"tanyanya mencoba tersenyum dan seolah baik-baik saja.

Aku melonggarkan pelukanku dan dia kembali membereskan beberapa bajuku kedalam koper, bagaimana aku tidak menyayangi wanita kucing ini, rasa yang kami punya begitu tulus dan aku tidak punya kata untuk mendeskripsikannya.

Aku meraih rahangnya agar kepalanya sedikit menyamping kearahku lalu sebuah ciuman mendarat tepat dibibirnya, jennie membalasnya dengan lembut, kami selalu menyukai sesi ciuman kami, ini adalah favorite, kami bisa menyalurkan rasa cinta dan kasih sayang serta ketulusan dari perasaan yang kami miliki, sementara kegiatan setelahnya hanyalah bonus yang dibalut nafsu namun kami tetap selalu menikmatinya.

Tanganku menelusup kedalam baju yang jennie kenakan, mengerayangi perut mulus hingga dadanya yang indah membentuk lekukan sempurna.

Kita masih punya banyak waktu J, i want you.

Begitu juga aku.

Kembali kami akan berakhir diranjang bukan begitu ? this is so good ketika melakukannya dengan orang yang kita cintai dan tidak akan pernah bosan, jennie dengan semua desahannya adalah perintah bagiku.


I love you jennie kim.

I love you most lisa.







🖤🧡💛💚💙❤️🖤

The War Of The Married - JENLISA GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang