61. DNA Talk

3.3K 320 2
                                    


************
Jennie POV

Hari ini kami akan mengadakan acara makan malam itu, tepat 1 minggu setelah lisa mengatakan untuk mengundang mr. Pakkorn. Eomma sudah menghubungi mommy serta daddy dan saat ini mereka sudah akan landing di seoul, lisa tidak mengetahui jika kedua orangtuanya akan datang, biarkan menjadi kejutan untuknya sebelum malam nanti yang mungkin akan lebih tegang.

Mommy mengatakan kita akan bertemu langsung direstauran, aku sudah menyewa satu lantai VVIP dengan view malam yang pastinya indah dilihat dari atas.

Jisoonie, chaeng dan joy sudah berada disana, sebentar lagi kamipun akan berangkat.

Aku tak hentinya memutar tubuhku didepan cermin, ya Tuhan ternyata memang benar lekukan tubuhku semakin tidak terlihat, aish bagaimana ini apa aku terlihat sangat gemuk, sudah beberapa dress yang kupakai bahkan mendadak aku membelinya tetap saja menurutku tidak enak dipandang mata.

Aku hanya bertolak pinggang menatap dari ujung kepala hingga ujung kaki, omo eotteoke !

"Nini lama sekali, kajja hon mereka pasti sudah menunggu"

"Lisayaa semua bajuku sepertinya salah, design bajunya yang jelek bukan tubuhku kan?"ucapku gusar dengan mengerucutkan bibirku dan kulihat lisa hanya menggulum senyum aish aku tahu kau ingin menertawakanku yhaisst lalisa.

"Yaaaak ! Tertawakan saja aku jangan menahannya"

Dan benar saja seketika dia tertawa lepas tanpa henti, benar-benar kurang ajar sekali kau ini lisayaa.

"Lalisa manobal mengapa menertawakanku yaaaak !"

"Nini kau mengijinkannya tadi"

"Tapi bukan berarti kau benar-benar menertawakanku lalisa, jawab pertanyaanku lisayaa"

"Nde nde wae my baby ?"

"Apa aku gemuk ?"

Tanyaku menatapnya tajam dan dia berusaha menahan sudut bibirnya yang sudah tidak tahan pasti ingin menertawakanku.

"Itu pertanyaan yang sulit nini"

"Yhaissst jawab saja lisayaa"

"Tid.dak, iya emmmh maksudku ini wajar honey kau sedang hamil"

"YA ATAU TIDAK ?"

"Ya ya nini"

Aigoo eotteokke ?! Lisa mengatakan ya, isssh menyebalkan sekali kupikir kau akan berbohong saja menjaga perasaanku.

"Yaaaak ! Mengapa jujur sekali lisaya"

"Aigoo nini memang sekarang kau cukup gemuk, mian eoh, tapi kau tetap cantik hon it's fine"

"Pendusta"

Dan apa itu dia tetap menahan tawanya, aish menyebalkan sekali. Aku seketika meraih tasku dan berjalan gusar meninggalkannya, mencoba untuk lebih cepat aish namun tidak bisa, membawa tubuhku sendiri saja rasanya berat, aigoo.

"Jangan marah nini yaa"

"Kau menyebalkan, kajja eomma , appa"

Aku berjalan didepan sementara yang lainnya mengikutiku dari belakang.

"Ada apa dengannya ? Kalian bertengkar lagi ?"

"Dia bertanya apakah dia gemuk atau tidak eomma"

"Lalu apa jawabmu ?"

"Apa lagi selain ya"

"Aigoo pantas saja marah, mengapa tidak berbohong saja dengarkan eomma ibu hamil itu sensitif kau tahu sangat sensitif"

The War Of The Married - JENLISA GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang