16. Ridiculous offer

5.2K 524 7
                                    

************
Jennie POV

Waktu terus berjalan aku dan lisa sudah kembali pada kesibukan masing-masing, urusan pernikahan sudah dipersiapkan namun masih tetap tentang cincin kami masih bersikukuh dengan pendirian masing-masing, lisa menyebalkan sekali, dia masih tidak ingin mengalah untukku.

Aku sedang berada di studio rekaman bersama chaeng dan joy, ucapan joy benar akhirnya aku dan chaeng memiliki project lagu bersama dan saat ini kami sedang mulai mengerjakannya, merekam beberapa bait lagu dan mixing musik.

Alasan aku menetapkan 3 bulan pernikahan kami karena saat itu aku sudah mulai lenggang, MV ku telah selesai dan sudah release saat ini dan kedepannya hanya tinggal promosi, hanya beberapa jadwal interview dan fansign.

Akupun sudah meminta joy mengatur jadwal dan pekerjaan yang masuk padaku, joy sudah sangat paham apa yang harus dilakukan, itu yang aku suka darinya meskipun terkadang dia sama saja menyebalkan senang sekali memancing emosiku.

"Unnie partmu sudah selesai?" Tanya chaeng dan aku hanya mengacungkan ibu jariku pertanda all done and good.

"Kau sudah?"tanyaku balik

"Jelas sudah akhirnya, aku lelah, unnie aku tidak menyangka bisa kembali di satu studio denganmu bahkan memiliki lagu bersama"ucap chaeng seraya menatap langit-langit ruangan dengan tersenyum.

"Aku rindu kita yang dulu chaeng, banyak sekali kenangan, bukankah kita sangat hebat saat itu"jawabku dengan menyandarkan tubuhku

"Benar unnie, aku rindu masa-masa itu, aku rindu kebersamaan dengan kalian"ucap chaeng memeluk dirinya sendiri dengan gemas

Tak lama joy datang dan membawakan minuman pada kami.

"Joy-ah aku lapar"ucapku dengan duduk bersila

"Kau ingin makan apa?"

"Something like nyam.nyam.nyam"ucapku dengan mengerakkan mulutku

"Seperti apa?"tanya joy heran mengernyitkan dahinya

"nyam.nyam.nyam.nyam.nyam ireoke"

"Kau tau itu apa chaeng?" Tanya joy dengan wajah bingung bertanya pada chaeng dan chaeng hanya terkekeh

"Molla hanya dia dan tuhan yang tahu"ucap chaeng mengangkat bahunya

"Yak ! Pakai bahasa manusia, apa aku harus bertanya pada lisa huh, menyusahkan sekali isssssh"ucap joy sedikit berteriak sementara aku dan chaeng tertawa dengan puas.

Aku dan chaeng tak hentinya menertawakan joy yang frustasi dengan sikapku.

"Unnie"

"Hmmm"

"Setelah menikah kalian akan tinggal dimana?"

Tanya chaeng yang seketika membuatku kembali berpikir, aku sudah tidak membahas hal itu dengan lisa, bahkan kami lupa dan hanya fokus dengan rencana pernikahan kami.

Mengapa kami tidak membahasnya kemarin, aku benar-benar lupa.

"Menurut kalian bagaimana baiknya ? aku lupa tidak membahasnya lagi kemarin"

"Kalian ini bagaimana, lalu untuk apa menikah, hanya status saja namun kehidupan kalian tidak berubah, kau disini dan lisa disana"ucap joy ketus

"Unnie minimal atur jadwalmu agar lebih sering menemuinya disana atau sebaliknya dia sering pulang ke korea, ingat ini bukan hal sepele kalian akan memasuki dunia pernikahan"sela chaeng memutar kursinya kearahku

Aku tenggelam pada ucapan mereka, ini pasti akan menjadi perdebatan lagi pastinya, urusan cincin saja belum selesai. Aku segera meraih ponselku dan mencoba mengirim pesan pada lisa, bagaimana lagi cara kami membahasnya jika tidak melalui pesan dan telfon, meskipun hal itu penting.

The War Of The Married - JENLISA GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang