Love Or Be Loved -Langson

221 23 0
                                    

"Gua maunya dicintai bukan mencintai karena mencintai itu menyakitkan daripada dicintai lang!"

"Yes i now, Son. Apakah lu tau, gua lebih sakit yang lu kira, gua lebih sakit liat lu jalan sama 'dia'"

"Lu nggak usah salah paham dulu tentang 'dia' , itu cuma temen nggak lebih!"

"Nggak lebih apa maksud lu? Gua ada bukti kalau lu sama 'dia' itu bukan cuma temen!"

"Bukti? Mak-

"Bukti? Mak-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Temen? Temen kyk gini iyh?"

"Gua bisa jelasin"

"Nggak usah dijelasin sayang, semuanya udah terbukti bahwa kalian bukan sekedar teman" ucap Gilang dengan suara deep voice nya.

"L-lang percaya sama gua, g-gua nggak kayak gitu" ucap Zweitson dengan suara seperti orang ketakutan.

"L-lu harus percaya s-sama gu-

Cup

Satu kecupan diberikan dibibir Zweitson.

Woy ini baru mulai jangan ditambahin yang bikin ambigu dong Sa! -Rara

Hehe, lagian gua greget sama Zweitson yaudah deh gua kasih yang begituan - Risa

"Diem atau gua tambahin yang lebih" ucap Gilang.

"Udah ayok balik gua anterin, buat masalah ini bsk kita selesain, gua masih cape sorry kalau gua bikin lu marah" lanjutnya.

Gilang pun berjalan keluar dari apartemen nya dan diikuti Zweitson dibelakangnya. Zweitson masih memikirkan tentang hal tadi.

Apa? Gilang ngecup dia? Heyo Zweitson tuh masih polos, dengan lu kecup gitu Zweitson udah nggak polos dong?

Gilang membuka kan pintu mobil untuk Zweitson, seperti yang di ftv ftv gitu, cwonya suruh bukain pintu buat cwenya, eum.... Cocweet.

Di sepanjang perjalanan mereka berdua hanya diam, tidak ada topik pembicaraan apapun, maybe masih pada canggung karena masalah tadi.

Ditengah perjalanan Gilang memberhentikan mobilnya didepan minimarket, apakah dia ingin membeli sesuatu?

"Kenapa berhenti?" tanya Zweitson.

"Mau beliin cemilan buat bunda lu"

"Eum.... Tumben?"

"Ck! Udah cepetan sebelum gua berubah pikiran lagi"

"Iyh iyh, bawel banget punya pacar" gumam Zweitson.

"Heh! Gua denger ya"

"Maaf:("

'Njir gemes banget cih, arghhh nggak bisa jangan luluh lang plisss oke tarik nafas hembuskan dah mari kita berubah jadi kulkas lagi' batin.

"Hem..." dehem Gilang, lalu pergi meninggalkan Zweitson.

"Sabar, Son. Gilang emang dari dulu kyk kulkas" ucapnya lalu menyusul Gilang.

Skip.....

Mereka berdua sudah sampai di rumah Zweitson, tak lupa Gilang membukakan kembali pintu itu untuk Zweitson.

"Assalamu'alaikum, bunda. Zweitson balik"

"Wa'alaikumssalam. Eh Zweitson eh ada nak Gilang juga, masuk yuk. Son, Gilang ajak masuk gih"

"Eh nggak usah tan, Gilang mau langsung pamit, soalnya masih ada perlu"

"Owh begitu, yaudah hati hati yh, sebelumnya makasih udah nganter Zweitson pulang"

"Sama sama tante, kaya sama siapa aja, yaudah Gilang pergi dulu yh Assalamu'alaikum" ucap Gilang lalu menyalimi bunda Zweitson.

"Waalaikumsalam"

"Tiati"

"Iyh sayang" ucap Gilang yang tiba tiba berubah.

'Buset, dah berubah aja tuh moodnya, bomat deh ayank sendiri ini ya kan' 

"Son, jangan ngalamun didepan pintu nggak boleh"

"E-eh m-maaf bund, yaudah Zweitson kekamar dulu mau bersih bersih yh"

"Iyh nak"

Bersambung.....

Entahlah pala we pusing mikirin ayang gua yang berantem trs ama Gilang.

You Are All Mine || UN1TY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang