31. My Universe

4.8K 505 29
                                    

************
Lisa POV

Minnie menghubungiku dia memberikanku kabar kurang baik, tidak-tidak ini buruk benar-benar buruk dan mengapa harus sekarang, bagaimana jika jennie mengetahuinya apa dia akan marah padaku. Aku hanya mondar-mandir dikamar gusar, aku harus segera kembali ke paris untuk menyelesaikan ini semua. Minnie mengabariku bahwa kita harus segera kembali hari ini.

Aku membereskan beberapa barangku kekoper, jennie masih sibuk bersama eomma membuat makanan didapur, semenjak menikah dia lumayan berubah, aku saja tidak diperbolehkan untuk memesan makanan dari luar karena dia yang akan memasak untuk kami dibantu eomma, dan aku suka perubahannya.

Kurang ajar william bisa-bisanya dia seperti itu padaku, gumamku gusar seraya membereskan beberapa barangku.

"Lili kau mau kemana?"

"Kamjagiya ! Tidak usah mengagetkanku nini isssh"ucapku terkejut seketika jennie sudah berdiri didekatku

Dia bertolak pinggang menatapku yang sedang merapikan barangku ke dalam koper.

"Mengapa membereskan barangmu ?"tanya jennie memicingkan matanya padaku

Apa yang harus aku jawab, dia pasti marah. Sebetulnya kami sudah ada rencana minggu ini untuk berlibur ke hawai, sisa cuti kami 1 minggu, anggap saja waktu honeymoon meskipun rencana awal bukan dihawai.

"Lalisa Manobal kau mau kemana? Jangan bilang kau akan kembali ke paris huh?"tanya jennie dengan kesal menaikkan kedua alisnya aku hanya memberikan senyumanku padanya

"Nee baby ada urusan mendadak, aku dan minnie harus kembali"

"MWO ?! Tidak bisa, kita akan ke hawai lili TI.DAK BI.SA"

"Honey, sayangku ini urgent sekali, nanti kita jadwalkan ulang eoh"

"Shireo ! Urusan apa katakan padaku ?"ucapnya kesal menarik koper yang sedang kupegang

Aish apa yang harus kujawab, bisa-bisa dia berubah menjadi macan betina.

"U-urus-an albumku honey"ucapku seraya mencubit kedua pipinya agar ditidak curiga.

Dan jennie kembali bertolak pinggang, dia menatapku dengan mata curiga berjalan lebih dekat kearahku dan aku berjalan mundur perlahan.

"Jangan bohong katakan padaku isssh" ucap jennie seraya menyentil dahiku namun setelahnya dia kembali merengek seperti anak kecil

Aku hanya menggulum senyum, jennie benar-benar seperti anak kecil sekarang dia menghentakkan kaki-kakinya didepanku dengan gusar kiyowo.

"Cuti kita tinggal 1 minggu lisayaa, sejak kapan kau mulai memprioritaskan pekerjaanmu ketika bersamaku, bahkan biasanya kau memperpanjang beberapa hari liburanmu, kau tidak akan mengingat pekerjaanmu sama sekali jika sedang bersamaku"ucapnya merengek dan dan wajahnya mulai terlihat murung saat ini

Jennie kembali kekamar berjalan gusar, cara berjalanmu saja membuatku ingin tertawa nini yaa, aish benar-benar childdish. Akupun mengekorinya dari belakang, jennie duduk diranjang dengan kaki bersila menghadap jendela.

"Nini honey bunny sweety, sayangku, baby j, my boo, sweetheart, cutie pie, my dear, chagiya, the love of my life biar aku jelaskan dan kau dengarkan" ucapku dengan mengecup sebelah pipinya dan kulihat dia hanya memutar bola mata malas.

"My beauty, my hottie, sexy lady, my queen, my princess, my beloved, my kittie cat and my universe kau melupakannya issssh lalisa"

"Omo ! Kau mengingatnya daebak, terlalu banyak nini yaa"

Akupun duduk disampingnya, aku yakin dia akan berontak maka dari itu aku menyelimuti seraya melililit seluruh tubuhnya hingga hanya terlihat kapala saja, lalu memeluknya erat, dia memicingkan matanya padaku heran.

The War Of The Married - JENLISA GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang